Ini Satou. Salah satu dari teman-ku dari masa-masa universitas mengatakan kepada-ku bahwa hanya orang-orang jenius yang mampu untuk memecahkan masalah yang tidak terpecahkan oleh orang biasa sepanjang hidup mereka.
Namun, bahkan jika orang-orang jeniuslah yang mengatasi langkah terakhir-nya, menurutku itu adalah upaya kegigihan dari kami orang-orang biasa yang menginjak jalan yang tepat sebelum menuju langkah terakhir.


"Waa, negara salju ~"
"Salju-nya bow-wow di semua tempat, nanodesu!"

Arisa dan Pochi melompat ke salju seperti anak anjing yang baru saja melihat salju untuk pertama kalinya.

Kami tiba di kota negara Kariswolk di mana kuil utama Karion berada.
Aku menyadari bahwa aku terlalu memikirkan tentang [Backdoor Dewa] dari trial sebelumnya, dan jadi aku pergi dengan semua anggota yang memiliki waktu pada kesempatan ini.

Wilayah di mana kota-negara ini berada terletak saat ini sedang turun salju, sehingga [Sage Tower], yang juga merupakan nama lain untuk kota, telah tersembunyi oleh hujan salju lebat yang turun, kami tidak dapat melihatnya di sini dari luar kota.

"Ya ampun, Arisa. Kamu akan masuk angin."

Dengan ekspresi “sayangku”, Lulu memarahi Arisa dan Pochi yang kemudian menciptakan snow angel sambil tertawa.
Mendengar itu, Nona Karina yang terlambat bergabung dengan keduanya menghentikan dirinya dari melompat dengan ekspresi canggung di wajahnya.
Yah, waktu memarahi Putri Shistina dan Sera akan menunggunya jika dia melompat.

"Mia, berharap untuk sebuah snow rabbit."
"Nn, serahkan pada saya."

Nana dengan hati-hati meraup salju di tangannya dan meminta Mia untuk menjadikannya sebuah model rabbit dari salju.

"Snug snug ~?"

Tama yang di gendong dipunggungku memeluk kepalaku sambil mendengkur.

"Tama, turunlah. Kamu menyusahkan Master."
"Tama tidak boleh ~?"
"Aku benar-benar tidak keberatan."

Dimarahi oleh Liza, Tama meminta izin-ku sambil terlihat kesal jadi aku memberinya oke.

"Satou, akankah raja leluhur —— Mito-sama juga ikut?"
"Ya, tapi dia ada urusan yang harus dihadiri pagi ini, aku pikir dia akan bergabung dengan kita di sore hari."

Aku membalas Putri Shistina saat dia melihat sekeliling.
Sepertinya dia tidak ada ketika aku mengundang Hikaru ketika dia pergi keluar.

"Satou-san, seperti yang diperintahkan, saya sudah memberitahu pihak itu bahwa kita tidak membutuhkan kereta datang untuk kita."
"Terima kasih sekali lagi, Zena-san."

Zena-san yang pergi duluan ke gerbang kota dengan Flight magic datang kembali.

"Baiklah kalau begitu, mari pergi begitu Sera-san ada di sini."

Aku melihat anak-anak yang bermain dengan salju setelah mengatakan itu.

"Saya minta maaf membuatmu menunggu."
"Tidak tidak, jangan khawatirkan hal itu."

Tak lama kemudian, Sera yang dirinya telah berpakaian turun dari airship.
Sepertinya dia tidak menyukai dingin, dengan demikian dia akan ikut dengan pakaian tebal, tetapi setelah aku memberitahu tentang keefektifan yang sempurna dari magic temperature control-ku, dia pergi dan berganti pakaian menjadi gaun yang ringan.

Aku tidak menggunakan sihir selama perjalanan kami menuju timur Kiwolk Kingdom salju karena aku ingin kami semua menikmati snow kingdom sepenuhnya, tapi aku menggunakan sihir di sini karena memakai pakaian tebal akan menghambat mobilitas kami.

"Baiklah kalau begitu, ayo pergi."

Aku memberi tahu para gadis-gadis dan melangkah ke depan menuju gerbang kota di luar padang salju.


"Icicles ~?"
"Ini agak terlihat enak, nanodesu."
"Ahaha, mau coba menaruh sirup strawberry di atasnya dan mencicipinya nanti?"
"Nn, blue calpis."

Anak-anak tertawa sambil menjangkau es yang menggantung di jendela dan atap dari rumah-rumah di sini.
Mia sepertinya menyukai biru.

"Tapi sebenarnya, itu putih murni, desuwa."
"Ini yang mereka sebut selimut dari salju."

Putri Shistina menjawab Nona Karina.

"Sepertinya tidak ada kios di musim ini di sini."
"Sebaliknya, ada banyak dari rumah toko di sekitar sini."

Pintu dan jendelanya kecil sehingga rumah-rumah ini tampak seperti rumah pribadi, tetapi ada papan tanda yang digambar dengan gambar-gambar yang menunjukkan restoran dan bar yang digantung di pintu depan.
Aku ingin tahu apakah fakta bahwa ada lebih banyak rental library daripada negara lain di sini adalah karena Sage Tower?

"Apakah itu mungkin kuil utama?"
"Holy mark dari Dewa Karion diukir di dinding depan, pasti yang itu."

Sera menjawab pertanyaan Zena-san.
Kuil Utama Karion adalah sebuah bangunan yang terlihat seperti ice.

Sebenarnya tidak terbuat dari ice, bangunan ini dibangun dengan kristal yang diperkuat dengan earth magic.

"Berkilauan ~?"
"Itu transparan, nanodesu!"
"Sebuah bangunan yang terbuat dari ice, desuwa!"
"Yah, ada orang-orang yang melintasi galaksi dengan sebuah spaceship yang terbuat dari ice, tidak terlalu mengejutkan di sini, kan?"

Arisa mengatakan begitu sambil menyebutkan sebuah episode dalam sebuah opera luar angkasa tentang seorang pria hebat yang mendirikan negara demokratis.
Dia sendiri bermaksud untuk menjadi sebuah lelucon, tapi karena Pochi, Tama, dan Nona Karina tampak seperti mereka akan mempercayainya, aku mengatakan kepada mereka bahwa ini terbuat dari kristal.

Aku masuk ke dalam kuil bersama para gadis-gadis.

"Aku pikir ini akan penuh dengan para priest, tetapi secara mengejutkan ada sejumlah dari sarjana di sini."

Seperti yang dikatakan Arisa, ada banyak dari priest dan sarjana di sini.
Termasuk para priest, sebagian besar dari orang-orang yang datang dan pergi dari kuil mengenakan jubah abu-abu, jadi sulit untuk membedakan mereka.

"Sepertinya ada sebuah perpustakaan di kejauhan di dalam kuil, kamu tahu."
"Hee, apa menurutmu itu terbuka untuk umum?"
"Aku ingin tahu?"

Melihat perpustakaan di Peta, hanya para sarjana yang berhubungan dengan [Sage Tower] dan para siswa yang belajar di bawah sekolah-sekolah private para sarjana sedang berada di dalam perpustakaan.

"Pink ~?"
"Jika aku harus mengatakan, bukankah itu lebih merah terang(vermilion)?"

Patung-patung yang terbuat dari garam batu vermilion berbaris di kapel.
Sepertinya Tama melihat patung-patung itu berwarna pink.

"Selamat datang di Kuil Utama Karion, para pengunjung dari sebuah negara asing. Apa yang Anda cari di sini, pemulihan, atau berkat?"

Seorang priest pria yang tampak lembut datang untuk menyambut kami.

"Tidak, saya di sini untuk mengambil trial Dewa Karion."
"Tri-trial? Apakah Anda ingin memeriksa perpustakaan untukPursuit of Truth? Atau maksud Anda, trial dalamTruest Sense-nya? "
"Saya akan senang mendapatkan izin untuk memeriksa perpustakaan, namun, saya di sini hari ini untuk mengambil trial dalamTruest Sense-nya."
"Mo-mohon tunggu sebentar!"

Si priest pria kembali dengan terburu-buru.
Kuil-kuil lain sepertinya telah menerima sebuah pesan tentang-ku, apakah kuil ini tidak mendapatkannya, aku penasaran?

"Te-Terima kasih banyak sudah menunggu."

Setelah beberapa saat, si priest kembali bersama dengan seorang temple head yang tampak kaku, beberapa priest tingkat tinggi dan seorang miko muda.

"Senang bertemu dengan Anda,Challenger Trial Dewa. SayaMiko Oracleyang melayani Dewa Karion, nama saya Maiya."
"Saya Earl Satou Pendragon dari Shiga Kingdom. Suatu kehormatan bisa bertemu Miko Maiya-dono."

Miko Maiya menyambut dengan tatapan sungguh-sungguh.
Miko-san ini dan ekspresinya yang terlihat serius akan terlihat bagus dalam mode guru wanita.


——O Dewa. O Dewa yang bijaksana yang kami hormati.

Setelah prosedur lama yang sama, aku melanjutkan untuk menghubungi Dewa Karion dengan bimbingan Miko Maiya.

Sebuah cahaya terang jatuh dari langit untuk menjawab panggilan miko.
Ini cahaya merah terang yang menyenangkan.

Ekspresi gembira di wajah miko berubah datar.
Dia memasuki status trance.

... Sungguh menyebalkan.

Suara seorang anak kecil dari gender yang tidak diketahui bergema di kepalaku.
Aku pikir itu adalah suara Dewa Karion, tetapi kalimatnya diakhiri bersama dengan kata itu.

Aku menangkap miko yang jatuh dan dengan cepat memeriksa Log.

> Title [Mark of Karion] Diperoleh
> Title [One Approved by God Karion] Diperoleh

Aku takut kalau aku gagal, tetapi sepertinya tidak ada masalah.

"... Earl Pendragon."

Miko-san yang berkeringat sedang menatapku dengan pipi memerah.
Cukup seksi.

"Anda pasti telah menyadari bahwa wahyu Dewa Karion sangat berarti, bukan?"

Miko menatapku mengharapkan penegasan-ku, tapi agak sulit untuk mematuhinya.
Aku tidak mengidolakan dewa Karion cukup untuk merasakan kedalamannya dari [Sungguh menyebalkan].

"Kata-kata sebelumnya memiliki arti dariHanya ada satu trial yang diberikan kepada mereka yang mencarinya. Mengulangi kata-kata yang sama hanya akan membuang-buang waktu, mengejar catatan kuil."

Miko diam-diam memutar kata-katanya.
Dia miko yang cukup ceria mengingat dia hanya melakukan kontak dengan dewa.

"Dan trialnya adalahPergilah ke Sage Tower, di dalamnya, pilih dan pecahkan salah satu di antara masalah yang sudah tidak terpecahkan selama lebih dari 100 tahun. "

Kedengarannya menyenangkan.

Aku sudah mendapatkan marknya jadi aku tidak perlu harus melakukan trial, tetapi itu akan merepotkan jika mereka mencoba mencari kesalahan di kemudian hari.
Dewa Karion mungkin memberi marknya pada-ku sama seperti pembayaran uang muka.


"Yang mulia, di sebelah sana Sage Tower berada."

Miko Maiya menunjuk ke sebuah menara besar yang terbuat dari stone ketika kacamatanya memantulkan cahaya.
Miko sendiri yang telah berinisiatif untuk menunjukkan kepada kami Sage Tower, tetapi untuk beberapa alasan dia mengganti pakaiannya dari [Miko Oracle] menjadi [Mode Guru Wanita]. Lengkap dengan kacamata segitiga.

Sepertinya, itu adalah sebuah pakaian tradisional yang diperkenalkan oleh seorang pahlawan yang dikenakan setiap kali dia mengunjungi Sage Tower.

"Tidak peduli bagaimana kamu melihatnya, pembuatan karakter terlalu banyak ~"
"Nn, berlebihan."

Arisa dan Mia melakukan percakapan di belakang-ku.
Yah, aku benar-benar setuju di sini, tapi rok ketat terlihat sangat sempurna pada Miko Maiya, jadi aku tidak punya niat untuk membahas kelebihannya.
Rasanya seperti Arisa dan para gadis-gadis akan bercosplay jika aku sembarangan membahasnya.

Di dalam sebuah bangunan yang terbuat dari stone di dasar dari menara, para sarjana dan pelajar sedang saling bertukar pendapat di aula dan lorong di sana-sini.

Menurut dokumen dari era Furu Empire, magic circle di dalam fire wand adalah ——
Perbedaan mendasar dalam mana supply antara magic cannon yang ada saat ini dan magic cannon dari Magic Kingdom Lalakie——
Saya menyatakan bahwa kita dapat membersihkan wilayah monster tanpa membuang-buang sumber daya manusia dengan menggunakan Soul Art yang dianggap terlarang!
Untuk menghasilkan air bersih melalui water gem di desert area, mane dari kelpie sebagai sebuah katalis akan——

Ada banyak dari diskusi yang berkaitan dengan teknologi militer bagi tempat pembelajaran semacam itu.
Mungkin karena kedekatan dari ancaman monster di sini, teknologi militer yang didedikasikan untuk memperkuat pertahanan kota terasa dekat dengan orang-orang dengan cara yang berbeda dari pada di zaman modern.

"Pink ~"
"Ada juga patung di sini, nanodesu!"
"Mereka terlihat berbeda dari patung-patung yang kita lihat di kuil."

Tama dan para gadis-gadis menemukan rock salt statue yang tersebar di aula pintu masuk dengan mata tajam mereka.

"Dari sinilah dimana para sarjana melakukan penelitian mereka, oleh karena itu saya harus meminta untuk jumlah minimum dari orang —— "

Miko Maiya memberi tahu kami begitu di depan dari sebuah tangga spiral di bagian paling dalam dari aula pintu masuk.
Arisa, Mia dan Putri Shistina, alias para peneliti, akan ikut bersama kami, sementara anggota lainnya telah ditugasi oleh-ku menuju toko-toko trail-blaze yang menjual barang-barang lezat yang ditujukan untuk para sarjana dan pelajar di sekitar menara.

Kami menaiki tangga ke bagian paling atas menara dengan miko Maiya memimpin.
Karena Arisa dan gadis-gadis mengeluh bahwa mereka kelelahan di tengah jalan, aku menciptakan [<<Floating Board>>] dengan Force magic dan menempatkan mereka menaikinya.

Dan kemudian kami sampai di sebuah ruangan di bagian atas.

"Miko Maiya, jika kamu di sini, itu artinya pria itu adalah?"
"Ya, Sage Kanryu. Pria ini di sini adalah Earl Satou Pendragon, dia telah mengambil trial Dewa Karion."

Pria tua yang tampak baik dengan jenggot putih tampaknya seorang sage.

"Selamat datang, Satou-kun. Saya berharap untuk menyaksikan Anda mencari sebuah jawaban untuk masalah yang belum terpecahkan di sini."

Sage Kanryu tersenyum dengan mendalam ketika dia mengatakan itu.

Baiklah, masalah macam apa yang tersisa yang belum terpecahkan selama 100 tahun?

Aku lebih suka jika tidak membutuhkan waktu lama untuk dipecahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...