Ini Satou. Arah
dalam sebuah permainan itu penting. Kesan viewer sangat bergantung pada cara seseorang menyajikan permainan.
Melakukan semuanya sendiri, meskipun jarang terjadi di acara tv dan semacamnya,
akan memiliki efek sebaliknya ketika ketahuan, jadi kamu bahkan dapat
mengatakan bahwa itu adalah sebuah langkah terlarang untuk diambil.
◇
"Master,
ini berbahaya, benaran berbahaya jadi saya melaporkan."
Partikel cahaya
telah berkumpul di mulut terbuka Land king.
Itu mungkin
tahap awal dari Breath. Tujuannya pasti istana kerajaan.
"Kamu
benar. Ayo bantu mereka."
Aku membawa
gadis-gadis ke puncak menara di garis antara istana dan Land king.
"Master!"
Liza
memperingatkan-ku dengan suara tegang tepat setelah kami teleport.
Dia melihat tengah
kepala dari Land king yang baru saja menembakan breath-nya.
Liza melapisi magic
spearnya dengan magic edge, siap untuk menembakkan magic cannon ekstra besar
kapan saja.
Nana juga mulai
mempersiapkan force art-nya, magic circle bersinar di dahinya.
"Serahkan
padaku——"
Aku mengeluarkan
[Golden sword Heraruoph] yang aku ambil dari lautan pasir tadi.
Sword
itu sendiri sama kuatnya
dengan divine
gift holy sword yang dimiliki para pahlawan.
Genggamannya
diukir dengan sebuah holy verse, tampaknya itu dibaca [Kemuliaan bagi Dewa
Heraruon] dalam sebuah bahasa dari zaman dewa.
Aku tidak
terlalu peduli tentang hal itu, tetapi mari mencoba menggunakannya untuk saat
ini.
『Kemuliaan bagi Dewa Heraruon』
Sun Gem di pangkal pedang bersinar terang ketika aku memuat pedang dengan mana
dan membaca holy verse.
Tampaknya
memiliki efek buff karena ia memberi-ku reaction speed up, physical ability up dan buff semacam itu.
Itu bagus, tapi——
> [Golden Sword
menuntut Life Force]
——Sesuatu yang berbahaya
muncul di log dan ada option Yes/No di bawahnya.
Aku tidak
keberatan jika hanya menggunakan gauge health atau stamina, tetapi tidak jika itu menguras life
dan soul-ku.
Aku segera
memilih [No]
dan memutuskan untuk tidak menggunakan kekuatan sejati [Golden Sword
Heraruoph].
――GWAMWUEEEEEEE.
Land king
menembakkan sebuah dark red beam sejenis breath.
"Secret
Art——< >>"
Aku meneriakkan special
technique yang digunakan para
swordsmen dengan keras dan mengeluarkan versi copy-by-eyes dari itu.
Cahaya golden
blade keluar dari
pedang, bentrokan dengan breath Land king di udara.
Bilah cahaya percikannya
sangat tersebar di sekitar, membelah breath secara vertikal, dan mencapai dahi Land king.
Cahaya yang dilapisi
oleh breath
menembus barrier
Land King tetapi hanya
berhasil membuat luka kecil di dahinya.
Breath
yang dibagi oleh Sun Slash
datang ke arah kami dan ibukota.
"Aku kira sebuah
skill tipe shell tidak cocok untuk melawan sebuah skill tipe continuous-emission."
Aku memposisikan
level
sword ke mata-ku dan
memotong breath menjadi partikel yang tidak berbahaya.
Itu bukan Skill Sword
tapi space magic [Isolation
Wall (Deracinator)] dan [Dimension
Slasher].
Dari perspektif
luar, seharusnya seperti [Golden sword Heraruoph]-ku telah merobek beam-nya.
Sebagai bukti
dari hasil rencana yang sukses, orang-orang di istana dan mereka yang
berlindung di tanah tinggi membangkitkan teriakan kegembiraan.
Sekarang karena
cukup banyak orang-orang yang memperhatikan-ku, mari lakukan sebuah pertunjukan
untuk meningkatkan keyakinan mereka pada Dewa Heraruon.
"Nama saya
Pendragon! Dengan Holy sword『Golden sword
Heraruoph』yang dianugerahkan kepada saya oleh otoritas Dewa
Heraruon, saya akan menghancurkan ancient monster Land
King ini!"
Aku membuatnya begitu
agar bisa menjangkau telinga orang-orang Sania Kingdom melalui amplification
magic dan wind magic.
Sementara aku
berada di sana, aku juga menggunakan light magic untuk membuat Golden sword
bersinar untuk efek panggung.
""
"OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOHHHHHHHH!" ""
""
"DEWA HERARUON! DEWA HERARUON! DEWA HERARUON!" ""
""
"PENDRAGON! PENRRAGON! PENGRAGON!" ""
Sorakan yang cukup
keras untuk mengguncang tanah bergema di ibukota.
Mendapati nama-ku
di sebut salah itu baik-baik saja, setidaknya itu tidak terlihat seperti orang-orang
salah menyebut nama dewa.
――GWAMWUEEEEEEE.
Land king
meraung marah meskipun aku pikir itu tidak ada hubungannya dengan sorakan.
Aku pikir ia
akan menggunakan earth magic untuk menyerang, tetapi tampaknya ia mendedikasikan
sihir untuk mendukung defense-nya untuk saat ini.
Land King
membuat langkah maju dengan mata marah.
Gedebuk, gedebuk,
transmisi getaran yang mengguncang perut-mu dengan celah di setiap langkahnya.
"Tanahnya
berguncang ~?"
"Pelabuhannya
retak, nanodesu."
Tama dan Pochi
yang telah berlindung di belakang Nana sedang melihat pemandangan bencana
pelabuhan dengan sedih.
Karena aku
sepenuhnya memprioritaskan untuk menyelesaikan [Trial Dewa] kali ini, aku
memutuskan untuk tidak memikirkan tentang kerusakan properti, meskipun
kerusakan manusia adalah hal lain.
Aku berencana
memberikan bahan dari Land King sebagai biaya perbaikan.
"Master, ia
datang."
Sesuatu seperti anemon laut di punggung Land King memanjang
tentakelnya dan mengayunkannya ke bawah sambil menarik busur di udara.
Bayangannya
jatuh di tempat kami berada.
"Awawa
~"
"Oh buset,
nanodesu"
Tama dan Pochi
yang sedang melihat tentakel menyerang yang berdiameter beberapa meter dengan
suara ambigu kesenangan.
"Menyebar!"
" —— Diakui!"
Gadis-gadis
melompat dari tempat dengan instruksi-ku.
Beberapa detik
kemudian, tempat kami berada ditikam oleh tentakel.
Menaranya hancur
namun tentakel tidak menghentikan momentumnya ketika menembus tanah, bahkan
menara di belakangnya miring dan nyaris tidak berdiri.
Selain itu,
beberapa tentakel dengan gigih mendatangi-ku.
——Ini buruk.
Ada bangunan
yang melindungi orang-orang dengan arah yang dituju oleh tentakel.
Sayangnya, itu
adalah arah berlawanan dari tempat-ku berlari.
"Nana!
Hentikan itu!"
"Dipercayakan
dengan perintah Master, jadi saya melaporkan."
Nana berlari
sambil mengatakan sebuah kalimat yang menyerupai mesin pembunuh dari suatu
tempat.
Dia tiba dengan
cukup waktu yang tersisa dengan kombinasi dari Physical
Reinforcement dan Twinkling
Movement, dan memblokir tentakel dengan 15 [<< Flexible Shield >>]
dan sebuah force art yang menyaingi force magic tingkat lanjutan [<<
Flexible Wall >>].
Tanah yang dipijak
Nana tidak kuat, melesat dengan guncangan, memiringkan tanah dan bangunan di
sekelilingnya.
Dia bisa
membloknya dengan lebih mudah jika dia menggunakan kemampuan tersembunyi [Fortress] dan [Castle] di equipment-nya, tapi aku belum memberikan izin untuk
menggunakannya.
Karena lawan
hanya berlevel 88, Nana yang banyak dibekali dengan skill defensive
dan magic
seharusnya dapat bertahan
dengan mudah.
"Ooo! Mengagumkan!"
"Siapa
kecantikan itu."
Orang-orang yang
diselamatkan oleh Nana memujinya dalam ketegangan tinggi setelah nyaris lolos
dari kematian.
"Kaburlah
selagi kamu punya kesempatan sekarang, jadi saya memberitahu."
"O-ou! Gotcha!"
Didesak oleh
Nana, orang-orang yang diselamatkannya berlari keluar dari gedung menuju
kastil.
Ini seharusnya menjadi
atraksi yang cukup.
Tanah tinggi di
belakangku telah dihancurkan oleh tentakel, dan jalan di depan telah diblokir.
" —— Baiklah, waktunya
untuk melakukan serangan balik."
Aku menyinari
pedang dengan cahaya berwarna keemasan dengan light magic.
Dua tentakel
datang untuk menyerang-ku secara diagonal dari atas.
"Secret Art —— << Sun
Slash >>"
Karena teknik secret
art tiruan itu lemah, aku memotong tentakel dengan space magic
[Dimension Slasher] saat cahaya keemasan menghantam mereka.
――ZYBMWUOOOOO.
Land king
berteriak.
Sepertinya
memotong tentakelnya sangat menyakitkan meskipun dengan tubuh besar-nya.
Aku melambaikan
tanganku pada orang-orang dan dengan cepat menembakkan tiruan Sun Slash.
Orang-orang
bersorak-sorai setiap kali aku memotong salah satu tentakel Land King.
Tentakel yang
dipotong jatuh di pusat kota, menghancurkan bangunan dan meningkatkan awan debu
tebal di sekitarnya.
Darah berbau
busuk dari Land king tampaknya menjadi sebuah
strong
acid, bangunan yang
telah dimandikan dalam darah terbakar dan membesarkan asap putih.
――GWAMWUEEEEEEE.
Raungan Land
King bergema di langit ibukota.
Tersembunyi di
balik awan debu dan asap putih, Land king mengeluarkan jenggotnya dilapisi
dengan cahaya merah ke arahku.
"Beard
Slasher ~"
"Tidak akan
membiarkanmu, nanodesu!"
Tama dan Pochi
mengejar-ku dan dengan ceria memotong jenggot.
Aku akan menyerahkan
jenggot untuk ditangani oleh keduanya.
"Ayo,
Liza."
"Diakui!"
Sambil mengamankan
orang-orang dengan cahaya keemasan yang dipancarkan pedang, aku melompat ke
dataran tinggi dengan Liza dan berlari ke arah kepala Land king.
Aku bisa
mendengar campuran sorakan dan jeritan dari orang-orang di belakang.
Dengan
orang-orang di punggung kami, kami melompat dari atap bangunan ibukota ke atap menuju
kepala Land king.
Tentakel dan breath
menyerang kami berkali-kali
dalam perjalanan, tetapi kami melenyapkan mereka dengan cara yang sama seperti
sebelumnya.
Karena bangunan
yang dikorbankan meningkat secara geometris, aku lebih baik menyediakan tempat
tinggal sementara dan makanan nanti.
"Waooo
~?"
"Bahkan
rollercoaster itu malu, nanodesu!"
Aku mendengar
suara Tama dan Pochi melintas di atas kepala.
Pochi dan Tama
yang mengaitkan jenggotnya akan membawanya ke arah Land king.
Land King
mengayunkan jenggotnya dengan kecepatan luar biasa, tapi itu tampaknya tidak
berbeda dengan daya tarik bagi mereka berdua.
"Oh itu
kelihatannya enak."
"Be-benarkah?"
Liza memiringkan
kepalanya ke arah kata-kataku.
――GWAMWUEEEEEEE.
Sebuah tentakel
Land King datang ke arah kami sambil meraung.
Tentakelnya dilapisi
dengan earth magic dalam upaya untuk melawan blade light-ku.
"Liza, ayo
gunakan itu untuk pergi ke atas Land king."
"Diakui!"
Kami menghindari
tentakel yang menembus tanah dengan melompat, menendang udara dan mendarat di
atas tentakel.
Tentakelnya
berat tidak seunik jenggotnya.
Aku berlari
melewati tentakel bersama dengan Liza sementara ia masih tertancap di tanah.
Hebat sekali.
Tentakel dan
janggut lainnya datang pada kami, tetapi Land king tampaknya telah salah
menghitung kecepatan kami, kami bahkan tidak harus menghindarinya saat kami
berlari melewatinya.
"Liza,
serang punggung Land king."
"Serahkan
pada saya!"
Aku lompat ke
tentakel setelah memberitahukan itu pada Liza.
――GWAMWUEEEEEEE.
Pasir digulung
di atas kaki Land king akan menuju ke arah kepalanya seperti tornado.
Mungkin mencoba
menyingkirkan-ku seperti mengusir serangga.
Aku menyebarkan
Magic Armor untuk bertahan melawan sand tornado.
Land King sedang
mengayunkan kepalanya, tapi itu bukan masalah karena aku berpegangan dengan
[Magic Hand].
――ZYBMWUOOOOO.
Land king
berteriak.
Liza mungkin mengamuk
di punggung Land King dengan Magic Edge Cannon dan finisher lainnya.
Sepertinya ia kesakitan,
tiga kepala-nya telah mulai secara acak mengeluarkan breath.
Breath-nya merobek lautan pasir, memusnahkan gunung-gunung
dan bukit kecil di lautan pasir.
Aku dengan
santai memblokir mereka, tapi tidak ada keraguan bahwa ibukota Sania Kingdom
akan berada dalam bahaya jika dihantam oleh breath-nya.
Aku tiba di
kepala Land king dan pergi ke dahi dimana gem casket itu berada.
"Haifa."
Aku mencoba
memanggil Haifa yang tertanam di kepala Land king, tapi tentu saja, tidak ada
jawaban.
Aku bisa
menggunakan Primeval Magic jika aku ingin benar-benar menjadi dua kali lipat,
tapi aku tidak ingin melakukan sejauh itu demi Haifa.
Space magic biasa
seharusnya cukup bagus.
"——Teleport,
di sana."
Aku menggunakan
mantra terlarang dari space magic [<< Aport Any Object >>] dan
mengeluarkan Haifa dari gem casket.
Sepertinya dia
masih hidup, tapi kondisinya tidak terlihat terlalu bagus.
Dengan Miasma
Sight, aku melihat ada sebuah magic line seperti kutukan yang menghubungkan Haifa dan Land king.
Aku menghasilkan
holy
edge di ujung jari-ku
dan memotong magic line.
Selanjutnya, menaburkan
elixir di atas kepalanya dengan ini seharusnya baik-baik saja.
Setelah
menyelesaikan perawatannya, aku men-teleport-kan Haifa ke pinggiran Sania
Kingdom seperti dengan yang lainnya.
Aku yakin
seseorang akan merawatnya di sana.
"Hm? Apa
itu?"
Sebuah wand
dengan Sun Gem yang menempel di atasnya tertinggal di kedalaman dari gem
casket.
Itu mungkin wand
yang dimiliki Haifa.
Aku mengambilnya
dengan [<< Aport Any Object >>] seperti dengan Haifa dan
memasukkannya ke Storage.
——Krisis
sense.
Sebuah yellow
gem di dekat tempat wand memancarkan aura kuning gelap yang memanjang kepada-ku.
Tampaknya
disebut [Yellow Gem of Soul Bind] menurut pembacaan AR.
Sifat sebenarnya
dari hal itu dibuat jelas setelah aku membaca informasi detailnya.
Sepertinya,
Haifa berusaha untuk menguasai Land king dengan menggunakan ini.
Agak mirip
dengan mantra art yang dikenakan pada Putri Lalakie yang aku selamatkan dari
Sea King di sugar route selama Divine Punishment.
Karena mantra art
yang digunakan untuk mengendalikan Sea King berasal dari demon yellow
skin, item ini kemungkinan
besar dibawa ke sini oleh demon yang sama, atau pengikutnya.
"Harap
bersihkan barang-barang berbahaya-mu, buang jauh-jauh."
Aku melenyapkan
[Yellow Gem of Soul Bind] dengan [Space Disintegrate].
――ZYBMWUOOOOO.
Land king
berteriak dengan keras dari kaki sampai kepala.
Bagian yang
dibersihkan sepertinya menutupi area yang luas.
"Choiya
~"
"Deyaaaa,
nanodesu."
Tama dan Pochi
melepaskan finisher mereka di kepala Land king lainnya.
Sepertinya damage
berlalu dengan buruk karena mereka tidak dilengkapi dengan senjata mereka yang
sebenarnya.
"Tama,
Pochi, kembalilah ke sini."
"Aye aye
sir~"
"Roger,
nanodesu."
Tama menjemput
Pochi dengan Shadow Movement dan pergi menuju-ku.
Ninjutsu Tama
terlalu nyaman seperti biasanya.
"Secret
Art——<>"
Aku berteriak
keras, menunjukkan cahaya emas yang lebih terang dari sebelumnya, dan memotong
salah satu dari kepala Land king dengan [Dimension Slasher].
――ZYBMWUOOOOO.
Land king
berteriak dengan keras.
"Secret
Art——<>"
Aku memotong
kepala Land king lainnya.
――ZYBMWUOOOOO.
Land King sedang
mengayunkan kepalanya untuk mencoba menjatuhkan kami.
"Wao
~"
"Berguncang,
nanodesu."
Tama dan Pochi
memeluk kakiku sambil berteriak dan bersenang-senang.
Aku merenung sebentar
sambil mengelus kepala mereka.
Hanya kepala ini
yang kami tinggali.
Memotong yang
satu ini sangat sederhana, tetapi aku ingin sedikit lebih banyak drama untuk
bagian [Buatlah Dewa Heraruon dikenal secara luas].
"Liza, aku
menarikmu kembali ke sini, oke."
『Ya, Master. 』
Aku berbicara
dengan Liza dengan space magic [Tactical Talk] dan menariknya kembali dengan
Unit Arrangement.
Setelah memberi
tahu Liza rencananya setelah ini, aku men-teleport-kan ketiganya ke tempat Nana
berada.
Ditinggalkan sendiri,
aku mengambil sikap untuk secret art tiruan untuk ketiga kalinya.
"Secret
Art——<>"
Sun Slash tiruan
yang ketiga adalah sebuah tipuan yang hanya terdiri dari cahaya.
Aku membungkus
tubuh Land king dengan cahaya berwarna ungu menggunakan light magic, dan
membuatnya tampak seperti ia bertahan terhadap Sun Slash tipuan.
Selain itu, aku
mengembalikan dua kepala Land king dengan mantra water magic recovery tingkat
lanjut.
Land King
rupanya mampu memulihkan kepalanya, ia bahkan menambahkan lebih banyak kepalanya
seperti Hydra dari mitos Yunani.
"Apakah aku
berlebihan?"
Pemikiran itu
terlintas didalam pikiran-ku, tetapi semuanya tepat karena memenuhi tujuan-ku.
Saat ini
seharusnya aku seperti dalam keadaan darurat dari sudut pandang orang-orang
yang menonton di kastil dan dataran tinggi.
Mencocokkan timing
dari ayunan kepala Land king, aku membuat diriku terlempar ke arah ibukota.
Tentu saja, aku tidak
lupa untuk membuat pedang bersinar keemasan dengan terang untuk membuatnya
jelas bahwa aku terlempar.
Arahnya agak
aneh secara fisik, tapi menurutku hanya sedikit yang akan peduli tentang hal
semacam itu.
Aku menabrak sebuah
bangunan seperti cannonball, menghancurkan beberapa bangunan.
Karena aku melapisi
diriku dengan Magic Armor, apalagi cedera, bahkan tidak ada setitik kotoran di
bajuku, namun aku meletakkan kotoran dan gumpalan darah di pakaianku demi
pertunjukan.
『Master, apakah Anda terluka di mana saja?』
"Yeah, aku
baik-baik saja."
Liza bertanya
dengan cemas melalui [Tactical Talk] yang masih terhubung.
Aku lebih
khawatir aku akan membuat kesalahan menahan diri dan langsung membunuh Land
king.
"Oops, jangan biarkan penjagaan-ku turun——"
Aku menerbangkan
puing-puing yang jatuh dan awan debu dengan satu ayunan pedangku.
Ketika aku
melompat dari gedung yang runtuh ke atap gedung di dekatnya, sorakan meletus
dari para penonton.
""
"DEWA HERARUON! DEWA HERARUON!" ""
""
"PENDRAGON! PENDRAGON! PENDRAGON!" ""
Sorakan penonton
memanas dengan baik.
"Baiklah, kurasa
tidak apa-apa menyelesaikannya sekarang?"
Bentrokan Sun
Slash baik-baik saja, tapi aku ingin serangan yang lebih dramatis.
Itu mengingatkan-ku,
Anak laki-laki Zanza dari [Clan of Sword] menyebutkan sesuatu tentang versi
yang lebih tinggi dari [Sun Slash].
Jika aku tidak
salah ——
itu disebut [True Sun Slash] atau sesuatu yang klise seperti itu.
Aku akan
meminjam kalimat master swordsman sementara aku melakukannya.
"O Dewa
Heraruon, yang menyaksikan dari langit!"
Aku
mengembangkan cahaya keemasan di sekitar-ku menggunakan light magic.
Tentu saja aku menyiarkan
pidato-ku menggunakan wind magic sama seperti yang aku lakukan sebelumnya.
"O『Golden
sword Heraruoph』! Memberantas utusan jahat dari demon lord dengan
pancaranmu!"
Aku mengangkat
pedang ke langit, pada saat yang sama, cahaya keemasan yang membungkus di
sekelilingku meluas ke langit.
Selanjutnya, aku
mengubah bentuk pilar cahaya sederhana yang memanjang ke langit menjadi bentuk golden
sword.
""
"DEWA HERARUON! DEWA HERARUON! DEWA HERARUON!" ""
""
"PENDRAGON! PENDRAGON! PENDRAGON!" ""
Sepertinya pertunjukan
berjalan dengan baik.
Untuk beberapa
alasan, Land king mulai melangkah mundur ketika melihat illusion
sword.
Bahkan mungkin akan
melarikan diri hanya dengan gertakan pada tingkat ini.
"Secret
Art—— << True Sun Slash >>"
Aku
memperkirakan waktu yang tepat dan mengayunkan pedang sambil mengucapkan
beberapa kalimat yang memalukan.
Tepat ketika illusion
sword mengenai Land King, aku menggunakan space magic tingkat lanjut [<<
Divine Dimensional Blade >>] dan memotong Land king menjadi dua secara
vertikal.
""
"OOOOOOOOOOOOOOOOHHHHHHHH!" ""
Land King terbelah
tenggelam ke lautan pasir dengan sorakan orang-orang sebagai BGM.
" —— Apakah itu
berhasil?"
Aku mencoba
menaikkan flag klise, tetapi sepertinya tidak di naikan lagi.
Ini akan menjadi
waktu untuk ia berubah menjadi tahap kedua jika itu adalah demon lord, tetapi ia
tidak tampak seperti Land king, hanya familiar belaka dari demon lord, memiliki
kemampuan regeneratif semacam itu, mayatnya telah berubah menjadi sebuah objek
di atas pasir.
""
"DEWA HERARUON! DEWA HERARUON! DEWA HERARUON!" ""
""
"PENDRAGON! PENDRAGON! PENDRAGON!" ""
Aku menjaga
cahaya pada golden sword untuk merespon rooting.
Baiklah kalau
begitu, bertanya-tanya apakah ini memenuhi perintah Dewa Heraruon?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...