※ Bukan sudut pandang dari Satou
"Fuu-han, Fuu-han——"
Pahlawan Fuu yang dipanggil
ke ruang pertemuan Saga Empire oleh pelayannya mencari-cari sumber dari sebuah suara
dengan nada akrab memanggil namanya.
"Fuu-han, semua orang
akan curiga kalau kamu terus gelisah seperti itu."
Pahlawan Fuu berbalik ketika
seseorang menepuk bahunya.
"——Eh?"
Yang berdiri di sana
bukanlah seorang pria kecil seperti yang diharapkannya, tetapi seorang pria
muda yang berpakaian chamberlain.
Skill Appraisal
yang diberikan pada Pahlawan Fuu oleh dewa Parion
memberitahunya bahwa pria muda ini adalah seorang homonculus.
"Oh hal ini, itu yang
mereka sebut si pembawa pesan anak laki-laki, kamu tahu."
Si pria muda mengambil sebuah
arloji saku dari saku dadanya sambil berbicara dengan suara yang wajahnya
berdusta.
" —— Buatan jepang?"
"Yeap, seorang kenalan-ku
mengimpor ini dari Weasel Empire, lihat."
Si homonculus menjawab
Pahlawan Fuu yang memperhatikan kata-kata [MADE IN JAPAN] yang terukir di
bagian belakang arloji saku.
"Dalam 10 menit, tepat
pada pukul 12, barrier akan mengendur untuk sesaat. Gunakan kesempatan itu untuk meminta
bantuan Ramiko-chan, oke."
Si homonculus menepuk bahu
Pahlawan Fuu saat dia berjalan melewatinya ke arah punggungnya.
"Bagaimana kamu tahu
tentang Ramiko-san——"
Si homonculus tidak terlihat
ketika Pahlawan Fuu berbalik.
"Kepala demon lord beregenerasi
menjadi seekor goat!"
Teriakan dari orang-orang di
ruang pertemuan mencapai telinga Pahlawan Fuu saat dia melihat sekeliling.
Kepala demon lord yang
seharusnya telah hilang oleh tembakan dari sniper misterius telah diregenerasi.
"Kepala
goat, tapi bukankah
itu vampire? Sabbath? Apa artinya itu?"
Suara bingung dari Pahlawan
Seigi bisa didengar juga.
Baik menteri maupun para
pahlawan dilemparkan ke dalam kebingungan.
"Diamlah, Seigi. Aku
akan memanggang demon lord ini, ikut denganku."
"Tunggu dulu, Yuuki,
jangan menarik tanganku. Apakah kamu juga tidak akan membawa Fuu?"
"——Fuu? Yah, orang itu
tidak."
Kata-kata Pahlawan Yuuki
menusuk hati Fuu.
Karena itu, Pahlawan Yuuki
melanjutkan, "Orang itu jarang menghadiri latihan. Dia akan terluka parah
jika kita membawanya bersama kita" tidak pernah sampai ke telinganya.
Masa depan mungkin mengambil
giliran yang berbeda pada Pahlawan Fuu yang benar-benar mendengar kata-kata
itu.
◇
"Ambil apa saja! Apa
saja untuk menahan pintu!"
Seorang ksatria mengenakan black
armor berteriak saat dia menahan pintu besar yang mengarah
keluar dari sebuah kapel.
Sekitar sepuluh tentara
menahan pintu bersama black knight, kaki mereka melayang setiap kali pintu
dipukul keras saat mereka dengan putus asa menahan pintu.
Di belakang mereka,
anak-anak yatim piatu dari yayasan bersama kuil, dan priestess
magang yang merawat anak-anak ini menatap mereka
dengan ekspresi ketakutan.
"Parion-sama, tolong
beri perlindunganmu pada ksatria pemberani ini——"
Ketika seorang gadis priestess
magang menawarkan doanya pada dewa, priestess
magang lainnya dan anak-anak yatim piatu mulai
bersamanya dalam keputusasaan.
Namun, dunia ini kejam.
Pintu besar itu mengeluarkan
suara berderit, lalu mata merah mengintip dari celah.
Para ksatria dan beberapa tentara
melontarkan comohan, sementara sebagian besar orang di sini berteriak.
Mulut yang mengintip dari
pintu berubah menjadi sebuah senyuman menyeringai.
Mata merah menghilang dari
celah, dan tepat ketika semua orang menarik napas lega——.
BOOM —— dengan suara menderu, pintu besar terlempar pergi
bersama dengan black knight dan para tentara.
Seorang Vampire Knight
dengan punggung bungkuk muncul.
Matanya mencari mangsa
menatap pada priestesses magang di samping anak-anak yatim satu per satu.
Lidah Vampire Knight
menggeliat seperti ular, mata merah dan mulut pecah membentuk bentuk bulan
sabit.
Vampire Knight perlahan-lahan
melangkah ke depan seolah-olah untuk memenuhi hati sadisnya.
"Kamu tidak akan lewat!
Selama aku memakai Black Steel Armor ini yang diberikan oleh yang mulia, lututku tidak akan
menyerah dihadapan roh jahat!"
Black knight berdiri,
menarik sebuah pedang yang tergantung di pinggangnya, dan melangkah maju untuk
memblokir Vampire Knight.
Pedangnya terbungkus dalam
cahaya merah, cahaya menghasilkan blade lain di atas pedang itu sendiri.
" —— Itu Magic Edge!"
Salah satu dari anak yatim
piatu berteriak, harapan tinggal di mata anak-anak lainnya.
"Makan ini, dasar
bajingan!"
Black knight bergegas keluar
menuju Vampire Knight dengan kecepatan yang membebani heavy
armornya dan mengayunkan pedangnya dengan sebuah
great force
sambil meninggalkan jejak cahaya merah di belakang.
Anak-anak yatim piatu dan para
tentara bersorak, adegan yang menggambarkan kemenangan black knight dimainkan
di mata mereka.
Namun, dunia ini sungguh kejam
——.
Setelah bentrokan sengit,
salah satu yang jatuh dalam genangan darah bersama dengan suara gemuruh adalah black
knight sebagai gantinya.
Vampire Knight perlahan-lahan
melangkah ke arah black knight sambil menyeringai "kisha kisha".
"Le-level 50?"
Salah satu dari magang
dengan skill Appraisal menyadari fakta itu.
Hanya pahlawan dan beberapa
makhluk transendental terpilih yang mencapai puncak ini, sebuah domain yang
diperuntukkan bagi para pahlawan dan devil.
Tidak peduli seberapa mampunya
black knight Saga Empire, mereka masih dalam batas domain dari manusia.
"Aku, tidak akan,
membiarkanmu."
Black knight berdiri.
Bahkan setelah kehilangan
salah satu dari lengannya, dengan darah di sekujur tubuhnya, dia terus berdiri
untuk menunjukkan punggungnya pada orang-orang yang harus dia lindungi.
Para tentara yang melihat contoh
dari seorang ksatria dalam dirinya memukul kaki mereka yang gemetar dan
membentuk dinding daging di depan orang-orang.
Vampire Knight yang sedang
bertarung dengan tangan kosong sebelum membalikkan kukunya di kedua tangannya,
dan membentangkannya menjadi sepuluh bilah.
Vampire Knight menjilati
salah satu dari bilahnya, tersenyum sadis.
Sambil merasakan bahwa
pertempuran ini akan menjadi yang terakhir, black knight menghasilkan magic
edge di pedangnya.
——VWOUNPWEELE.
Vampire Knight menghilang
dan muncul di depan black knight.
Black knight berhasil
memblokir serangan sepuluh bilah dua kali lipat sebelum pedangnya patah pada
bentrokan ketiga.
"Pedangku mungkin
patah, tapi hati ksatriaku tidak akan pernah hancur. Itulah ketetapan dari keluargaku."
Vampire Knight menyeringai "kisha
kisha" pada kata-kata black knight yang terdengar lebih seperti membujuk
dirinya sendiri.
――VWOUNPWEELE。
Vampire Knight meraung.
――VWOUNPWEELE。
――VWOUNPWEELE。
Dua raungan bergema kembali,
dan dua bayangan hitam muncul dari pintu masuk yang telah kehilangan pintunya.
"Kamu pasti bercanda..."
"Kenapa bala bantuan
ini tidak bisa berada di pihak kita ..."
Para tentara mengeluarkan
suara-suara air mata dan comohoan.
Black knight diam-diam
mencengkeram pedangnya yang patah.
"——Pahlawan-sama."
Dari mulut siapa kata itu
keluar dengan tepat.
Apakah itu belas kasihan Dewa
bahwa tidak ada seorang pun di sini menyadari betapa ironinya yang dialami
Vampire Knight setelah mereka diciptakan oleh salah satu dari pahlawan itu
sendiri——.
Respons terhadap itu adalah
getaran yang mengguncang seluruh kapel dan cakar yang tak terhitung banyaknya
yang menembus dinding tebal kapel.
"Kisha?"
Vampire Knight melihat ke
jendela lorong di lantai dua kapel yang sekarang berangin.
"TOU, nanodesu!"
Sebuah bayangan kecil
menerobos jendela dan mendarat di kapel.
"Golden Knight Yellow
membuat kedatangannya, nanodesu!"
Itu adalah seorang pahlawan
kecil yang ditutupi dengan golden armor yang membuat pose "Shupit".
――VWOUNPWEELE.
Vampire Knight menghilang
dan mendekat ke Golden Knight.
Adegan serupa seperti
pertarungan dengan black knight sebelumnya dimainkan, tetapi yang ini memiliki
beberapa perbedaan.
Sepuluh bilah yang diarahkan
oleh Vampire Knight hancur berkeping-keping oleh white sword yang digunakan
oleh Golden Knight, blood breath yang bisa melelehkan batu bahkan tidak bisa membakar
mantel kuningnya, menyebar ke lantai sebagai gantinya.
――VWOUNPWEELE。
――VWOUNPWEELE。
Dua Vampire Knight yang
tersisa mengabaikan Golden Knight dan bergegas menuju orang-orang sipil sebagai
gantinya.
Black knight berusaha menghadang
mereka, tetapi dia tidak memiliki kekuatan yang tersisa di lengan dan kakinya.
Para tentara pergi ke depan
untuk melindungi black knight, tetapi mereka terhempas oleh satu ayunan Vampire
Knight, berguling-guling di tanah seperti tong.
Vampire Knight mengayunkan
serangan pembunuh pada black knight.
""
"KNIGHT-SAMA!" ""
Para magang menutup mata
mereka, takut akan yang terburuk.
"Chicchicchi, nanodesu.
Kamu seharusnya tidak boleh melakukan tindakan honey
nose (hidung madu) di hadapan dari Dog Hero —— nodesuyo."
Para priestesses
magang membuka mata mereka setelah mendengar suara
yang agak konyol itu.
Golden Knight menggoyangkan
jarinya saat dia berdiri di depan black knight, melindunginya.
Jika masternya hadir di
sini, dia mungkin telah mengoreksinya untuk menggunakan [heinous(kekejaman)] daripada [honey
nose (hidung madu)], tetapi tidak ada seorang pun di tempat
ini yang mampu mengoreksinya sekarang.
Selain itu, bagian [Pochi]
setelah bagian "Dog Hero" ditimpa dengan suara buzz elektronik yang
dihasilkan oleh AI support golden armor.
"Aah! Kamu tidak boleh
melarikan diri, nanodesuyo!"
Para Vampire
Knight yang telah menyadari situasi yang tidak menguntungkan,
mereka bergegas menuju pintu masuk kapel.
Golden Knight menangkap
mereka dengan Flickering Step, memotong salah satu dari Vampire Knight seperti
zunbararin, dan berurusan dengan yang satunya menggunakan serangan forward
finisher-nya.
Yang terakhir nyaris lolos
dari kejarannya dan pergi ke luar kapel.
"Kamu tidak akan lolos,
nanodesu!"
Golden Knight
menghentikannya bergegas menuju pintu masuk.
Vampire Knight yang
seharusnya melarikan diri kembali ke kapel, tampak takut pada sesuatu.
Tawa "kisha kisha"-nya
lenyap saat dia menatap luar kapel dalam ketakutan.
――VWOUNPWEELE。
Darah meluap keluar dari
tubuh Vampire Knight berubah menjadi dark red armor, sebuah lance dan sebuah knight shield dengan warna yang sama terwujud di tangannya. Vampire
Knight telah memasuki battle mode maksimum dalam waktu singkat.
Sebuah white
blade tumbuh di punggungnya.
Lance dan shield yang baru saja terwujud jatuh menjadi
cairan, Vampire Knight itu sendiri menghilang menjadi abu.
Di sisi berlawanan, seorang golden
knight memegang sebuah dragon spear berdiri dengan tenang.
"『Golden
Knight Orange』,
nanodesu!"
Pernyataan ceroboh golden
knight Yellow telah ditimpa dengan rekaman audio yang
disediakan oleh AI support Golden Knight.
"Yellow, biarkan saya naik Lyuryu. Kita akan mendekati demon
lord dari langit."
"Ya, nanodesu. Tapi,
itu akan menjadi buruk jika kita tidak memberikan obat pada knight person
terlebih dahulu, nanodesuyo?"
"Tidak perlu khawatir
tentang itu."
Golden Knight Orange
mengarahkan wajahnya ke arah black knight.
Seorang ninja yang
mengenakan sebuah cat mask yang muncul entah dari mana sudah mengobati black
knight dan orang-orang yang terluka lainnya dengan gauze
roll di tanah hijau.
"Seperti yang
diharapkan dari —— nanodesu."
"Kita harus
cepat."
"Roger, nanodesu.
Lyuryu, kemari, nanodesu!"
Kedua Golden Knight yang
keluar dari kapel dibungkus dengan tangan besar yang ditutupi sisik putih dan
menghilang ke luar.
Orang-orang yang akhirnya
menyadari bahwa hidup mereka telah diselamatkan dari kata-kata ucapan syukur
dan doa.
◇
"Bukankah itu terlalu
besar?"
Pahlawan Yuuki yang berada
di salah satu fortress tower bergumam sambil melihat ke arah demon lord goat-head
yang menempel di dinding kastil.
Pahlawan Seigi, empat black
knight dan dua caster hadir di sampingnya, bertindak sebagai support.
Para pelayan yang men-summoned para pahlawan ini di ruang pertemuan tidak cocok
untuk pertempuran, jadi mereka tidak ada di sini.
"Itu benar kan ....
Yah, demon lord di Parion Holy Land juga besar, tapi sihirmu akan mengurusnya, benarkan
Yuuki."
"Kamu mengatakan itu
seperti sangat mudah."
Selain Skill Unik Pahlawan
Yuuki yang memperkuat sihirnya, dia juga mengambil sebuah magic potion yang meningkatkan
sihir yang dibawa pelayannya, Michael alias Mieka memaksa padanya.
"Inferno "
Mantra fire
magic tingkat lanjut yang telah diperkuat untuk menggandakan
kekuatannya meledak pada demon lord.
Flame mengisi kastil, mengubah taman yang indah dan interior mewah menjadi
abu.
Panas yang bahkan bisa
mencairkan batu mengeraskan tubuh demon lord.
"Yippee! Itu berhasil!
Yuuki, lakukan lagi, lagi!"
"Itu baru saja memiliki
waktu cooldown, jadi aku harus menunggu."
"Apa, tidak berguna. Dasar
kamu single cartridge gun atau sesuatu."
"Aku tidak mau
mendengar itu darimu secara khusus."
Pahlawan Yuuki dan Pahlawan
Seigi memulai pertengkaran dihadapan situasi yang mereka hadapi.
"Pahlawan-sama!"
Salah satu black knight yang
datang bersama mereka sebagai penjaga memperingatkan.
Menatap ke atas, demon lord
tampaknya menarik napas dalam-dalam.
Tidak yakin apa itu, tapi demon
lord jelas-jelas mencoba menyerang balik.
"Oh sial"
"Kalian, larilah!"
Pahlawan Seigi melompat dari
menara menggunakan Flight Shoes, Pahlawan Yuuki mengikutinya sedikit kemudian.
Sesaat kemudian, sebuah
dark red breath
menyelimuti menara tempat mereka berada sebelum dihancurkan oleh gelombang
kejut, melelehkan fondasi yang tersisa.
"Geh, itu datang ke
sini. Cepat sekali!"
"De-dengan perhitungan-ku!"
"Lalu, apa taruhan
terbaikmu ?! Tentunya kamu punya satu!"
"Aku tidak akan
melarikan diri jika aku punya!"
"Kamu tidak
berguna!"
"Aku memberitahumu, pertempuran
itu di luar dari keahlianku."
Demon lord mengejar para
pahlawan sambil menghancurkan dinding kastil, menara, dan fasilitas lainnya di
dalam kastil.
Fakta bahwa ia tidak bisa
mengejar para pahlawan karena defensive ramp dan wall tampaknya membuatnya cukup kesal, ia mencabut salah
satu menara, dan melemparkannya ke para pahlawan.
"Uwaa"
"Geh —— Quick Burst."
Pahlawan Yuuki menggunakan
Explosion Magic daripada fire magic khususnya,
meniup menara yang datang.
"Aduh aw aw, Yuuki kamu
bodoh! Kamu membuat serpihan terbang ke sini menggunakan explosion magic dasar
kamu tidak pandai!"
Seigi berteriak dan memaki
saat dia terkena serpihan kecil.
"Diamlah! Lebih baik
daripada terkena menara yang terbang ke wajah!"
Demon lord semakin mendekat
di belakang Pahlawan Yuuki saat dia membentaknya kembali.
"Baiklah, Recast
Time sudah berakhir ——
Inferno"
Dengan flame kedua,
tangan demon lord menjadi mengeras sebelum runtuh.
"Kita berhasil! Kamu
hebat, Yuuki —— agh, ia beregenerasi! Dia
akan beregenerasi!"
Melihat lengan yang
seharusnya sudah mengeras kembali ke bentuk aslinya, Pahlawan Seigi menjerit.
"Ini buruk."
"Aku tidak mau
mendengarnya, tapi apa!"
Pahlawan Seigi bertanya saat
mereka kembali melarikan diri.
"Terbakar sampai 10%
dari mana-ku."
"Da-dan magic potionmu?"
"Dengan Michael."
"Kamu bodoh, mengapa
kamu tidak membawa mereka bersamamu!"
Pahlawan Seigi membawa tas
berisi magic potion dari Inventory miliknya.
"——Geh."
Para pahlawan menghindar
dengan tergesa-gesa.
Lengan demon lord melewati
mereka dengan selebar rambut.
"Uwawawawa"
Botol dari magic potion
jatuh dari tas terbuka, Pahlawan Seigi dengan panik menyodorkan yang terakhir.
"Apa yang kamu lakukan,
Seigi!"
Botol terakhir yang lolos
dari jari Pahlawan Seigi yang menuju tanah disambar oleh Pahlawan Yuuki dari
samping.
Tepat ketika dia akan
membuka tutup botolnya, salah satu dari serpihan terbang ke arahnya dengan
memecahkan botol gerabah.
"Kamu bodoh!"
Pahlawan Seigi mencemooh
Pahlawan Yuuki yang menatap botol yang pecah dengan tak percaya.
"Aku tidak ingin mendengar
itu darimu Seigi!"
Keduanya terus melarikan
diri bahkan sambil bertengkar.
"Tidaak, sudah
berakhir! Ia akan menangkap kitaaaaaaa ~"
"Jika kamu punya waktu
untuk bicara, kamu punya waktu untuk mengalahkannya dengan Skill Unik,
Seigi."
"Tidak bisa melakukan
itu sambil bergerak sebanyak ini!"
Capaian lengan dari demon
lord mendekati para pahlawan dalam upaya untuk menangkap mereka.
Para pahlawan nyaris tidak
bisa menghindari ujung jari dengan menghentikan mereka dengan sihir, tetapi
mereka secara bertahap terpojok.
Tepat ketika mereka hampir
menyerah ketika jari-jarinya datang untuk mereka dari kedua sisi, jari-jarinya
tiba-tiba ditarik ke belakang.
Keduanya melihat ke belakang
dan melihat demon lord tersandung di salah satu menara.
Mereka keluar dari ini
hidup-hidup, diselamatkan oleh medan secara kebetulan.
"Sa-safe. Nona
keberuntungan pasti ada di pihak-ku."
"Keberuntungan? Kalau
begitu aku akan menyerahkan sisanya padamu, Lucky Boy."
Pahlawan Yuuki mempercepat
dirinya dengan wind magic.
"Ap, itu tidak adil,
Yuuki!"
Tepat di atas Pahlawan Seigi
yang mengeluh, demon lord terbang di atasnya dengan long
jump.
Demon lord yang di depan berbalik
dan melebarkan lengannya lebar-lebar seolah-olah untuk memblokir Pahlawan
Seigi.
"Semua sudah berakhiiiiiiiiiiir
"
Pahlawan Seigi berteriak
putus asa.
Saat berikutnya, awan debu
berputar di sekitar demon lord.
Spear seukuran jarum genggam
yang berkilauan menghujani demon lord, menjahitnya di benteng terdekat.
Satu sosok turun dari
langit.
"Rambut ungu? —— Apakah
itu Pahlawan Nanashi Shiga
Kingdom?"
Pahlawan Yuuki berhenti
berlari dan melihat sosok itu, Pahlawan Seigi yang baru saja memanggilnya juga
menatap penyelamatnya sambil menarik napas.
Sosok itu —— Hikaru menahan demon lord di tanah dengan cahaya
berkilauan.
Dia menendang udara dan
mendarat di dekat para pahlawan.
"Kamu baik-baik saja?
Anak-anak——"
Cahaya mempesona membungkus
para pahlawan.
"I-ini?"
"Buff
magic?"
"Aku bermurah hati di
sini. Ini sebuah hadiah untuk kalian para anak-anak pekerja keras."
Tepat ketika buff magic
telah menyelesaikan sihirnya, demon lord menghancurkan yang menahannya dan
bergerak lagi.
"Aneh, bukan? Ia
seorang vampire tapi dia tidak mencoba melarikan diri dengan berubah menjadi
kabut ..."
"Yang lebih penting! Attack
magic tadi! Tembak dia, cepat."
Pahlawan Yuuki dengan angkuh
memberi perintah.
"Ya ampun! Jangan lupa
sebutan kehormatan ketika kamu berbicara dengan orang yang lebih tua."
"Lupakan tentang itu! Ia
datang! Demon lord akan datang!"
Pahlawan Seigi memohon
dengan panik.
"Maksudku, aku tidak
pandai dengan attack magic."
"Siapa yang peduli,
lakukan saja!"
"Nn, baiklah."
"Uwaaaaaa, dia disiniiiiiiii"
Pahlawan Seigi melarikan
diri secepat mungkin dalam menghadapi intense force demon lord
yang menghancurkan benteng.
"Tidak apa-apa. Lihat——"
◇
"Kedua pahlawan lainnya
bertempur di luar sana, dan yang kamu lakukan hanya gemetar di sini!"
Pahlawan Fuu yang kehilangan
kesempatannya untuk keluar dari aula pertemuan dengan sombong dikecam oleh seorang
bangsawan muda yang seharusnya pelayannya.
Menteri lain yang
memperhatikan itu mulai mengambil bagian secara verbal menyalahgunakan Pahlawan
Fuu.
《Bukankah
kalian yang memanggilku ke sini. Aku tidak pernah memintamu untuk membawaku ke
sini.》
Pahlawan Fuu hanya bisa
melihat ke bawah dalam diam, tetapi dia menyanggah mereka dengan marah di dalam
pikirannya.
"Kamu gagal sebagai seorang
pahlawan!"
《Dan
kalian gagal sebagai pelayan.》
"Bahkan Pahlawan Yamato
yang disebut sebagai seorang failed hero berhasil mengalahkan [Golden Wild Boar King] dan
mendirikan Shiga Kingdom, tapi lihat dirimu, kamu benar-benar sebuah kegagalan."
《Diam,
dasar kamu menteri tak berguna.》
"Apakah kamu frustrasi,
kalau begitu bertarunglah!"
"Tidak ada gunanya.
Seperti pengecut ini punya tulang punggung."
"Kamu pahlawan yang
gagal yang tidak bisa melakukan apa-apa selain menggantungkan kepalamu dalam kebisuan!"
《Jadi
merekalah orang-orang yang telah men-summoning, tidak, menculik para pahlawan selama beberapa
generasi ... 》
Para menteri dan pahlawan
Fuu saling mengolok satu sama lain.
——Fuu. Pahlawan Fuu.
Sebuah suara dari seorang
anak mencapai telinga Pahlawan Fuu.
—— Buka mata anak-anak bodoh
yang sudah rusak ini.
Hanya Pahlawan Fuu yang bisa
mendengar suara itu.
《Itu
benar, Dewi-sama meminta padaku. Aku akan menjatuhkan palu keadilan pada negara
penculik ini, aku akan membawa mereka kembali ke akal mereka. 》
Sambil mengabaikan pelecehan
verbal yang semakin banyak yang dilontarkannya oleh para menteri, Pahlawan Fuu
membuat keputusannya.
"Baik, baiklah, aku
akan melakukannya, aku harus melakukannya, kan!"
Berpura-pura membentak, Pahlawan
Fuu mengaktifkan Flight Shoes, dan melompat keluar dari jendela dengan
takut-takut.
"Menurut-mu, siapa yang
kamu ajak bicara dengan nada bicara-mu!"
"Kamu peringkat ketiga
yang bahkan tidak bisa menggunakan Flight Shoes dengan baik!"
Para menteri menertawakan
sosoknya.
Kaisar yang memusatkan
perhatian untuk mengumpulkan mana dari kota-kota satelit kekaisaran ke ibukota
tidak menghiraukan hal-hal sepele ini, selamanya kehilangan satu-satunya
kesempatan untuk mencegah malapetaka terjadi.
Pahlawan Fuu yang entah
bagaimana berhasil belajar menggunakan Flight Shoes menjauh dari aula pertemuan.
"Aku berhasil keluar
dari aula. Satu menit. Itulah sisa-sisa dari hidupmu."
Pahlawan Fuu bergumam sambil
tersenyum muram.
◇
"Lyuryu, di sebelah sana
nanodesu!"
――LYURYURYUUU.
White dragon menukik ketika
mencapai langit di atas demon lord.
"Kita pergi."
"Roger, nanodesu."
Dua sosok yang melompat dari
white dragon yang sedang melaju seperti sebuah cannon
ball menembus demon lord.
――VWOUNPWEELE。
Demon lord menjerit tak
sedap dipandang.
――AZWOOOOOOOOWN。
Seekor platinum
beast bergegas dari cakrawala bersama dengan sebuah
gale dan dengan
marah menggigit demon lord, dengan keras menyeretnya dan menguburnya ke
puing-puing lain di kastil.
Awan debu tersapu oleh gale
yang menutupi platinum beast, mengungkapkan sosok dari seekor divine
beast.
Platinum
wolf yang membuat sebuah pekerjaan singkat pada demon lord
tiba-tiba menusukkan taringnya ke demon lord, dan menarik sebuah cahaya ungu
—— [Fragmen Dewa] keluar dari tubuhnya.
"Ooh, luar biasa."
Hikaru menyuarakan
keheranannya setelah melihat platinum beast memegang [Fragmen Dewa] di mulutnya, sedangkan metode normal
bahkan tidak dapat mengganggu mereka.
Golden Knight Green —— Mia yang muncul menaiki angin mengangkat tangan
kecilnya ke arah Hikaru dan Pahlawan Yuuki.
"V"
Rupanya, platinum
beast itu adalah roh buatan yang di
summoned Mia.
◇
"Arisa, selesaikan
dengan membawa para warga sipil ke tempat aman, jadi saya memberitahu."
"Oke, kalau begitu, aku
akan menutup Teleport gate."
Nana dan Arisa fokus
membantu para warga sipil untuk berlindung sementara menyerahkan semua
pertempuran menyolok pada gadis-gadis lainnya.
Lulu yang menaiki Floating
Fort-nya mendekat.
"Arisa, saya sudah selesai
berurusan dengan semua flying monster."
"Terima kasih,
Lulu-oneesama."
"Sepertinya Tama-chan
telah menghabiskan semua monster kecil yang ditemukan di seluruh tempat."
"Seperti yang
diharapkan tidak kurang dari Cat Ninja Tama."
Arisa dan Lulu tersenyum
tanpa khawatir.
"——Ah."
Di kejauhan, demon lord
jatuh.
『V』
Suara Mia mencapai keduanya
melalui [Tactical Talk].
――AZWOOOOOOOOWN.
"Sepertinya mereka
sudah mengalahkan demon lord."
Mereka melihat lolongan
kemenangan platinum beast-nya.
『Minor
revision ini untuk melawan demon lord,
Lesser
Fenrir sungguh bagus.』
『Nn,
hebat.』
『Dan,
bagaimana dengan demon lord?』
『Tampaknya
tidak akan hidup kembali. Cahaya Dark Purple telah disegel ke dalam sebuah Talisman
yang dibawa oleh pahlawan Saga Empire bersama mereka. 』
『Ya
ampun, itu cukup anti-klimaks.』
Arisa yang mendengar laporan
dari Hikaru bergumam dengan berbisik, "Aku pikir itu akan menjadi sedikit
lebih berat ketika aku mendengar itu adalah seorang demon lord vampire."
"Kelaparan ~"
Ninja Cat keluar dari
bayangan.
Bukan split
bodies yang memakai sebuah cat mask, tapi yang asli dengan golden armor.
"Nyu ~"
Suara lonceng sore terdengar
di kejauhan.
Sepertinya alat sihir Saga
Empire yang bertindak sebagai sinyal waktu telah berbunyi.
"Nyu?"
Tama yang dengan malas
menjatuhkan dirinya langsung berdiri.
Telinganya di dalam golden
helmet berkedut, mendengar getaran kecil yang mengguncang
tanah.
"Arisa, ini waktunya istirahat
sore, jadi saya memberitahu."
"Hmm benar, mari serahkan
sisa-sisa perburuan pada orang-orang Saga Empire——"
Arisa berhenti di tengah
jalan.
"Arisa?"
Nana berlutut dan mengintip
wajah Arisa.
"Arisa, ada apa, jadi saya
bertanya."
"Oh maaf maaf, master
baru saja menghubungi-ku melalui Familiar Link. Dia juga mengalami kesulitan di sana."
Wajah tersenyum Arisa
tiba-tiba membeku karena gempa bumi yang mendadak.
Tampaknya krisis yang
menimpa Saga Empire baru saja dimulai.