Ini Satou. Salah
satu dari teman-ku dari masa-masa universitas mengatakan kepada-ku bahwa hanya
orang-orang jenius yang mampu untuk memecahkan masalah yang tidak terpecahkan
oleh orang biasa sepanjang hidup mereka.
Namun, bahkan
jika orang-orang jeniuslah yang mengatasi langkah terakhir-nya, menurutku itu
adalah upaya kegigihan dari kami orang-orang biasa yang menginjak jalan yang tepat
sebelum menuju langkah terakhir.
◇
"Waa,
negara salju ~"
"Salju-nya bow-wow
di semua tempat, nanodesu!"
Arisa dan Pochi
melompat ke salju seperti anak anjing yang baru saja melihat salju untuk
pertama kalinya.
Kami tiba di
kota negara Kariswolk di mana kuil utama Karion berada.
Aku menyadari
bahwa aku terlalu memikirkan tentang [Backdoor Dewa] dari trial sebelumnya, dan jadi aku pergi
dengan semua anggota yang memiliki waktu pada kesempatan ini.
Wilayah di mana kota-negara
ini berada terletak saat ini sedang turun salju, sehingga [Sage Tower], yang
juga merupakan nama lain untuk kota, telah tersembunyi oleh hujan salju lebat yang
turun, kami tidak dapat melihatnya di sini dari luar kota.
"Ya ampun,
Arisa. Kamu akan masuk angin."
Dengan ekspresi “sayangku”,
Lulu memarahi Arisa dan Pochi yang kemudian menciptakan snow
angel sambil tertawa.
Mendengar itu, Nona
Karina yang terlambat bergabung dengan keduanya menghentikan dirinya dari
melompat dengan ekspresi canggung di wajahnya.
Yah, waktu memarahi
Putri Shistina dan Sera akan menunggunya jika dia melompat.
"Mia,
berharap untuk sebuah snow
rabbit."
"Nn,
serahkan pada saya."
Nana dengan
hati-hati meraup salju di tangannya dan meminta Mia untuk menjadikannya sebuah model
rabbit
dari salju.
"Snug
snug ~?"
Tama yang di gendong
dipunggungku memeluk kepalaku sambil mendengkur.
"Tama,
turunlah. Kamu menyusahkan Master."
"Tama tidak
boleh ~?"
"Aku
benar-benar tidak keberatan."
Dimarahi oleh
Liza, Tama meminta izin-ku sambil terlihat kesal jadi aku memberinya oke.
"Satou,
akankah raja leluhur —— Mito-sama juga ikut?"
"Ya, tapi
dia ada urusan yang harus dihadiri pagi ini, aku pikir dia akan bergabung
dengan kita di sore hari."
Aku membalas
Putri Shistina saat dia melihat sekeliling.
Sepertinya dia
tidak ada ketika aku mengundang Hikaru ketika dia pergi keluar.
"Satou-san,
seperti yang diperintahkan, saya sudah memberitahu pihak itu bahwa kita tidak
membutuhkan kereta datang untuk kita."
"Terima
kasih sekali lagi, Zena-san."
Zena-san yang
pergi duluan ke gerbang kota dengan Flight magic datang kembali.
"Baiklah
kalau begitu, mari pergi begitu Sera-san ada di sini."
Aku melihat
anak-anak yang bermain dengan salju setelah mengatakan itu.
"Saya minta
maaf membuatmu menunggu."
"Tidak
tidak, jangan khawatirkan hal itu."
Tak lama
kemudian, Sera yang dirinya telah berpakaian turun dari airship.
Sepertinya dia
tidak menyukai dingin, dengan demikian dia akan ikut dengan pakaian tebal,
tetapi setelah aku memberitahu tentang keefektifan yang sempurna dari magic temperature
control-ku, dia pergi
dan berganti pakaian menjadi gaun yang ringan.
Aku tidak
menggunakan sihir selama perjalanan kami menuju timur Kiwolk Kingdom salju karena
aku ingin kami semua menikmati snow kingdom sepenuhnya, tapi aku menggunakan
sihir di sini karena memakai pakaian tebal akan menghambat mobilitas kami.
"Baiklah
kalau begitu, ayo pergi."
Aku memberi tahu
para gadis-gadis dan melangkah ke depan menuju gerbang kota di luar padang
salju.
◇
"Icicles
~?"
"Ini agak
terlihat enak, nanodesu."
"Ahaha, mau
coba menaruh sirup strawberry di atasnya dan mencicipinya nanti?"
"Nn, blue
calpis."
Anak-anak
tertawa sambil menjangkau es yang menggantung di jendela dan atap dari rumah-rumah
di sini.
Mia sepertinya menyukai
biru.
"Tapi
sebenarnya, itu putih murni, desuwa."
"Ini yang
mereka sebut selimut dari salju."
Putri Shistina menjawab
Nona Karina.
"Sepertinya
tidak ada kios di musim ini di sini."
"Sebaliknya,
ada banyak dari rumah toko di sekitar sini."
Pintu dan
jendelanya kecil sehingga rumah-rumah ini tampak seperti rumah pribadi, tetapi
ada papan tanda yang digambar dengan gambar-gambar yang menunjukkan restoran
dan bar yang digantung di pintu depan.
Aku ingin tahu
apakah fakta bahwa ada lebih banyak rental library daripada negara lain di sini adalah karena Sage Tower?
"Apakah itu
mungkin kuil utama?"
"Holy mark
dari Dewa Karion diukir di dinding depan, pasti yang itu."
Sera menjawab
pertanyaan Zena-san.
Kuil Utama
Karion adalah sebuah bangunan yang terlihat seperti ice.
Sebenarnya tidak
terbuat dari ice,
bangunan ini dibangun dengan kristal yang diperkuat dengan earth magic.
"Berkilauan
~?"
"Itu
transparan, nanodesu!"
"Sebuah
bangunan yang terbuat dari ice, desuwa!"
"Yah, ada
orang-orang yang melintasi galaksi dengan sebuah
spaceship yang terbuat dari ice, tidak terlalu mengejutkan di sini, kan?"
Arisa mengatakan
begitu sambil menyebutkan sebuah episode dalam sebuah
opera luar angkasa tentang
seorang pria hebat yang mendirikan negara demokratis.
Dia sendiri
bermaksud untuk menjadi sebuah lelucon, tapi karena Pochi, Tama, dan Nona
Karina tampak seperti mereka akan mempercayainya, aku mengatakan kepada mereka
bahwa ini terbuat dari kristal.
Aku masuk ke
dalam kuil bersama para gadis-gadis.
"Aku pikir ini
akan penuh dengan para priest, tetapi secara mengejutkan ada sejumlah dari sarjana
di sini."
Seperti yang dikatakan
Arisa, ada banyak dari priest dan sarjana di sini.
Termasuk para priest,
sebagian besar dari orang-orang yang datang dan pergi dari kuil mengenakan
jubah abu-abu, jadi sulit untuk membedakan mereka.
"Sepertinya
ada sebuah perpustakaan di kejauhan di dalam kuil, kamu tahu."
"Hee, apa
menurutmu itu terbuka untuk umum?"
"Aku ingin
tahu?"
Melihat perpustakaan
di Peta, hanya para sarjana yang berhubungan dengan [Sage Tower] dan para siswa
yang belajar di bawah sekolah-sekolah private para sarjana sedang berada di dalam perpustakaan.
"Pink
~?"
"Jika aku
harus mengatakan, bukankah itu lebih merah terang(vermilion)?"
Patung-patung
yang terbuat dari garam batu vermilion berbaris di kapel.
Sepertinya Tama
melihat patung-patung itu berwarna pink.
"Selamat
datang di Kuil Utama Karion, para pengunjung dari sebuah negara asing. Apa yang
Anda cari di sini, pemulihan, atau berkat?"
Seorang priest
pria yang tampak lembut datang untuk menyambut kami.
"Tidak, saya
di sini untuk mengambil trial Dewa Karion."
"Tri-trial?
Apakah Anda ingin memeriksa perpustakaan untuk『Pursuit
of Truth』? Atau maksud Anda, trial dalam『Truest Sense』-nya?
"
"Saya akan
senang mendapatkan izin untuk memeriksa perpustakaan, namun, saya di sini hari
ini untuk mengambil trial dalam『Truest Sense』-nya."
"Mo-mohon
tunggu sebentar!"
Si priest pria
kembali dengan terburu-buru.
Kuil-kuil lain
sepertinya telah menerima sebuah pesan tentang-ku, apakah kuil ini tidak
mendapatkannya, aku penasaran?
"Te-Terima
kasih banyak sudah menunggu."
Setelah beberapa
saat, si priest kembali bersama dengan seorang temple head yang tampak kaku, beberapa
priest tingkat tinggi dan seorang miko muda.
"Senang
bertemu dengan Anda,『Challenger Trial Dewa』.
Saya『Miko Oracle』yang melayani Dewa
Karion, nama saya Maiya."
"Saya Earl
Satou Pendragon dari Shiga Kingdom. Suatu kehormatan bisa bertemu Miko
Maiya-dono."
Miko Maiya menyambut
dengan tatapan sungguh-sungguh.
Miko-san ini dan
ekspresinya yang terlihat serius akan terlihat bagus dalam mode guru wanita.
◇
『——O Dewa. O Dewa yang bijaksana yang kami hormati. 』
Setelah prosedur
lama yang sama, aku melanjutkan untuk menghubungi Dewa Karion dengan bimbingan
Miko Maiya.
Sebuah cahaya
terang jatuh dari langit untuk menjawab panggilan miko.
Ini cahaya merah
terang yang menyenangkan.
Ekspresi gembira
di wajah miko berubah datar.
Dia memasuki status
trance.
『... Sungguh menyebalkan.』
Suara seorang
anak kecil dari gender yang tidak diketahui bergema di kepalaku.
Aku pikir itu
adalah suara Dewa Karion, tetapi kalimatnya diakhiri bersama dengan kata itu.
Aku menangkap
miko yang jatuh dan dengan cepat memeriksa Log.
> Title [Mark
of Karion] Diperoleh
> Title [One
Approved by God Karion]
Diperoleh
Aku takut kalau aku
gagal, tetapi sepertinya tidak ada masalah.
"... Earl
Pendragon."
Miko-san yang
berkeringat sedang menatapku dengan pipi memerah.
Cukup seksi.
"Anda pasti
telah menyadari bahwa wahyu Dewa Karion sangat berarti, bukan?"
Miko menatapku
mengharapkan penegasan-ku, tapi agak sulit untuk mematuhinya.
Aku tidak
mengidolakan dewa Karion cukup untuk merasakan kedalamannya dari [Sungguh
menyebalkan].
"Kata-kata
sebelumnya memiliki arti dari『Hanya ada satu trial
yang diberikan kepada mereka yang mencarinya. Mengulangi kata-kata yang sama
hanya akan membuang-buang waktu, mengejar catatan kuil』."
Miko diam-diam
memutar kata-katanya.
Dia miko yang
cukup ceria mengingat dia hanya melakukan kontak dengan dewa.
"Dan trialnya
adalah『Pergilah ke Sage Tower, di dalamnya, pilih dan
pecahkan salah satu di antara masalah yang sudah tidak terpecahkan selama lebih
dari 100 tahun. 』"
Kedengarannya
menyenangkan.
Aku sudah
mendapatkan marknya jadi aku tidak perlu harus melakukan trial, tetapi itu akan
merepotkan jika mereka mencoba mencari kesalahan di kemudian hari.
Dewa Karion
mungkin memberi marknya pada-ku sama seperti pembayaran uang muka.
◇
"Yang mulia,
di sebelah sana Sage Tower berada."
Miko Maiya
menunjuk ke sebuah menara besar yang terbuat dari stone ketika kacamatanya memantulkan
cahaya.
Miko sendiri
yang telah berinisiatif untuk menunjukkan kepada kami Sage Tower, tetapi untuk
beberapa alasan dia mengganti pakaiannya dari [Miko Oracle] menjadi [Mode Guru
Wanita]. Lengkap dengan kacamata segitiga.
Sepertinya, itu
adalah sebuah pakaian tradisional yang diperkenalkan oleh seorang pahlawan yang
dikenakan setiap kali dia mengunjungi Sage Tower.
"Tidak
peduli bagaimana kamu melihatnya, pembuatan karakter terlalu banyak ~"
"Nn,
berlebihan."
Arisa dan Mia
melakukan percakapan di belakang-ku.
Yah, aku
benar-benar setuju di sini, tapi rok ketat terlihat sangat sempurna pada Miko
Maiya, jadi aku tidak punya niat untuk membahas kelebihannya.
Rasanya seperti
Arisa dan para gadis-gadis akan bercosplay jika aku sembarangan membahasnya.
Di dalam sebuah bangunan
yang terbuat dari stone di dasar dari menara, para sarjana dan pelajar sedang saling
bertukar pendapat di aula dan lorong di sana-sini.
『Menurut dokumen dari era Furu Empire, magic circle di
dalam fire wand adalah ——』
『Perbedaan mendasar dalam mana
supply antara magic
cannon yang ada saat ini dan magic cannon dari Magic Kingdom Lalakie——』
『Saya menyatakan bahwa kita dapat membersihkan wilayah
monster tanpa membuang-buang sumber daya manusia dengan menggunakan Soul
Art yang dianggap
terlarang!』
『Untuk menghasilkan air bersih melalui water
gem di desert
area, mane
dari kelpie
sebagai sebuah katalis akan——』
Ada banyak dari diskusi
yang berkaitan dengan teknologi militer bagi tempat pembelajaran semacam itu.
Mungkin karena
kedekatan dari ancaman monster di sini, teknologi militer yang didedikasikan
untuk memperkuat pertahanan kota terasa dekat dengan orang-orang dengan cara
yang berbeda dari pada di zaman modern.
"Pink
~"
"Ada juga patung
di sini, nanodesu!"
"Mereka
terlihat berbeda dari patung-patung yang kita lihat di kuil."
Tama dan para
gadis-gadis menemukan rock salt statue yang tersebar di aula pintu masuk dengan mata tajam
mereka.
"Dari
sinilah dimana para sarjana melakukan penelitian mereka, oleh karena itu saya
harus meminta untuk jumlah minimum dari orang —— "
Miko Maiya
memberi tahu kami begitu di depan dari sebuah tangga spiral di bagian paling
dalam dari aula pintu masuk.
Arisa, Mia dan
Putri Shistina, alias para peneliti, akan ikut bersama kami, sementara anggota
lainnya telah ditugasi oleh-ku menuju toko-toko
trail-blaze yang menjual barang-barang lezat yang ditujukan untuk
para sarjana dan pelajar di sekitar menara.
Kami menaiki
tangga ke bagian paling atas menara dengan miko Maiya memimpin.
Karena Arisa dan
gadis-gadis mengeluh bahwa mereka kelelahan di tengah jalan, aku menciptakan
[<<Floating Board>>] dengan Force magic dan menempatkan mereka menaikinya.
Dan kemudian
kami sampai di sebuah ruangan di bagian atas.
"Miko Maiya,
jika kamu di sini, itu artinya pria itu adalah?"
"Ya, Sage
Kanryu. Pria ini di sini adalah Earl Satou Pendragon, dia telah mengambil trial
Dewa Karion."
Pria tua yang tampak
baik dengan jenggot putih tampaknya seorang sage.
"Selamat
datang, Satou-kun. Saya berharap untuk menyaksikan Anda mencari sebuah jawaban
untuk masalah yang belum terpecahkan di sini."
Sage Kanryu
tersenyum dengan mendalam ketika dia mengatakan itu.
Baiklah, masalah
macam apa yang tersisa yang belum terpecahkan selama 100 tahun?
Aku lebih suka
jika tidak membutuhkan waktu lama untuk dipecahkan.