17-10. Menara Ungu (2)



Ini Satou. Aku sadar bahwa penghancuran bahkan memerlukan perhitungan dari melihat video gedung bertingkat yang dihancurkan. Meruntuhkan bangunan bertingkat ke bawah tanpa merusak lingkungan terasa seperti karya seni, bukan.


"Baiklah kalau begitu, aku mengandalkanmu untuk memberitahu si viceroy."
"Un, aku mengerti. Aku rasa akan memakan waktu sekitar tiga jam untuk menyelesaikan evakuasi."
"Dimengerti."

Aku membawa Hikaru dengan-ku ke Kota Labirin Selbira menggunakan Unit Arrangement.
Raja telah meminta-ku untuk menghancurkan menara ungu di kota ini sejak pertama kali dilengkapi untuk itu dengan pertahanan kota yang sangat baik menjadi kota labirin dan sebagainya.

Anggota lain selain Hikaru sedang stand by dengan full equipment mereka di airship.

"Halo."

Hikaru dengan terus terang ​​menyapa penjaga di depan mansion viceroy sebelum masuk.

Raja pasti telah memberitahu viceroy tentang rencananya untuk menghancurkan menara ungu melalui saluran transmisi [City Core], tetapi mengingat jadwal waktu dunia ini, aku berharap bahwa mereka belum melakukan apa-apa tentang itu.
Karena itu aku meminta Hikaru untuk bertindak sebagai seorang utusan untuk mendesak evakuasi yang cepat.

"Baiklah kalau begitu——"

Aku pergi ke Menara Ungu di dekat kota labirin.
Ia terletak tepat di seberang labirin.

"——Uwaaa. Si-siapa yang pergi ke sana!"

Seorang tentara muda yang menjaga Menara Ungu terkejut melihat-ku muncul secara tiba-tiba, dia mengulurkan spear-nya sambil menanyakan identitas-ku. Fakta bahwa dia langsung menyiapkan spearnya ke belakang pasti bagian dari charmnya.

"Dasar bodoh! Turunkan spear-mu! Orang ini di sini adalah Pahlawan Nanashi-sama dari Shiga Kingdom!"
"Eh? Ah, rambut ungu dan sebuah topeng——"

Seorang tentara yang lebih tua menegur yang muda.

Reaksinya dapat dimengerti jika dia tidak pernah melihat-ku sebelumnya.
Maksudku, orang yang mencurigakan mengenakan topeng baru saja muncul entah dari mana.

"Sa-saya minta maaf!"

Si tentara muda menurunkan spear-nya dan meminta maaf.

"Oh, jangan khawatir. Ngomong-ngomong, —— ada apa di sana?"

Ada banyak orang yang dirawat di dekat Menara Ungu.

"Mereka para penjelajah."

Tidak uh, aku bisa melihatnya.

"Ketika gundukan semakin besar, banyak penjelajah yang bersemangat dengan rasa ingin tahu berkumpul di sini dan masuk ke dalam menara, mengatakan sesuatu sepertiKami akan membantu penyelidikan atauHarta Karun ~."
"Kamu tidak menghentikan mereka?"

Si tentara yang lebih tua mengangkat bahu dan berkata, "Kami kalah jumlah."
Ada banyak penjelajah yang dirawat di sini, dan ada juga yang berlevel tinggi. Hanya lima atau enam tentara biasa yang tidak bisa menghentikan mereka.

Saat ini, tentara tambahan yang baru dikirim ke sini membentuk barikade di dekat pintu masuk.

"Berapa banyak orang yang masuk?"
"Kami tidak tahu jumlah pastinya. Yang kami tahu adalah party campuran yang terdiri dari 30 orang yang dipimpin oleh Koshin-dono, party sembilan dipimpin oleh Dozon-dono, dan juga 30 elit dari sub-organisasi Earl Pendragon, Pendora."

Orang-orang Pendora, ya——.
Mereka bukan sub-organisasi-ku, tapi aku tidak bisa mengatakan itu sebagai Nanashi.

Tapi ini mengganggu.

Aku tidak bisa menghancurkan menara dari luar menggunakan sihir anti-dewa jika ada orang di dalamnya.
Harus menghapus —— menyelamatkan orang-orang yang sudah masuk terlebih dulu.

Yah, kurasa aku akan tiba di sana sementara kota labirin menyelesaikan evakuasi dan penyangga pertahanannya.

"Kapan mereka masuk?"
"Yang pertama di pagi hari!"

Sudah cukup lama sejak mereka masuk, tapi aku yakin party yang dipimpin oleh Kosin-shi dengan kemampuan memerintah yang sangat baik dan veteran Dozon-shi masih akan utuh.
Sama dengan orang-orang [Pendora] yang telah diajarkan untuk memprioritaskan kembali hidup-hidup di Sekolah Penjelajah.

"Baiklah kalau begitu, aku akan masuk. Jangan biarkan siapa pun masuk ke dalam, ngerti."
"Sesuai keinginan Anda, Tuan."

Tentara yang lebih tua memberi hormat.

Aku dengan ringan mengembalikan hormat dan masuk ke dalam menara ungu.


"——Untuk berjaga-jaga."

Aku meletakkan tangga di lantai pertama di bawah space magicOne-way Traffic (Deracinator) .
Dan sekarang, tidak ada yang bisa pergi ke lantai dua dari lantai satu.

Bukannya aku tidak percaya pada para tentara yang melakukan pekerjaan mereka, tetapi itu akan menjengkelkan jika para penjelajah yang telah kembali ke lantai satu mencoba untuk naik tangga lain di sini.
Aku menggunakan [All Map Exploration] ketika aku sampai di Lantai Dua.

"Begitu banyak korban ..."

Aku mengambil mayat-mayat dengan [Item Aport] dan menaruh mereka ke dalam Storage.
Syukurlah —— meskipun aku benar-benar tidak boleh mengatakan itu, tidak ada seorang pun dari [Pendora] yang ada di antara mereka.

"Hanya tiga yang selamat, ya."

Karena mereka berkerumun di satu tempat, aku pergi menemui mereka menggunakan Peta dan teleport magic.

"Uwaa"
"Apakah itu gobu!"

Terkejut dengan-ku yang muncul dengan teleport, penjelajah wanita muda mengangkat short spear mereka kepada-ku sambil melindungi seorang priest pria yang terluka di belakang mereka.
Aku akan membuat diriku tidak terlihat sebelum teleport lain kali.

"Halo yang disana. Aku Pahlawan Nanashi dari Shiga Kingdom."

Aku mengangkat tangan untuk menunjukkan kepada mereka bahwa aku bukan musuh sambil menyapa dan menyentuh mereka dengan [Magic Hand] pada saat yang sama.

"Pa-Pahlawan-sama?"
"Kenapa Anda berada di sini——"

Aku tidak menjawabnya dan malah membawa mereka ke luar menara menggunakan Unit Arrangement.

"Di luar?"
"Apakah kita diselamatkan?"
"Ya! Kita diselamatkan!"

Saat ketiganya bersukacita dan saling berpelukan, aku teleport kembali ke dalam menara.

Kedelapan pilar memiliki tangga, jadi aku mencari di seluruh delapan area, dari [Menara Ungu, Lantai 2-I] sampai [Menara Ungu, Lantai 2-VIII], mengumpulkan mayat-mayat dan menyelamatkan beberapa orang yang selamat sepanjang jalan seperti ketiga sebelumnya.

Lantai ketiga total memiliki 16 area, aku menyisiri semuanya dan tidak menemukan yang selamat, total mayat sekitar 30% dari yang ada di lantai dua.
Aku tidak bisa menemukan Dozon-shi, Kosin-shi atau orang-orang Pendora sejauh ini.


"Disana."

Aku menemukan party Koshin-shi di lantai empat.

Mereka ada di belakang, disudutkan oleh enam kelompok Demigoblin Vanguard yang telah memblokir ketiga jalur yang mengarah ke mereka.
Aku diberi tahu bahwa mereka awalnya adalah kelompok yang terdiri dari 30 orang, tetapi sekarang dikurangi menjadi 20 orang.

Aku menyembunyikan diri-ku menggunakan Optical Camouflage dan teleport di dekat mereka.

"Unit Great shield, persiapkan dirimu! Unit Priest, prioritaskan unit healing shield! Unit Mage, jangan mencoba untuk menyerang secara langsung! Fokus menggunakan support magic dan mengalihkan gobu! Unit Strike, jangan terlalu jauh ke depan! Pertimbangkan dirimu sendiri jika kamu terluka! "

Koshin-shi ada di sana. Dia mati-matian memberikan instruksi kepada para penjelajah di pusat.
Level rata-rata penjelajah dalam kelompoknya relatif rendah, tetapi berkat perintahnya, mereka telah menghindari pemusnahan total.

Aku bisa menghancurkan Demigoblin Vanguard dengan satu serangan [Remote Arrow], tapi upaya mereka sejauh ini akan sia-sia.

Jadi aku memberi mereka bantuan dengan tumpang tindih healing magic-ku ketika para priest menggunakan milik mereka, dan mengalihkan perhatian dan menarik kaki para demigoblin menggunakan Magic Hand.
Membiarkan Mage Demigoblin Vanguard dan Priest Demigoblin Vanguard yang memimpin kelompok akan bermasalah, jadi aku memanipulasi Demigoblin Vanguard yang menjaga mereka untuk membunuh mereka menggunakan pedang mereka.

Berkat bantuan-ku, pertempuran berakhir dalam 10 menit tanpa ada korban.

"Haa, haa ... Kita berhasil memukul mundur mereka entah bagaimana ..."
"——Yea."

"Semua anggota, dapatkan pertolongan pertamamu sekarang karena kita memiliki kesempatan! Ayo bergerak sebelum musuh yang melarikan diri membawa bala bantuan bersama mereka!"

Koshin-shi memberi perintah ke party.

"Terima kasih Dewa untuk obat sihir Beria."
"Benar sekali. Kita akan dihancurkan tanpa itu."
"Saya minta maaf karena menjadi priest yang tidak berpengalaman."
"Oh salahku, bukan itu maksudku."
"Benar sekali. Healing terakhir itu sangat mengagumkan."

Unit shield mengobrol dengan seorang priest muda.

"Tapi bukankah menurutmu sesuatu terasa tidak beres dengan gobu saat terakhir?"
"Seluruh gobu itu kumpulan yang aneh, kamu tahu?"
"Bukan itu, sepertinya mereka terganggu oleh sesuatu yang tidak terlihat."
"Hahaha, mungkin para dewa membantu kita."

Ada beberapa penjelajah dengan institusi yang tajam di antara mereka.

Sebelum mereka selesai dengan pertolongan pertama, aku menghasilkan efek mencolok dengan light magic [Illusions] dan muncul di depan mereka.
Mereka terkejut seperti yang diharapkan, tetapi lebih baik daripada mengetahui bahwa aku telah berada di sini untuk sementara waktu.

"Apakah kalian Party Koshin? Aku Pahlawan Nanashi dari Shiga Kingdom."

Aku mengatakannya pada Koshin-shi yang terkejut, mengulurkan [Magic Hand] ke arah mereka dan membawa mereka ke pintu masuk menara sebelum mereka bisa menjawab kembali.

Ketika aku berjalan menjauh dari kelompok sementara mereka terkejut dan bersukacita bersama, Koshin-shi mendekati-ku.

"Izinkan saya untuk mengucapkan terima kasih karena telah menyelamatkan kami. Anda tahu, beberapa kawan kami masih ada di dalam."
"Aku mengerti. Aku akan memastikan untuk menyelamatkan semuanya yang selamat."
"Terima kasih —— master muda."

Koshin-shi membungkuk dan hanya membisikkan kata terakhir.
Bertanya-tanya pada titik mana dia mengetahuinya?

"Siapa yang kamu maksud?"
"Bukan apa-apa, sepertinya saya salah mengira Anda dengan orang lain."

Setelah mengatakan sesuatu yang tidak terdengar meyakinkan, dia kembali ke partynya.

Yah, bagaimanapun——.
Aku kembali ke menara untuk mencari penjelajah yang tersisa.



"Disana rupanya mereka. Pendora."

Aku akhirnya menemukan mereka di area keenam di lantai empat.
Sepertinya mereka menyimpan mantra keselamatan pertama dengan baik, mereka tidak kehilangan siapa pun.

Hanya saja, aku pikir 30 dari mereka bergerak bersama, tetapi ada satu-satunya party yang berpisah dari mereka bergerak sendiri.

Untuk sekarang aku akan mengumpulkan party dengan lebih sedikit orang.

"Ya ampun! Inilah yang terjadi ketika kamu tidak mendengarkan Rabibi-san!"
"Tapi, kamu tahu ~"
"Kamu tahu, tidak!"
"Baiklah baiklah, Rikurina. Yang itu tidak bisa dihindari."
"Benar benar. Tanaman berbicara adalah hal-hal yang hanya bisa kamu temukan di Hutan Fairy seperti kata Pochi-neesan."
"Tidak bisa membayangkan berapa banyak yang akan kita dapatkan jika kita menjualnya."
"Benar ~"

Tujuan dari teleport-ku adalah party yang kebanyakan terdiri dari manusia dengan seorang dwarf dan seorang foxkin.
Mereka tampak bersemangat meskipun terpisah dari teman-teman mereka.

Aku memindahkan mereka ke lokasi [Pendora] berada sambil menjaga invisibility-ku.

"" "UWAA" ""

Kedua kelompok berteriak dengan kejut pada kemunculan tiba-tiba kelompok yang hilang.

"Usasa! Ada seseorang yang mendekat, gau!"
"Semuanya, ambil formasi pertempuran <Ring>!"

Atas laporan Gaugau, Usasa segera mengambil formasi Ring.
Anak laki-laki dogkin Gaugau yang mengetahui-ku mungkin karena aku lupa untuk menghapus aroma-ku.

"Maafkan aku karena mengejutkanmu."
"" "Hefro-sama!" ""
"" "Pahlawan-sama!" ""

Sepertinya banyak dari anak-anak ini yang tahu tentang Pahlawan Nanashi, tidak yakin di mana mereka melihatku.
Aku menangkap mereka semua dengan [Magic Hand] dan membawa mereka ke luar menara.

"Eh? Di luar? Kenapa?"

Aku memberi tahu anak-anak yang bingung bahwa raja mereka telah meminta-ku untuk menghancurkan menara.

"Aww, dan disana ada banyak peti harta karun juga."
"Kamu di sana, jangan mengeluh."
"Lagipula, peti harta karun itu menyimpan banyak sampah, bau."

Anak-anak yang memprotes dengan cepat dibujuk oleh teman-teman mereka.

"Mohon tunggu! Pahlawan-sama!"
"Ada sesuatu yang perlu kami beritahukan pada Anda, Pahlawan-sama!"

Saat aku berbalik dan hendak pergi untuk mencari Dozon-shi.
Anak-anak [Lost Pendora] yang aku selamatkan pertama kali memanggil dan menghentikan-ku.

"Apa itu?"
"Rumput berbicara!"

Si anak laki-laki berkata sambil memegang rumput layu.
Kalau dipikir-pikir, mereka berbicara tentang bunga atau sesuatu sebelumnya.

Bahkan ketika berteriak kembali ke teman-teman mereka yang mengolok-olok mereka mengatakan bahwa mereka pasti melihat halusinasi karena ketakutan, anak-anak bersikeras bahwa itu semua nyata.

"Dan, apa yang dikatakan rumput?"
" Anak nakal membuat mereka lebih kuat! katanya"
"Mereka suka menyapa, misteri, dan bubur! Katanya."

Apa apaan?

"Kalian diam! Misorin, aku yakin kamu ingat itu, kan."
"Un, aku tahu."

Seorang anak kecil yang tampaknya menjadi pemimpin mereka menghentikan keduanya dan meminta seorang anak kecil yang tampak pintar untuk menjelaskan.

"Ia mengatakan——"

Anak kecil yang pintar menutup matanya dan menceritakan seolah-olah sedang mengingat kembali ingatannya.

Kami semakin kuat berkat orang-orang bodoh yang nakal itu.

Keserakahan, kesengsaraan, dendam yang terpendam, ketidakbahagiaan, dan rasa sakit adalah makanan favorit kami.

Toleransi, pelayanan, empati, kebaikan, dan rasa syukur adalah musuh utama kami.

Tapi musuh terburuk kami adalah doa kepada dewa-dewa yang menjijikkan itu. Semakin kuat dewa, semakin lemah perlindungan kami.

... Itu tidak bisa dimengerti lebih jelas daripada menjadi beberapa petunjuk tidak langsung.

Ini dan relief pohon seperti gauge dengan warna dewa di pintu masuk, rasanya menara ini dibuat oleh kehendak seseorang.

"Terima kasih, ini sangat membantu."

Aku mengucapkan terima kasih kepada anak-anak [Pendora] atas informasi yang berharga.
Mari beri mereka equipment yang sesuai untuk level mereka melalui Perusahan Echigoya nanti.

Dan party Dozon yang terakhir aku selamatkan sedang berhadapan dengan boss di ruang boss, dalam kondisi kehancuran sebagian. Mereka akan menyelesaikan ruang boss dengan Dozon-shi yang menderita luka yang memilukan meskipun tanpa korban jika mereka terus melakukannya.


Sete mengatakan bahwa tidak apa-apa untuk menjalankan rencana menghancurkan Menara Ungu.
Dimengerti.

Aku membungkus Menara Ungu dengan banyak barrier.
Ini tidak akan hancur bahkan jika sihir anti-dewa memantul ke arah barrier.

Aku memeriksa Peta untuk melihat bahwa tidak ada orang di dalam area yang dievakuasi.

Baiklah, ini dia.

Aku meng-casting mantra anti-dewa dari Magic List.
Cahaya berwarna pelangi berkilau menyatu, lalu sesaat kemudian, ia menghapus segalanya termasuk sub-space yang berdekatan.

—— Hm?

Biasanya, komposisi mantra akan menyebar begitu saja, tetapi mengamuk di sekitarnya, menolak untuk lepas akan kendali-ku.

Master! Kelihatannya sedikit terjadi sesuatu yang aneh, apakah kamu baik-baik saja?

Arisa yang stand by di airship memanggil-ku melalui Familiar Link.

Aku baik-baik saja. Ini sesuai dengan harapan-ku.

Bagian terakhir itu bohong, tapi aku bisa mengatasi banyak masalah ini hanya dengan menyemangati diriku sendiri.
Aku dengan paksa menyatukan komposisi sihir yang larut dengan menghabiskan sejumlah besar mana di atasnya, menyelesaikan konstruksi mantra.

"——Phew."

Itu melelahkan.

Setelah itu, aku berkeliling ke kota-kota di bawah kendali langsung raja dan menghapus menara ungu di sana satu per satu.
Fenomena serupa, reaksi berlebihan dari sihir anti-dewa, terjadi juga di menara kedua, tetapi berurusan dengan itu adalah masalah sederhana ketika kamu tahu tentang hal itu sebelumnya.
Mana-ku hampir akan terkuras setiap kali itu terjadi, jadi aku harus terus mengisi kekuatan sihir dari holy sword setiap kali, itu sulit.

Itu membuat-ku ingat hari-hari akan death march(deathline) di perusahaan tempat-ku bekerja dulu entah bagaimana.


"Penguasa wilayah telah menolak untuk menghancurkan menara?"
"Lebih tepatnya, kecuali untuk menara yang dekat dengan ibukota wilayah mereka, kata mereka."

Aku menanyai kembali Hikaru.
Kecuali Marquis Muno dan Earl Seryu, beberapa atau mungkin mayoritas dari penguasa wilayah menolak untuk menghancurkan menara ungu di wilayah mereka.

"Yah, itu wajar saja. Meskipun itu tidak benar-benar efisien, mereka sekarang mendapatkan labirin —— tambang magic core di wilayah mereka."
"Aku tidak percaya mereka berani meminta untuk menghancurkan menara yang dekat dengan ibukota mereka!"

Arisa menjelaskan logika di balik keputusan para penguasa, sementara Sera dan rasa keadilannya yang kuat sedang marah.

Hanya Marquis Muno yang tetap mempertahankan slogan [demi orang-orang], bahkan Duke Oyugock dan Duke Bishtal yang kaya pun ingin tetap mempertahankan beberapa menara ungu di wilayah mereka.
Aku tidak tahu tentang niat Earl Seryuu, tapi dia mungkin tidak tertarik pada menara-menara itu karena tidak menguntungkan seperti [Devil Labyrinth] yang dia dapatkan di ibukotanya.

"Biarkan saja menara ibukota mereka sendirian jika mereka menolak untuk —— "
"""Sera!"""

Sera pingsan ketika dia masih berbicara.

Aku mengangkat Sera sebelum dia jatuh ke lantai.
Apakah dia pingsan karena terlalu marah?

"...Dilarang...Menghancurkan...Device..."

Sera bergumam seolah dia mengigau.

"H-hei, bukankah ini——"
"Harap tenang."

Aku meletakkan tanganku di mulut Arisa saat dia menarik lengan bajuku.

"Hadir...Taman Dewa...Instruksi..."

Tidak diragukan lagi, itu pasti oracle dari Dewa Tenion.

"Kurasa kita seharusnya tidak menghancurkan menara ungu itu saat ini."
"Sepertinya begitu."

Mereka tidak mengatakan apa-apa tentang Gundukan Ungu yang telah aku hancurkan ketika aku mengunjungi Alam Dewa ...
Dan dengan demikian diputuskan bahwa aku akan mengunjungi Alam Dewa sekali lagi walaupun merasa sedikit tidak puas tentang hal itu.

Kurasa lain kali aku akan bertanya kepada mereka [Untuk apa Menara Ungu dibangun?] Dan [Hal tentang Segel Demon God]?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...