Bukan sudut pandang dari Satou

"Fuu-han, Fuu-han——"

Pahlawan Fuu yang dipanggil ke ruang pertemuan Saga Empire oleh pelayannya mencari-cari sumber dari sebuah suara dengan nada akrab memanggil namanya.

"Fuu-han, semua orang akan curiga kalau kamu terus gelisah seperti itu."

Pahlawan Fuu berbalik ketika seseorang menepuk bahunya.

"——Eh?"

Yang berdiri di sana bukanlah seorang pria kecil seperti yang diharapkannya, tetapi seorang pria muda yang berpakaian chamberlain.
Skill Appraisal yang diberikan pada Pahlawan Fuu oleh dewa Parion memberitahunya bahwa pria muda ini adalah seorang homonculus.

"Oh hal ini, itu yang mereka sebut si pembawa pesan anak laki-laki, kamu tahu."

Si pria muda mengambil sebuah arloji saku dari saku dadanya sambil berbicara dengan suara yang wajahnya berdusta.

" —— Buatan jepang?"
"Yeap, seorang kenalan-ku mengimpor ini dari Weasel Empire, lihat."

Si homonculus menjawab Pahlawan Fuu yang memperhatikan kata-kata [MADE IN JAPAN] yang terukir di bagian belakang arloji saku.

"Dalam 10 menit, tepat pada pukul 12, barrier akan mengendur untuk sesaat. Gunakan kesempatan itu untuk meminta bantuan Ramiko-chan, oke."

Si homonculus menepuk bahu Pahlawan Fuu saat dia berjalan melewatinya ke arah punggungnya.

"Bagaimana kamu tahu tentang Ramiko-san——"

Si homonculus tidak terlihat ketika Pahlawan Fuu berbalik.

"Kepala demon lord beregenerasi menjadi seekor goat!"

Teriakan dari orang-orang di ruang pertemuan mencapai telinga Pahlawan Fuu saat dia melihat sekeliling.
Kepala demon lord yang seharusnya telah hilang oleh tembakan dari sniper misterius telah diregenerasi.

"Kepala goat, tapi bukankah itu vampire? Sabbath? Apa artinya itu?"

Suara bingung dari Pahlawan Seigi bisa didengar juga.
Baik menteri maupun para pahlawan dilemparkan ke dalam kebingungan.

"Diamlah, Seigi. Aku akan memanggang demon lord ini, ikut denganku."
"Tunggu dulu, Yuuki, jangan menarik tanganku. Apakah kamu juga tidak akan membawa Fuu?"
"——Fuu? Yah, orang itu tidak."

Kata-kata Pahlawan Yuuki menusuk hati Fuu.
Karena itu, Pahlawan Yuuki melanjutkan, "Orang itu jarang menghadiri latihan. Dia akan terluka parah jika kita membawanya bersama kita" tidak pernah sampai ke telinganya.

Masa depan mungkin mengambil giliran yang berbeda pada Pahlawan Fuu yang benar-benar mendengar kata-kata itu.



"Ambil apa saja! Apa saja untuk menahan pintu!"

Seorang ksatria mengenakan black armor berteriak saat dia menahan pintu besar yang mengarah keluar dari sebuah kapel.
Sekitar sepuluh tentara menahan pintu bersama black knight, kaki mereka melayang setiap kali pintu dipukul keras saat mereka dengan putus asa menahan pintu.

Di belakang mereka, anak-anak yatim piatu dari yayasan bersama kuil, dan priestess magang yang merawat anak-anak ini menatap mereka dengan ekspresi ketakutan.

"Parion-sama, tolong beri perlindunganmu pada ksatria pemberani ini——"

Ketika seorang gadis priestess magang menawarkan doanya pada dewa, priestess magang lainnya dan anak-anak yatim piatu mulai bersamanya dalam keputusasaan.

Namun, dunia ini kejam.

Pintu besar itu mengeluarkan suara berderit, lalu mata merah mengintip dari celah.
Para ksatria dan beberapa tentara melontarkan comohan, sementara sebagian besar orang di sini berteriak.

Mulut yang mengintip dari pintu berubah menjadi sebuah senyuman menyeringai.

Mata merah menghilang dari celah, dan tepat ketika semua orang menarik napas lega——.

BOOM —— dengan suara menderu, pintu besar terlempar pergi bersama dengan black knight dan para tentara.
Seorang Vampire Knight dengan punggung bungkuk muncul.

Matanya mencari mangsa menatap pada priestesses magang di samping anak-anak yatim satu per satu.
Lidah Vampire Knight menggeliat seperti ular, mata merah dan mulut pecah membentuk bentuk bulan sabit.

Vampire Knight perlahan-lahan melangkah ke depan seolah-olah untuk memenuhi hati sadisnya.

"Kamu tidak akan lewat! Selama aku memakai Black Steel Armor ini yang diberikan oleh yang mulia, lututku tidak akan menyerah dihadapan roh jahat!"

Black knight berdiri, menarik sebuah pedang yang tergantung di pinggangnya, dan melangkah maju untuk memblokir Vampire Knight.

Pedangnya terbungkus dalam cahaya merah, cahaya menghasilkan blade lain di atas pedang itu sendiri.

" —— Itu Magic Edge!"

Salah satu dari anak yatim piatu berteriak, harapan tinggal di mata anak-anak lainnya.

"Makan ini, dasar bajingan!"

Black knight bergegas keluar menuju Vampire Knight dengan kecepatan yang membebani heavy armornya dan mengayunkan pedangnya dengan sebuah great force sambil meninggalkan jejak cahaya merah di belakang.
Anak-anak yatim piatu dan para tentara bersorak, adegan yang menggambarkan kemenangan black knight dimainkan di mata mereka.

Namun, dunia ini sungguh kejam ——.

Setelah bentrokan sengit, salah satu yang jatuh dalam genangan darah bersama dengan suara gemuruh adalah black knight sebagai gantinya.
Vampire Knight perlahan-lahan melangkah ke arah black knight sambil menyeringai "kisha kisha".

"Le-level 50?"

Salah satu dari magang dengan skill Appraisal menyadari fakta itu.

Hanya pahlawan dan beberapa makhluk transendental terpilih yang mencapai puncak ini, sebuah domain yang diperuntukkan bagi para pahlawan dan devil.
Tidak peduli seberapa mampunya black knight Saga Empire, mereka masih dalam batas domain dari manusia.

"Aku, tidak akan, membiarkanmu."

Black knight berdiri.

Bahkan setelah kehilangan salah satu dari lengannya, dengan darah di sekujur tubuhnya, dia terus berdiri untuk menunjukkan punggungnya pada orang-orang yang harus dia lindungi.
Para tentara yang melihat contoh dari seorang ksatria dalam dirinya memukul kaki mereka yang gemetar dan membentuk dinding daging di depan orang-orang.

Vampire Knight yang sedang bertarung dengan tangan kosong sebelum membalikkan kukunya di kedua tangannya, dan membentangkannya menjadi sepuluh bilah.
Vampire Knight menjilati salah satu dari bilahnya, tersenyum sadis.

Sambil merasakan bahwa pertempuran ini akan menjadi yang terakhir, black knight menghasilkan magic edge di pedangnya.

——VWOUNPWEELE.

Vampire Knight menghilang dan muncul di depan black knight.
Black knight berhasil memblokir serangan sepuluh bilah dua kali lipat sebelum pedangnya patah pada bentrokan ketiga.

"Pedangku mungkin patah, tapi hati ksatriaku tidak akan pernah hancur. Itulah ketetapan dari keluargaku."

Vampire Knight menyeringai "kisha kisha" pada kata-kata black knight yang terdengar lebih seperti membujuk dirinya sendiri.

――VWOUNPWEELE。

Vampire Knight meraung.

――VWOUNPWEELE。
――VWOUNPWEELE。

Dua raungan bergema kembali, dan dua bayangan hitam muncul dari pintu masuk yang telah kehilangan pintunya.

"Kamu pasti bercanda..."
"Kenapa bala bantuan ini tidak bisa berada di pihak kita ..."

Para tentara mengeluarkan suara-suara air mata dan comohoan.

Black knight diam-diam mencengkeram pedangnya yang patah.

"——Pahlawan-sama."

Dari mulut siapa kata itu keluar dengan tepat.

Apakah itu belas kasihan Dewa bahwa tidak ada seorang pun di sini menyadari betapa ironinya yang dialami Vampire Knight setelah mereka diciptakan oleh salah satu dari pahlawan itu sendiri——.

Respons terhadap itu adalah getaran yang mengguncang seluruh kapel dan cakar yang tak terhitung banyaknya yang menembus dinding tebal kapel.

"Kisha?"

Vampire Knight melihat ke jendela lorong di lantai dua kapel yang sekarang berangin.

"TOU, nanodesu!"

Sebuah bayangan kecil menerobos jendela dan mendarat di kapel.

"Golden Knight Yellow membuat kedatangannya, nanodesu!"

Itu adalah seorang pahlawan kecil yang ditutupi dengan golden armor yang membuat pose "Shupit".

――VWOUNPWEELE.

Vampire Knight menghilang dan mendekat ke Golden Knight.
Adegan serupa seperti pertarungan dengan black knight sebelumnya dimainkan, tetapi yang ini memiliki beberapa perbedaan.

Sepuluh bilah yang diarahkan oleh Vampire Knight hancur berkeping-keping oleh white sword yang digunakan oleh Golden Knight, blood breath yang bisa melelehkan batu bahkan tidak bisa membakar mantel kuningnya, menyebar ke lantai sebagai gantinya.

――VWOUNPWEELE。
――VWOUNPWEELE。

Dua Vampire Knight yang tersisa mengabaikan Golden Knight dan bergegas menuju orang-orang sipil sebagai gantinya.
Black knight berusaha menghadang mereka, tetapi dia tidak memiliki kekuatan yang tersisa di lengan dan kakinya.

Para tentara pergi ke depan untuk melindungi black knight, tetapi mereka terhempas oleh satu ayunan Vampire Knight, berguling-guling di tanah seperti tong.

Vampire Knight mengayunkan serangan pembunuh pada black knight.

"" "KNIGHT-SAMA!" ""

Para magang menutup mata mereka, takut akan yang terburuk.

"Chicchicchi, nanodesu. Kamu seharusnya tidak boleh melakukan tindakan honey nose (hidung madu) di hadapan dari Dog Hero —— nodesuyo."

Para priestesses magang membuka mata mereka setelah mendengar suara yang agak konyol itu.
Golden Knight menggoyangkan jarinya saat dia berdiri di depan black knight, melindunginya.

Jika masternya hadir di sini, dia mungkin telah mengoreksinya untuk menggunakan [heinous(kekejaman)] daripada [honey nose (hidung madu)], tetapi tidak ada seorang pun di tempat ini yang mampu mengoreksinya sekarang.

Selain itu, bagian [Pochi] setelah bagian "Dog Hero" ditimpa dengan suara buzz elektronik yang dihasilkan oleh AI support golden armor.

"Aah! Kamu tidak boleh melarikan diri, nanodesuyo!"

Para Vampire Knight yang telah menyadari situasi yang tidak menguntungkan, mereka bergegas menuju pintu masuk kapel.
Golden Knight menangkap mereka dengan Flickering Step, memotong salah satu dari Vampire Knight seperti zunbararin, dan berurusan dengan yang satunya menggunakan serangan forward finisher-nya.

Yang terakhir nyaris lolos dari kejarannya dan pergi ke luar kapel.

"Kamu tidak akan lolos, nanodesu!"

Golden Knight menghentikannya bergegas menuju pintu masuk.
Vampire Knight yang seharusnya melarikan diri kembali ke kapel, tampak takut pada sesuatu.

Tawa "kisha kisha"-nya lenyap saat dia menatap luar kapel dalam ketakutan.

――VWOUNPWEELE。

Darah meluap keluar dari tubuh Vampire Knight berubah menjadi dark red armor, sebuah lance dan sebuah knight shield dengan warna yang sama terwujud di tangannya. Vampire Knight telah memasuki battle mode maksimum dalam waktu singkat.

Sebuah white blade tumbuh di punggungnya.

Lance dan shield yang baru saja terwujud jatuh menjadi cairan, Vampire Knight itu sendiri menghilang menjadi abu.
Di sisi berlawanan, seorang golden knight memegang sebuah dragon spear berdiri dengan tenang.

"Golden Knight Orange, nanodesu!"

Pernyataan ceroboh golden knight Yellow telah ditimpa dengan rekaman audio yang disediakan oleh AI support Golden Knight.

"Yellow, biarkan saya naik Lyuryu. Kita akan mendekati demon lord dari langit."
"Ya, nanodesu. Tapi, itu akan menjadi buruk jika kita tidak memberikan obat pada knight person terlebih dahulu, nanodesuyo?"
"Tidak perlu khawatir tentang itu."

Golden Knight Orange mengarahkan wajahnya ke arah black knight.
Seorang ninja yang mengenakan sebuah cat mask yang muncul entah dari mana sudah mengobati black knight dan orang-orang yang terluka lainnya dengan gauze roll di tanah hijau.

"Seperti yang diharapkan dari —— nanodesu."
"Kita harus cepat."
"Roger, nanodesu. Lyuryu, kemari, nanodesu!"

Kedua Golden Knight yang keluar dari kapel dibungkus dengan tangan besar yang ditutupi sisik putih dan menghilang ke luar.
Orang-orang yang akhirnya menyadari bahwa hidup mereka telah diselamatkan dari kata-kata ucapan syukur dan doa.



"Bukankah itu terlalu besar?"

Pahlawan Yuuki yang berada di salah satu fortress tower bergumam sambil melihat ke arah demon lord goat-head yang menempel di dinding kastil.
Pahlawan Seigi, empat black knight dan dua caster hadir di sampingnya, bertindak sebagai support.
Para pelayan yang men-summoned para pahlawan ini di ruang pertemuan tidak cocok untuk pertempuran, jadi mereka tidak ada di sini.

"Itu benar kan .... Yah, demon lord di Parion Holy Land juga besar, tapi sihirmu akan mengurusnya, benarkan Yuuki."
"Kamu mengatakan itu seperti sangat mudah."

Selain Skill Unik Pahlawan Yuuki yang memperkuat sihirnya, dia juga mengambil sebuah magic potion yang meningkatkan sihir yang dibawa pelayannya, Michael alias Mieka memaksa padanya.

"Inferno "

Mantra fire magic tingkat lanjut yang telah diperkuat untuk menggandakan kekuatannya meledak pada demon lord.

Flame mengisi kastil, mengubah taman yang indah dan interior mewah menjadi abu.
Panas yang bahkan bisa mencairkan batu mengeraskan tubuh demon lord.

"Yippee! Itu berhasil! Yuuki, lakukan lagi, lagi!"
"Itu baru saja memiliki waktu cooldown, jadi aku harus menunggu."
"Apa, tidak berguna. Dasar kamu single cartridge gun atau sesuatu."
"Aku tidak mau mendengar itu darimu secara khusus."

Pahlawan Yuuki dan Pahlawan Seigi memulai pertengkaran dihadapan situasi yang mereka hadapi.

"Pahlawan-sama!"

Salah satu black knight yang datang bersama mereka sebagai penjaga memperingatkan.
Menatap ke atas, demon lord tampaknya menarik napas dalam-dalam.

Tidak yakin apa itu, tapi demon lord jelas-jelas mencoba menyerang balik.

"Oh sial"
"Kalian, larilah!"

Pahlawan Seigi melompat dari menara menggunakan Flight Shoes, Pahlawan Yuuki mengikutinya sedikit kemudian.
Sesaat kemudian, sebuah dark red breath menyelimuti menara tempat mereka berada sebelum dihancurkan oleh gelombang kejut, melelehkan fondasi yang tersisa.

"Geh, itu datang ke sini. Cepat sekali!"
"De-dengan perhitungan-ku!"
"Lalu, apa taruhan terbaikmu ?! Tentunya kamu punya satu!"
"Aku tidak akan melarikan diri jika aku punya!"
"Kamu tidak berguna!"
"Aku memberitahumu, pertempuran itu di luar dari keahlianku."

Demon lord mengejar para pahlawan sambil menghancurkan dinding kastil, menara, dan fasilitas lainnya di dalam kastil.
Fakta bahwa ia tidak bisa mengejar para pahlawan karena defensive ramp dan wall tampaknya membuatnya cukup kesal, ia mencabut salah satu menara, dan melemparkannya ke para pahlawan.

"Uwaa"
"Geh —— Quick Burst."

Pahlawan Yuuki menggunakan Explosion Magic daripada fire magic khususnya, meniup menara yang datang.

"Aduh aw aw, Yuuki kamu bodoh! Kamu membuat serpihan terbang ke sini menggunakan explosion magic dasar kamu tidak pandai!"

Seigi berteriak dan memaki saat dia terkena serpihan kecil.

"Diamlah! Lebih baik daripada terkena menara yang terbang ke wajah!"

Demon lord semakin mendekat di belakang Pahlawan Yuuki saat dia membentaknya kembali.

"Baiklah, Recast Time sudah berakhir —— Inferno"

Dengan flame kedua, tangan demon lord menjadi mengeras sebelum runtuh.

"Kita berhasil! Kamu hebat, Yuuki —— agh, ia beregenerasi! Dia akan beregenerasi!"

Melihat lengan yang seharusnya sudah mengeras kembali ke bentuk aslinya, Pahlawan Seigi menjerit.

"Ini buruk."
"Aku tidak mau mendengarnya, tapi apa!"

Pahlawan Seigi bertanya saat mereka kembali melarikan diri.

"Terbakar sampai 10% dari mana-ku."
"Da-dan magic potionmu?"
"Dengan Michael."
"Kamu bodoh, mengapa kamu tidak membawa mereka bersamamu!"

Pahlawan Seigi membawa tas berisi magic potion dari Inventory miliknya.

"——Geh."

Para pahlawan menghindar dengan tergesa-gesa.
Lengan demon lord melewati mereka dengan selebar rambut.

"Uwawawawa"

Botol dari magic potion jatuh dari tas terbuka, Pahlawan Seigi dengan panik menyodorkan yang terakhir.

"Apa yang kamu lakukan, Seigi!"

Botol terakhir yang lolos dari jari Pahlawan Seigi yang menuju tanah disambar oleh Pahlawan Yuuki dari samping.
Tepat ketika dia akan membuka tutup botolnya, salah satu dari serpihan terbang ke arahnya dengan memecahkan botol gerabah.

"Kamu bodoh!"

Pahlawan Seigi mencemooh Pahlawan Yuuki yang menatap botol yang pecah dengan tak percaya.

"Aku tidak ingin mendengar itu darimu Seigi!"

Keduanya terus melarikan diri bahkan sambil bertengkar.

"Tidaak, sudah berakhir! Ia akan menangkap kitaaaaaaa ~"
"Jika kamu punya waktu untuk bicara, kamu punya waktu untuk mengalahkannya dengan Skill Unik, Seigi."
"Tidak bisa melakukan itu sambil bergerak sebanyak ini!"

Capaian lengan dari demon lord mendekati para pahlawan dalam upaya untuk menangkap mereka.
Para pahlawan nyaris tidak bisa menghindari ujung jari dengan menghentikan mereka dengan sihir, tetapi mereka secara bertahap terpojok.

Tepat ketika mereka hampir menyerah ketika jari-jarinya datang untuk mereka dari kedua sisi, jari-jarinya tiba-tiba ditarik ke belakang.
Keduanya melihat ke belakang dan melihat demon lord tersandung di salah satu menara.

Mereka keluar dari ini hidup-hidup, diselamatkan oleh medan secara kebetulan.

"Sa-safe. Nona keberuntungan pasti ada di pihak-ku."
"Keberuntungan? Kalau begitu aku akan menyerahkan sisanya padamu, Lucky Boy."

Pahlawan Yuuki mempercepat dirinya dengan wind magic.

"Ap, itu tidak adil, Yuuki!"

Tepat di atas Pahlawan Seigi yang mengeluh, demon lord terbang di atasnya dengan long jump.
Demon lord yang di depan berbalik dan melebarkan lengannya lebar-lebar seolah-olah untuk memblokir Pahlawan Seigi.

"Semua sudah berakhiiiiiiiiiiir "

Pahlawan Seigi berteriak putus asa.

Saat berikutnya, awan debu berputar di sekitar demon lord.
Spear seukuran jarum genggam yang berkilauan menghujani demon lord, menjahitnya di benteng terdekat.

Satu sosok turun dari langit.

"Rambut ungu? —— Apakah itu Pahlawan Nanashi Shiga Kingdom?"

Pahlawan Yuuki berhenti berlari dan melihat sosok itu, Pahlawan Seigi yang baru saja memanggilnya juga menatap penyelamatnya sambil menarik napas.

Sosok itu —— Hikaru menahan demon lord di tanah dengan cahaya berkilauan.
Dia menendang udara dan mendarat di dekat para pahlawan.

"Kamu baik-baik saja? Anak-anak——"

Cahaya mempesona membungkus para pahlawan.

"I-ini?"
"Buff magic?"
"Aku bermurah hati di sini. Ini sebuah hadiah untuk kalian para anak-anak pekerja keras."

Tepat ketika buff magic telah menyelesaikan sihirnya, demon lord menghancurkan yang menahannya dan bergerak lagi.

"Aneh, bukan? Ia seorang vampire tapi dia tidak mencoba melarikan diri dengan berubah menjadi kabut ..."
"Yang lebih penting! Attack magic tadi! Tembak dia, cepat."

Pahlawan Yuuki dengan angkuh memberi perintah.

"Ya ampun! Jangan lupa sebutan kehormatan ketika kamu berbicara dengan orang yang lebih tua."
"Lupakan tentang itu! Ia datang! Demon lord akan datang!"

Pahlawan Seigi memohon dengan panik.

"Maksudku, aku tidak pandai dengan attack magic."
"Siapa yang peduli, lakukan saja!"
"Nn, baiklah."
"Uwaaaaaa, dia disiniiiiiiii"

Pahlawan Seigi melarikan diri secepat mungkin dalam menghadapi intense force demon lord yang menghancurkan benteng.

"Tidak apa-apa. Lihat——"


"Kedua pahlawan lainnya bertempur di luar sana, dan yang kamu lakukan hanya gemetar di sini!"

Pahlawan Fuu yang kehilangan kesempatannya untuk keluar dari aula pertemuan dengan sombong dikecam oleh seorang bangsawan muda yang seharusnya pelayannya.
Menteri lain yang memperhatikan itu mulai mengambil bagian secara verbal menyalahgunakan Pahlawan Fuu.

Bukankah kalian yang memanggilku ke sini. Aku tidak pernah memintamu untuk membawaku ke sini.

Pahlawan Fuu hanya bisa melihat ke bawah dalam diam, tetapi dia menyanggah mereka dengan marah di dalam pikirannya.

"Kamu gagal sebagai seorang pahlawan!"

Dan kalian gagal sebagai pelayan.

"Bahkan Pahlawan Yamato yang disebut sebagai seorang failed hero berhasil mengalahkan [Golden Wild Boar King] dan mendirikan Shiga Kingdom, tapi lihat dirimu, kamu benar-benar sebuah kegagalan."

Diam, dasar kamu menteri tak berguna.

"Apakah kamu frustrasi, kalau begitu bertarunglah!"
"Tidak ada gunanya. Seperti pengecut ini punya tulang punggung."
"Kamu pahlawan yang gagal yang tidak bisa melakukan apa-apa selain menggantungkan kepalamu dalam kebisuan!"

Jadi merekalah orang-orang yang telah men-summoning, tidak, menculik para pahlawan selama beberapa generasi ...

Para menteri dan pahlawan Fuu saling mengolok satu sama lain.

——Fuu. Pahlawan Fuu.

Sebuah suara dari seorang anak mencapai telinga Pahlawan Fuu.

—— Buka mata anak-anak bodoh yang sudah rusak ini.

Hanya Pahlawan Fuu yang bisa mendengar suara itu.

Itu benar, Dewi-sama meminta padaku. Aku akan menjatuhkan palu keadilan pada negara penculik ini, aku akan membawa mereka kembali ke akal mereka.

Sambil mengabaikan pelecehan verbal yang semakin banyak yang dilontarkannya oleh para menteri, Pahlawan Fuu membuat keputusannya.

"Baik, baiklah, aku akan melakukannya, aku harus melakukannya, kan!"

Berpura-pura membentak, Pahlawan Fuu mengaktifkan Flight Shoes, dan melompat keluar dari jendela dengan takut-takut.

"Menurut-mu, siapa yang kamu ajak bicara dengan nada bicara-mu!"
"Kamu peringkat ketiga yang bahkan tidak bisa menggunakan Flight Shoes dengan baik!"

Para menteri menertawakan sosoknya.

Kaisar yang memusatkan perhatian untuk mengumpulkan mana dari kota-kota satelit kekaisaran ke ibukota tidak menghiraukan hal-hal sepele ini, selamanya kehilangan satu-satunya kesempatan untuk mencegah malapetaka terjadi.
Pahlawan Fuu yang entah bagaimana berhasil belajar menggunakan Flight Shoes menjauh dari aula pertemuan.

"Aku berhasil keluar dari aula. Satu menit. Itulah sisa-sisa dari hidupmu."

Pahlawan Fuu bergumam sambil tersenyum muram.


"Lyuryu, di sebelah sana nanodesu!"

――LYURYURYUUU.

White dragon menukik ketika mencapai langit di atas demon lord.

"Kita pergi."
"Roger, nanodesu."

Dua sosok yang melompat dari white dragon yang sedang melaju seperti sebuah cannon ball menembus demon lord.

――VWOUNPWEELE。

Demon lord menjerit tak sedap dipandang.

――AZWOOOOOOOOWN。

Seekor platinum beast bergegas dari cakrawala bersama dengan sebuah gale dan dengan marah menggigit demon lord, dengan keras menyeretnya dan menguburnya ke puing-puing lain di kastil.
Awan debu tersapu oleh gale yang menutupi platinum beast, mengungkapkan sosok dari seekor divine beast.
Platinum wolf yang membuat sebuah pekerjaan singkat pada demon lord tiba-tiba menusukkan taringnya ke demon lord, dan menarik sebuah cahaya ungu —— [Fragmen Dewa] keluar dari tubuhnya.

"Ooh, luar biasa."

Hikaru menyuarakan keheranannya setelah melihat platinum beast memegang [Fragmen Dewa] di mulutnya, sedangkan metode normal bahkan tidak dapat mengganggu mereka.
Golden Knight Green —— Mia yang muncul menaiki angin mengangkat tangan kecilnya ke arah Hikaru dan Pahlawan Yuuki.

"V"

Rupanya, platinum beast itu adalah roh buatan yang di summoned Mia.


"Arisa, selesaikan dengan membawa para warga sipil ke tempat aman, jadi saya memberitahu."
"Oke, kalau begitu, aku akan menutup Teleport gate."

Nana dan Arisa fokus membantu para warga sipil untuk berlindung sementara menyerahkan semua pertempuran menyolok pada gadis-gadis lainnya.
Lulu yang menaiki Floating Fort-nya mendekat.

"Arisa, saya sudah selesai berurusan dengan semua flying monster."
"Terima kasih, Lulu-oneesama."
"Sepertinya Tama-chan telah menghabiskan semua monster kecil yang ditemukan di seluruh tempat."
"Seperti yang diharapkan tidak kurang dari Cat Ninja Tama."

Arisa dan Lulu tersenyum tanpa khawatir.

"——Ah."

Di kejauhan, demon lord jatuh.

V

Suara Mia mencapai keduanya melalui [Tactical Talk].

――AZWOOOOOOOOWN.

"Sepertinya mereka sudah mengalahkan demon lord."

Mereka melihat lolongan kemenangan platinum beast-nya.

Minor revision ini untuk melawan demon lord, Lesser Fenrir sungguh bagus.
Nn, hebat.
Dan, bagaimana dengan demon lord?
Tampaknya tidak akan hidup kembali. Cahaya Dark Purple telah disegel ke dalam sebuah Talisman yang dibawa oleh pahlawan Saga Empire bersama mereka.
Ya ampun, itu cukup anti-klimaks.

Arisa yang mendengar laporan dari Hikaru bergumam dengan berbisik, "Aku pikir itu akan menjadi sedikit lebih berat ketika aku mendengar itu adalah seorang demon lord vampire."

"Kelaparan ~"

Ninja Cat keluar dari bayangan.
Bukan split bodies yang memakai sebuah cat mask, tapi yang asli dengan golden armor.

"Nyu ~"

Suara lonceng sore terdengar di kejauhan.
Sepertinya alat sihir Saga Empire yang bertindak sebagai sinyal waktu telah berbunyi.

"Nyu?"

Tama yang dengan malas menjatuhkan dirinya langsung berdiri.
Telinganya di dalam golden helmet berkedut, mendengar getaran kecil yang mengguncang tanah.

"Arisa, ini waktunya istirahat sore, jadi saya memberitahu."
"Hmm benar, mari serahkan sisa-sisa perburuan pada orang-orang Saga Empire——"

Arisa berhenti di tengah jalan.

"Arisa?"

Nana berlutut dan mengintip wajah Arisa.

"Arisa, ada apa, jadi saya bertanya."
"Oh maaf maaf, master baru saja menghubungi-ku melalui Familiar Link. Dia juga mengalami kesulitan di sana."

Wajah tersenyum Arisa tiba-tiba membeku karena gempa bumi yang mendadak.
Tampaknya krisis yang menimpa Saga Empire baru saja dimulai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...