Ini Satou. Ternyata, mereka yang unggul dalam crossdressing dapat dilihat lebih banyak kewanitaannya daripada seorang wanita sungguhan. Dan sejak mereka telah mendapatkan bantuan dari pemrosesan image selain dari make-up, menemukan seorang kecantikan natural semakin sulit masa sekarang ini.


"Sepertinya dia masih hidup."
"Kita harus segera menyelamatkannya!"
"Nn."

Aku merentangkan [Magic Hand] untuk menarik gadis mermaid yang sekarat keluar dari air.
Tapi sebelum aku berhasil melakukannya, sebuah percikan air meletus dan ikal pirang menyebar ke permukaan laut.
Sepertinya, Nona Karina mengalahkanku untuk itu dan menyelam ke laut.

Mia dan Putri Shistina tampak terkejut melihat itu.

Nona Karina mengangkat mermaid hingga memberikannya kepada kami, tetapi tentu saja, melakukan itu berarti dia sendiri akan tenggelam ke laut.
Mungkin lebih baik membiarkannya bermain di pantai Solitary Island Palace.

Aku mengangkat Nona Karina ke permukaan laut dengan [Magic Hand], mengambil gadis mermaid, dan menarik Nona Karina dengan pergelangan tangan ke dermaga.
Payudaranya yang basah telah berubah menjadi sesuatu yang luar biasa, secara fisik, tetapi menatapnya terlalu banyak tidak baik di sini, jadi aku menutupinya dengan kain dan menggunakan life magic untuk mengeringkannya.

"Kelelahan ekstrim."

Menurut diagnosis Mia sensei, gadis mermaid —— atau lebih tepatnya, gadis kecil mermaid tampaknya pingsan karena kelelahan.
Tidak ada clansmen-nya di sekitar sini di Peta, jadi dia mungkin juga terdampar jauh, atau dia ditangkap oleh bajak laut dan berhasil melarikan diri.

"Baiklah, sepertinya dia tidak terluka di mana pun."

Ada beberapa goresan dan sisik yang terkelupas di sana-sini di tubuhnya, aku menaburkan magic potion padanya untuk menyembuhkan mereka untuk berjaga-jaga.

Karena mermaid —— finfolk-kin bernapas melalui paru-paru, aku berpikir untuk menyerahkan perawatannya pada para brownies di airship dan bertanya tentang situasinya nanti.
Aku akan mengirimnya kembali ke rumahnya nanti asalkan dia tidak diperlakukan dengan kejam di sana atau sesuatu.


"Melihatnya dari dekat seperti ini, ini adalah kuil yang cukup rumit."
"Ya, mereka adalah beberapa patung yang tampak bagus."
"Nn, cantik."

Dari kejauhan, Kuil Garleon tampak seperti kuil abu-abu polos, tetapi ketika kami semakin dekat, ia secara jelas dihiasi dengan patung-patung unik, ini tidak akan aneh jika ia terdaftar sebagai situs Warisan Dunia.
Setelah pemeriksaan lebih lanjut, bangunan ini tidak sepenuhnya abu-abu, ada juga warna dari silver dan logam yang tidak biasa yang bernama black steel sebagai ornamennya.

Seperti yang bisa diharapkan dari sebuah kuil pusat, ada banyak orang kaya bertampilan seperti pedagang berziarah, dan para priest yang melayani Kuil dengan sibuk datang dan pergi.

——Hm?

Seorang priest yang sedang melihat orang-orang di sekitarnya seperti melotot tampak terkejut dan berlari ke dalam kuil ketika dia melihatku.
Priest itu memiliki skill Appraisal, ia mungkin menemukan title-ku [One Who Challenge God Trial] dan masuk ke dalam untuk melaporkannya.
Mereka mungkin akan datang untuk kami jika kami menunggu di sini, jadi kami hanya akan menganggapnya itu kemudahan dan menatap patung-patung Kuil Garleon.

Dan kemudian——.

"Satou."

Mia menunjuk ke pintu masuk kuil.

Gadis-gadis yang mengenakan pakaian miko berdiri di sana.
Tidak, ternyata kecantikan yang berdiri di tengah adalah seorang anak laki-laki.
Menurut pembacaan AR, ia membawa title, [Shaman] dan [Medium]. Aku menyadari beberapa miko laki-laki selama tarian persembahan Aze-san, tapi ini mungkin pertama kalinya aku melihatnya di luar kampung halaman elf.
Dari apa yang aku dengar di kuil sepupu-ku, [Shaman (Fugeki)] tampaknya adalah istilah umum, dan [Medium (Kannagi)] adalah sebutan untuk miko laki-laki, tetapi tampaknya [Shaman] di dunia ini digunakan untuk merujuk laki-laki dengan skill Oracle.
Faktanya, tidak ada dari para miko dengan [Oracle] yang aku tahu memiliki title [Shaman].

Para miko sedang menatap tepat pada-ku sambil mengabaikan para peziarah yang telah mulai berdoa di sekitar mereka.
Tidak ada gunanya berpura-pura ketidaktahuan di sini, jadi aku berjalan menuju mereka.

"Selamat datang di Kuil Garleon —— o orang yang menantang Trial Dewa."

Anak laki-laki shaman yang berdiri di tengah menyapa-ku.
Para peziarah di sekitarnya yang mendengarnya terkejut dan mengalihkan tatapan mereka padaku.

Menurut pembacaan AR, anak laki-laki bernama Sauani, dia adalah putra walikota dari Kota Garleon ini.

"Senang bertemu denganmu, Shaman-dono dari Kuil Garleon. Saya Earl Satou Pendragon dari Shiga Kingdom. Saya datang untuk mengambil trial dari Dewa Garleon."

Bahkan ketika merasa tidak nyaman dengan perhatian, aku menyapanya kembali.
Anak laki-laki dan para miko di sekitarnya tampak terkejut ketika mereka mendengar-ku.

Mereka mungkin tidak pernah menyangka bahwa aku akan segera mengetahui jenis kelaminnya.


Didesak oleh seorang miko tua, kami dituntun ke sebuah ruang tamu di kuil.

"Ini adalah pertama kalinya seseorang yang mengetahui tentang jenis kelamin saya dalam sekejap. Apa kamu memiliki Dragon eyes atau Spirit Eyes?"

Entah kenapa, anak laki-laki Sauani semakin sensitif, anehnya terlalu banyak, dengan-ku.

Sepertinya Mia tidak bisa memutuskan apakah dia bisa membuatku [Bersalah], alisnya mengerut, dia tampak bingung.
Nona Karina sedang mengunyah camilan dan teh sambil terlihat tidak senang, Putri Shistina sedang memikirkan siapa si “penyerang” dan si “penerima” dengan suara pelan. Sepertinya dia benar-benar dididik secara menyeluruh oleh mantan demon lord Shizuka.

"Tidak, saya tidak memilikinya, itu hanya sebuah pengamatan yang saya lakukan. Saya mengetahui itu dari tubuhmu, kamu tahu."

Aku menjawab dengan sesuatu yang acak namun meyakinkan dengan bantuan skill Deception.
Tentu saja, aku tidak lupa untuk menjaga jarak dengan anak laki-laki Sauani untuk sementara waktu.

"Semakin banyak kontak yang kita buat semakin baik untuk oracle, kamu tahu?"
"Tidak perlu khawatir tentang itu. Dengan menggunakan secret art dari Kuil Heraruon, kita bisa melakukan oracle hanya dengan bergandengan tangan."

Entah kenapa, anak laki-laki Sauani tampak kesal ketika aku mengatakan itu kepadanya.

——Mengapa kamu terlihat sangat sedih.

Membalas dengan itu akan menjadi kekecewaan-ku, aku akan mengambil pepatah [Diam itu Emas] ke hati dan mengabaikannya di sini.

"Saya ingin bertanya pada Dewa Garleon tentang trial, menurutmu apa yang harus saya lakukan?"
"Kuil telah mempersiapkannya."

Miko tua menjawab pertanyaanku menggantikan miko yang sedih.

"Dengan Star of Fate, jika yang mulia melewatkannya hari ini, Anda harus menunggu 10 hari lagi, apa yang akan Anda lakukan yang mulia?"
"Saya siap kapan saja."

Aku dengan kuat mengangguk pada miko tua.
Setelah mengetahui tentang hal-hal [Star of Fate] di Kuil Heraruon, aku meminta Sera mengajariku tentang hal itu di Solitary Island Palace, dan mengetahui bahwa hari ini adalah waktu terbaik untuk itu.

"Saya minta maaf karena begitu mendadak, tapi apakah kamu keberatan jika kita melakukannya hari ini."
"Tidak, tentu saja kami tidak keberatan."

Miko tua tersenyum, dan mulai memberi perintah pada para priest lainnya di sekitarnya.
Terutama untuk persiapan anak laki-laki Sauani.

Ini berjalan lebih lancar daripada dengan Kuil Heraruon dan upacara dimulai beberapa jam kemudian.


Aliran dari upacara pada dasarnya sama dengan Kuil Tenion dan Heraruon.

Aku dengan tegas chanting mind magic [Mind Connection], dan menghubungkan pikiran-ku dengan Shaman Sauani.
Aku juga menggunakan skill Telephaty untuk membiasakan pikiran kami.

Ah, Satou-dono sedang memasuki saya.
Aku mendengar suara batin Shaman Sauani.
Ampuni aku dari keinginanmu yang polos, tolong.

Sauani, tolong panggil Dewa Garleon.

Aku mendesak anak laki-laki Sauani yang memanjakan nafsu dan mengabaikan upacara, kemudian akhirnya dimulai.
Aku sangat merindukan Miko Surya dari Kuil Heraruon.

——O Dewa. Dewa yang perkasa yang kami hormati.

Sepertinya setiap Kuil memiliki cara mereka sendiri untuk memanggil Dewa mereka.

Menanggapi permohonan Sauani, sebuah cahaya terang jatuh dari langit.
Meskipun memiliki warna biru yang sejuk, cahayanya panas seperti kamu dipanggang didalam oven. Aku bisa merasakan nyeri phantom menusuk kulit-ku.

Ekspresi pada anak laki-laki Sauani mengendur.
Sepertinya dia memasuki status trance.

Orang ceroboh yang berani menantang trialku.

Sebuah suara pria gagah yang terasa liar bergema di dalam kepalaku.
Sepertinya ini suara Dewa Garleon.

Komandoi sebuah pasukan, dan tunjukkan kekuatanmu.

——Mumumu.

Yang itu di luar dari bidang keahlian-ku.
Aku memiliki firasat bahwa mendapatkan kemenangan besar atas pasukan tempur dengan para gadis-gadis tidak akan membiarkan-ku menyelesaikan trial.
Gunakan pelayanku untuk melindungi negara dan lenyapkan para penjajah.

Sebuah golden ship wheel yang dihiasi permata muncul di pikiran-ku.
Sama seperti dengan golden sword Dewa Heraruon, wheel ini mungkin adalah sebuah bukti untuk diakui sebagai perwakilan dari Dewa Garleon.

Aku akan memberikan markku begitu orang-orang memuja namaku sejauh dan luas.

Yang satu ini terasa mirip dengan apa yang dikatakan Dewa Heraruon.

Dewa Garleon, siapa para penjajah ini?

Aku mencoba menanyakan itu, tetapi Dewa Garleon memutuskan koneksi tanpa kata-kata.
Sama seperti Dewa Heraruon, sepertinya dia tidak suka bermain-main dengan kata-kata.


"Komandoi sebuah pasukan, dan tunjukkan kekuatanmu, yang itu?"
"Ya, itu benar."

Setelah upacara selesai, aku memberi tahu miko tua dan para priest tentang trial dan apakah mereka mengetahui tentang musuh yang harus aku lawan.
Shaman Sauani saat ini sedang dalam kesedihan.

"Mereka yang telah mendapatkan permusuhan dari Garleon Union, saya pikir itu pasti bajak laut."
"—— Bajak laut?"

Aku secara refleks bertanya karena aku tidak bisa membayangkan bajak laut berperang melawan seluruh negara digaris depan.


"Ya, sebuah kelompok dari orang-orang yang menyebut diri mereka sendiri sebagai penerus dari ancient great pirate telah menyerang kapal pelaut yang datang menuju Kota Garleon, situasinya telah memburuk dengan cepat. Bukan hanya pasukan Kota Garleon, tetapi bahkan pasukan union telah diberangkatkan, namun mereka dituntun berkeliling-keliling oleh hidung bajak laut yang sukar ditangkap dan selalu kembali dengan tangan kosong .... "

Kalau dipikir-pikir, rumor yang aku dengar di pelabuhan adalah tentang bagaimana bajak laut ini yang bernama Skeleton Archdukemenangkap para bajak laut di sekitar lautan terdekat menjadi satuan kekuatan atau sesuatu.

"Apakah tidak ada keperluan kekhawatiran tentang negara tetangga yang menyerang ke sini?"

Aku mencoba bertanya karena para penjajah mungkin berarti agresi negara asing.
Garleon Union bersama dengan negara-negara tetangga lainnya telah menyerbu Holy State Parion setahun yang lalu, tidak mengherankan jika mereka menyerang balik sebagai pembalasan.

"Ada sebelumnya, tapi——"

Menurut seorang priest, negara-negara di sekitarnya saat ini dalam keadaan kelelahan karena luapan monster dari Divine Punishment, mereka sama sekali tidak memiliki sumber daya untuk menyerbu negara lain.
Selain itu, tampaknya seorang pahlawan yang dikirim oleh Saga Empire sedang berpatroli di perbatasan nasional dengan airship dengan “pembersihan monster” sebagai dalih, jadi bahkan jika sebuah negara mencoba untuk menyerang negara lain, si pahlawan pengawas akan mengalahkan tentara dan memanfaatkan sisa-sisa di pembersihan monster.

Karena pahlawan Meiko yang aku tahu kemungkinan tidak dapat melakukan hal-hal seperti itu, pahlawan yang di summoned setelah dia pasti memiliki sebuah skill unik yang cocok melawan tentara, atau sebuah skill unik tipe charm atau domination.

Kesampingkan itu——.

"Bagaimana dengan kerusakan Garleon Union yang menderita karena Divine Punishment?"
"Tidak ada, negara kami berada di bawah perlindungan dari Dewa Garleon."

Aku mengerti, tepat ketika aku memikirkan itu, aku menyadari sesuatu.

"Apakah Holy State Parion yang bersebelahan menderita kerusakan?"
"Ya, sepertinya itu yang terjadi."

Si priest tidak dengan jelas menyatakannya, tetapi menilai dari apa yang dia katakan sebelumnya, Dewa Parion tampaknya tidak melindungi Holy State Parion.
Maksudku, petinggi dari kuil adalah demon lord, dan mereka bahkan memasukkan [Fragmen Dewa] ke dalam orang-orang, Dewa Parion mungkin meninggalkan mereka.

Yah, kuil pusat Dewa Parion adalah pemberhentian terakhir, tidak perlu khawatir tentang itu sekarang.

"Percakapan berjalan sedikit menyimpang. Jika Garleon Union tidak menderita kerusakan apa pun, bukankah kota-kota di dalam Garleon Union akan menyerang kota-kota lain di dalam union?"

Sepertinya tidak semuanya monolitik, jadi ada kemungkinan kota-kota lain pergi berperang untuk mengambil posisi kepemimpinan.
Adapun kemungkinan lain, negara tetangga mungkin menyebabkan masalah domestik di dalam Garleon Union untuk mencegah union dari menyerang mereka.

"Apakah yang mulia mengetahui tentang Gaboz Kingdom?"

Miko tua berbicara tentang nama dari sebuah negara kecil yang mencoba mengambil posisi kepemimpinan dari Garleon Union yang aku dengar didalam rumor.

"Tidak, tidak secara khusus."
"Negara-negara di dalam union tidak dapat menyerang satu sama lain dengan tentara mereka."

Miko tua menyatakan hal itu.

"Namun——"
"Ini bukan tentang etika juga bukan pemikiran yang angan-angan. Negara-negara di dalam Garleon Union tidak dapat membatalkan perjanjian yang telah mereka tanda tangani di bawah nama Dewa Garleon."

Miko tua mencela-ku dan memberi penjelasan.
Perjanjian ini jauh lebih kuat daripada kontrak budak, bahkan raja dan walikota yang memerintah City Core tidak dapat membatalkannya.
Jika mereka melanggar perjanjian, semua dari penduduk mereka akan diberikan dosa yang tak terampuni dari [Pengkhianatan].

Sepertinya bertukar beberapa janji aneh dengan Dewa bisa jadi berantakan.
Aku harus berhati-hati.

"Kalau begitu, dengan situasi saat ini, kemungkinan tertinggi adalah pertempuran laut dengan para bajak laut."
"Ya, itu benar. Jika yang mulia akan memimpin pasukan, Kuil Garleon dengan senang hati meminjamkan Temple Knight kami."
"Apakah itu baik-baik saja?"
"Ya, ini akan menjadi kehormatan bagi Temple Knight jika mereka dapat mengambil bagian meskipun sedikit di dalam Trial Dewa."

Aku mengerti.

Namun Temple Knight Heraruon sama sekali tidak kooperatif.
Yah, yang itu adalah [Kekuatan Individu], jadi bantuan mereka tidak akan sia-sia.

Aku memutuskan untuk meninggalkan kuil setelah menemukan sebuah ide.

——Oh benar, sebelum itu.

"Dewa Garleon mengungkapkan sesuatu yang tampak seperti golden ship wheel pada saya, apa kamu memiliki suatu gagasan?"
"Ya, tentu saja."

Dipandu oleh miko tua, aku pergi menuju kapel kuil pusat.

"Satou!"

Mia yang sedang mengunjungi kapel dengan cepat menangkapku ketika aku sampai di sana, dia berlari ke sini, melompat dan memelukku.
Nona Karina dan putri Shistina mengikuti setelahnya.

"Apakah kamu dan para gadis-gadis di sini untuk melihat itu?"
"Nn, wheel."

Mia menolehkan kepalanya dan melihat ke arah [Golden Wheel] yang dipajangkan di dinding kapel.

"Ada sebuah legenda yang diceritakan zaman dulu di kuil,Master dari wheel, memanggil empat Kapal dari Dewa dan terbang menembus langit."

Miko tua menceritakan kami cerita tentang [Golden Wheel].

"Satou! Wheel-nya!"

Nona Karina memberi tahu-ku tentang fenomena yang tidak biasa terjadi pada wheel.

Wheel-nya dibungkus dalam campuran cahaya biru dan keemasan.
Cahayanya terang dan berubah menjadi mempesona.

——Apa?

Aku dihantam dengan mana yang luar biasa dan perasaan kagum dari wheel.

Sesaat berikutnya——.
Cahaya tiba-tiba menghilang dan keheningan menguasai tempat.

"Wheel-nya telah!"

Wheel yang digantung di dinding menghilang bersama dengan cahaya, miko tua dan para priest lainnya yang menyadari membuat teriakan keras.
Namun, tidak perlu panik.

Karena wheel lenyap sedang melayang tepat di depan dariku.

"Miko-dono."

Aku memegang wheel yang melayang di depan dariku sambil memanggil miko tua.
Aku merasa seperti wheel berharap untuk itu untuk beberapa alasan.

Saat aku menyentuh wheel, ia semakin mengecil ke ukuran yang tepat di tanganku.

"Baiklah, kalau begitu——"


Harus bernegosiasi dengan mereka untuk membiarkan-ku meminjamkan wheel sampai trialnya selesai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...