Ini Satou.
Entah bagaimana atau yang
lainnya,
ada waktu ketika
kamu
tidak tahu bagaimana bereaksi ketika orang-orang menilai-mu secara berlebihan,bukan.
◇
"Kita akan mengunjungi Kuil Tenion setelah
memberi salam kepada Raja
di ibukota."
Setelah sarapan di Solitary Island Palace, aku memberi tahu semua orang rencananya sambil
menikmati teh yang dibuat Lulu.
Aku
ingin bertanya
pada head
miko Tenion sebelumnya untuk melihat apakah ada cara untuk berkomunikasi dengan
dewa.
"Kalau begitu, saya pikir akan lebih baik jika airship
mendarat di mansion Pendragon sekali atau berputar sekali di langit ibukota
bukannya langsung pergi ke istana."
"Mengapa?"
Aku bertanya pada putri Shistina, alasannya untuk
mengatakan itu.
"Akan lebih baik jika kamu melihatnya
sendiri."
Setelah merenungkan sebentar, dia mengatakan itu
ketika dia berdiri.
Dia mengatakan kepada-ku bahwa aku akan mengerti setelah aku pergi
ke mansion Pendragon di ibukota kerajaan, jadi aku melakukannya
sambil merasa bingung.
"Apa-apaan ini?"
Ada kerumunan besar di depan dari mansion kami.
Melihat lebih dekat, bahkan ada kios-kios.
"Sepertinya,
setiap orang dari mereka datang untuk melihat Satou."
"Aku?"
"Ya,『Demon
Lord Slayer』adalah prestasi yang
luar biasa."
Aku
mengerti
apa yang ingin dikatakan oleh Putri Shistina.
Bagaimana aku harus mengatakan ini, dia memiliki tampilan yang sangat
bangga di wajahnya.
Sense-ku telah
mati rasa baru-baru ini, tetapi membunuh seorang demon lord adalah
semacam prestasi besar,
ya.
Aku
hanya mencoba untuk membantu Pahlawan Hayato, tetapi tampaknya itu memiliki
dampak yang cukup besar.
Sarannya untuk tidak langsung mendaratkan airship di
istana
mungkin demi menarik perhatian para pelancong ini.
"Terima kasih atas nasehatmu. Sepertinya aku
tidak cukup menyadarinya
di sana."
Aku
menggambar rute airship di kepala-ku
sambil berterima kasih padanya.
——Pipiru! Piru! Piru!
Saat aku sedang menatap ke luar jendela sambil
berpikir, seekor burung berbulu hijau zamrud berkicau dengan tatapan angkuh
sebelum aku menyadarinya.
"Hisui, apakah kamu sudah bilang pada Yang Mulia sebelumnya?"
——Pi! Pirupi! Piru!
Hisui mengalihkan tatapannya dan berkicau seakan
membuat alasan.
Hisui adalah burungnya putri
Doris, adik perempuan putri Shistina dari ibu yang sama, terus, tetapi ia berubah menjadi [God Bird] karena
insiden tertentu dan akhirnya sering mampir ke sini.
Aku akan membawa Hisui bersamaku ke istana dan mengembalikannya.
◇
"Nama saya Sisusosu, komandan dari unit Air Defense Ibukota Kerajaan. Saya sangat senang menjadi pelayan bagi yang mulia Pendragon, dearimasu."
Sebuah
unit dari sepuluh birdman muncul ketika airship
kami tiba di sekitar ibukota.
Mereka mengatakan kepada-ku bahwa mereka datang untuk memimpin
kami ketika aku
bertanya pada
mereka di dek.
"Saya
akan
menuju istana
setelah satu putaran di sekitar ibukota, apakah itu baik-baik saja?"
"Yes
sir!
Tentu saja,
dearimasu! Orang-orang dari ibukota kerajaan telah datang ke Mansion Pendragon
setiap hari dengan harapan melirik yang mulia Pendragon, mereka akan senang jika yang mulia melambaikan tangan Anda
kepada mereka dari dek,
dearimasu."
Orang ini berbicara sangat kaku.
Dan dia berkeringat deras meskipun dia seorang birdman, mungkinkah dia gugup?
"Mengerti, kami akan melakukannya. Tolong pimpin jalannya."
"Yes sir! Sisusosu ini akan mempertaruhkan
nyawanya untuk menyelesaikan misi ini dengan baik sekali!"
Tidak tidak, kamu melebih-lebihkan.
Kamu
tidak perlu mempertaruhkan nyawa-mu
hanya
untuk memimpin jalan.
Ketika airship kami melintasi dinding luar ibukota,
begitu banyak tentara mereka tampak seperti mereka akan jatuh telah berkumpul
di atas tembok, melambaikan tangan mereka kepada-ku.
Karena mereka meneriakkan nama Pendragon, mereka
mungkin menyambut kami.
Dan ketika kami melintasi instalasi militer——
"" PENDRAGON ""
—— Aku
mendengar suara orang banyak memanggil nama rumahku dalam volume yang memekakkan
telinga.
Suara itu agak kabur karena banyak dari orang yang memanggil,
tetapi terdengar sangat keras,
aku menduga itu mengguncang seluruh airship.
Sorak-sorai semakin keras saat
aku melambaikan tanganku.
Aku
melihat beberapa orang pingsan di dalam kerumunan, jadi aku diam-diam mendukung
mereka dengan [Magic Hand].
『Arisa, bisakah kamu
membawa semua orang yang membantu penaklukan demon lord ke sini.』
『OK. 』
Aku
menggunakan Telephone untuk memanggil gadis-gadis yang sedang menunggu di Solitary
Island Palace untuk datang ke sini.
"Oh, gureatto ~?"
"Luar
biasa,
nanodesu!
Semua orang memanggil nama Master,
nanodesu!"
Mata Tama dan Pochi berbalik dan mereka membalas
sorak-sorai para kerumunan.
Tampaknya
melambaikan tangan tidak cukup bagi
mereka, karena mereka berlari di atas pegangan tangan sambil mengibas-ngibaskan
ekor mereka.
"Ini terasa
agak memalukan."
"Busungkan
dada-mu Lulu. Ini bukti betapa hebatnya prestasi yang kita capai."
"Itu benar,
desuwa! Tidak pernah sebelumnya sejak berdirinya Shiga Kingdom, seseorang
selain pahlawan dan pelayan mereka pernah membunuh seorang demon lord. Ini
adalah prestasi yang sangat hebat, desuwayo!"
Nona Karina yang
bersemangat tinggi bergabung dalam percakapan Lulu dan Liza.
Bertanya-tanya
apakah alasan mengapa ketegangannya meningkat ketika ini tentang pahlawan
adalah karena pengaruh ayahnya yang adalah hero-loving.
"Master,
berharap sekali putaran di atas panti asuhan."
Nana menarik
lengan bajuku dengan wajah tanpa ekspresi.
"Baik-baik
saja denganku, apakah ada yang kamu suka di sana?"
"Kepadatan dari
organisme muda yang lebat, itu sangat lucu."
"...Aku mengerti."
Sepertinya itu adalah
preferensi pribadi Nana.
Karena kami
tidak benar-benar terburu-buru, aku membiarkan airship berputar lingkaran di
atas panti asuhan sekali.
Dan karena Nana
terlihat puas, layanan sebanyak ini baik-baik saja, kan.
"Mwu,
telinga sakit."
Mia mengeluh
sambil menutup telinganya.
Mia cemberut
sebentar, tetapi kemudian dia menyatukan diri dan mulai menyanyikan sebuah lagu
heroik.
Meskipun dia
tidak suka kebisingan, sepertinya dia tidak membenci suara yang memuji kami
sendiri.
"Tapi sungguh,
kita sangat populer."
——Pipiru! Piru!
Piru!
Untuk beberapa
alasan, Hisui menjawab sambil membusungkan dada ke Arisa yang mengagumi.
Sepertinya,
Hisui mengira seperti itu tentang dirinya sendiri.
——Chuii.
Sebelum aku
menyadarinya, Chuufat dan sage mice lainnya juga melambaikan tangan mereka di atas
pegangan.
Dari mana mereka
masuk ke sini.
Aku menikmati
langit ibukota kerajaan sambil tersenyum kecut.
◇
"Uwaah, itu
terlihat luar biasa."
"Parade
~?"
"Semuanya
berkilauan, nanodesu."
"Nn, penerimaan."
Kelompok muda
terkejut melihat kerumunan di depan mata mereka.
Setelah
mengitari langit ibukota kerajaan, unit birdman diganti dengan Wyvern Rider
dalam perjalanan ke istana kerajaan.
Kami mengikuti
mereka ke sebuah halaman di dalam istana.
Holy Knight dan
Royal Guard Knight dalam armor yang mempesona, dan para pelayan dan court
ladies dalam pakaian upacara
berdiri di barisan di sana.
Seolah-olah
mereka menyambut seorang tamu negara.
Ketika airship
mendarat dan jalan naik diturunkan, aku mendengar sebuah pertunjukan langsung
dari belakang para ksatria.
Sepertinya ada
orkestra di belakang mereka.
Aku berjalan
dengan gadis-gadis di karpet yang menyebar di halaman, lalu aku melihat wajah
yang dikenal ketika gerbang depan dibuka.
"Saya telah
kembali dari tugas, Yang Mulia Soltrick."
"Umu, kerja
bagus telah kembali, Viscount Pendragon."
Aku terkejut
melihat pangeran pertama Soltrick datang menemui kami untuk beberapa alasan.
Aku sudah tahu
bahwa perdana menteri, putri Shistina dan Shiga Eight Sword Heim-shi berada di
belakangnya karena aku telah menandai mereka, tetapi aku tidak memberi sebuah
penanda pada pangeran.
Karena putri Shistina
yang tinggal di istana ibukota kerajaan, dia telah kembali ke ruang pribadinya
ketika airship kami memasuki langit ibukota.
Hikaru dan kursi
pertama dari Shiga Eight Sword, Zeff Julberg si『Infallible』
sedang stand
by di ruang pertemuan bersama
Raja.
"Guru besar,
nanodesu."
"Heya
~?"
Pochi dan Tama
dengan ringan melambaikan tangan mereka pada Heim-shi.
Heim tidak
bereaksi ——
tidak, sudut mulutnya sedikit terangkat, jadi dia tampaknya tidak membenci
keduanya setidaknya.
Beberapa dari ksatria
yang berada di barisan bergetar sambil memalingkan wajah mereka, mereka
tampaknya tidak tahu dia bisa membuat wajah itu.
Un, lakukan yang
terbaik untuk menanggungnya.
Ketika pangeran
Soltrick berjalan di sebelahku dengan sikap ramah, tatapan cemburu dari
beberapa ajudan dekatnya agak menjengkelkan.
Aku tidak akan
membawa pangeramu pergi, jadi berhentilah dengan tatapan itu.
Kami berjalan
melewati lorong dan berpisah dari mereka di depan dari sebuah pintu tebal
menuju ruang pertemuan.
Dua senior
royal guard knight yang mengenakan full armor upacara berdiri di depan dari pintu yang tertutup,
melintasi halberd mencolok mereka.
Ketika sebuah bunyi
seperti bell terdengar dari dalam pintu, keduanya menarik halberd mereka dan
menoleh ke arah kami.
Four page mendorong pintu terbuka di belakang mereka.
"Wakil
Menteri dari Kementerian Pariwisata, Viscount Pendragon, masuk."
Aku menjawab
dengan membungkuk diam dan melangkah masuk ke ruang pertemuan.
Karena tempat-ku
sebelumnya agak redup, cahaya yang mengalir dari langit sedikit membuat mata-ku
terpesona.
Pandangan-ku
kembali normal dalam sekejap berkat skill Light-Adjustment.
Raja dan Hikaru
sudah duduk di singgasana di dalam ruang pertemuan, ketiga Duke dan menteri
kabinet berdiri di tepi singgasana.
Keluarga
kerajaan, perdana menteri dan semua dari Shiga Eight Sword sepertinya juga
hadir.
Biasanya, Raja
akan masuk sesudahnya, tetapi untuk beberapa alasan dia sudah duduk di sini
hari ini.
"Uwah,
banyak tembakan besar(big-shot) di sini."
Aku mendengar
suara volume rendah Arisa.
Karena aku tidak
bisa melihat ke belakang, aku menggunakan space magic [Distant
View] untuk melihat
ke belakang, tampaknya para gadis-gadis semuanya gugup.
Aku menggerakan
tanganku ke belakang untuk memberi signal pada mereka untuk [Rileks].
Para gadis-gadis
dan aku berlutut ketika kami sampai di depan dari kedua singgasana di mana Raja
dan Hikaru duduk.
Kalau
dipikir-pikir, Hikaru yang diperlakukan sebagai seorang Duchess sedang duduk di
singgasana, apa itu tidak apa-apa?
Meskipun karena
mereka tidak menyembunyikan fakta bahwa dia adalah Raja Leluhur dan ketiga Duke
dan bangsawan lainnya tampaknya tidak mempermasalahkannya, aku kira memang
begitu.
"Sir
Pendragon, angkat wajahmu."
Aku mengangkat
wajahku afairy bagntah Raja.
Raja tidak
mengenakan pakaiannya yang biasa tetapi pakaian upacara yang biasanya
disediakan untuk upacara penobatan.
"Mengingat
pencapaian besar yang telah kamu lakukan——"
Meringkas pidato
panjang lebar dari Raja, sepertinya, dia menaikan gelar bangsawan dan posisi-ku
sebagai sebuah hadiah atas demon lord slaying, dan aku juga diberi harta dan beberapa hak istimewa.
Adapun bagian gelar
bangsawan, aku akan menjadi seorang Earl, Earl Muno, atasan langsung-ku, akan
menjadi seorang Marquis, Liza akan menjadi seorang Viscount kehormatan, dan Nona
Karina dan gadis-gadis lainnya akan menjadi Baronesses kehormatan.
Menaikan gelar
bangsawan kami dengan segera seperti ini tanpa menunggu Konferensi Kerajaan
dalam dua bulan adalah pengecualian khusus untuk layanan terhormat-ku.
Posisi-ku dinaikan
dari wakil menteri Pariwisata menjadi menteri.
Menurut Raja,
negara-negara yang cepat dengan intel mereka telah mengirim surat yang
menyambut kunjungan-ku.
Hartanya adalah
benda-benda bersejarah, tetapi kebanyakan dari mereka terkait dengan Leluhur
Raja-sama, jadi itu tidak benar-benar bernilai. Lagipula Hikaru sendiri bersama
dengan kami.
Aku mendapat dua
hak istimewa.
Salah satunya
adalah hak istimewa perdagangan yang terkait dengan bahan makanan dan
rempah-rempah —— terutama pembebasan pajak.
Yang lainnya
adalah hak untuk membuat knight order, entah apa yang bagus untuk ini.
Aku tidak
berencana memiliki kekuatan militer pribadi, jadi nanti mungkin tidak akan
pernah dimanfaatkan.
Menurut Marquis
Kelten, yang memiliki hubungan kuat dengan militer, para ksatria yang telah
mendengar tentang hal itu sebelumnya mengganti armor mereka dengan yang baru
dengan harapan untuk masuk ke dalamnya, workshop blacksmith di ibukota saat ini berada dalam kecepatan penuh(kesibukan).
Aku harus
menyebarkan berita bahwa knight order tidak akan terjadi sebelum para blacksmith
mati karena terlalu banyak
bekerja.
Korban dari death
march(masa deadline)
lebih baik tersisa di dunia-ku
sebelumnya.
◇
"Earl
Pendragon, yang terhormat memanggil-mu."
Setelah keluar
dari pertemuan yang melelahkan mental, seorang pria muda yang mengenakan
pakaian page
memanggil-ku.
Menurut tampilan
AR, ia tampaknya seorang page dari pangeran Soltrick.
"Siapa yang
memanggil?"
"Kamu akan
lihat sendiri."
Sungguh sikap
yang tumpul.
Si page mulai
berjalan seolah-olah itu wajar bagiku untuk mengikutinya.
Un, aku tidak
suka jenis ini.
"Semua orang,
pergi ke tempat yang mulia Shistina berada."
"Bukankah
lebih baik jika kamu bersamaku atau Liza-san?"
"Tidak
apa-apa, sepertinya yang memanggil adalah pangeran pertama."
Aku mengatakan
hal itu pada Arisa yang khawatir dan yang lainnya.
"Apa yang
kamu lakukan! Yang Mulia sedang menunggu!"
Si page yang menyadari
bawah aku tidak mengikutinya berlari kembali dan membuat ulah.
Dia berlari dengan
kerepotan dari kehabisan nafas.
Sepertinya dia
sudah berjalan cukup jauh.
"Ada apa
dengan nada bicaramu, kamu hanya seorang pelayan belaka dihadapan dari yang
mulia Earl."
Liza menjawab
dengan sangat keras memukul ujung magic spearnya di lantai.
Si page
meringkuk ketika dia melihat tatapan marahnya.
"De-demi
human rendahan——"
Si page yang
tampaknya tidak bisa memaafkan dirinya sendiri untuk itu, dan menghina Liza
sambil menggertak dengan suara gemetar.
"Ara? Seorang
pelayan belaka yang bahkan bukan seorang bangsawan berani menghina Viscount
Kishresgalza? Kita seharusnya diizinkan untuk memberikan hukuman kepadanya di
sini, bukan?"
"Hukuman
~?"
"Ayo
lakukan seperti, zunbararin, nanodesu!"
Tama dan Pochi
mengulurkan one-handed sword berukuran Magic Edge dari jari-jari mereka.
Senyuman mereka tampak
jahat.
Si page menjadi
pucat dan berkeringat deras.
"Apa yang
kamu lakukan, Quonz!"
Seorang pria
yang mengenakan pakaian Holy Knight muncul di lorong.
Dia tampaknya
juga salah satu dari pengikut pangeran pertama.
Tama dan Pochi
langsung menghapus finger Magic Edge.
"Bodan-sama!"
Si page yang
menemukan seorang sekutu pulih dan memeluknya.
"Jangan
sentuh aku, dasar bodoh!"
Holy Knight yang
dengan dingin menjauhkan si page yang membungkuk ringan dan membuka mulutnya.
"Yang Mulia
Pendragon, saya mohon maaf atas kekasaran orang ini. Yang mulia Soltrick sedang
menunggu, izinkan saya menemani Anda."
Dia
mengatakannya seperti sebuah permintaan, tapi itu benar-benar sebuah perintah.
Aku tidak akan
menolaknya jika saja mereka bertindak seperti ini sejak awal.
Lagipula aku bukannya
tidak menyukai pangeran pertama Soltrick, dan dia kakak laki-laki putri Shistina.
"Aku pergi
dulu."
Aku melambaikan tanganku
pada para gadis-gadis dan pergi bersama royal guard knight menuju salon tempat pangeran pertama sedang menunggu.
◇
"Selamat, Earl
Pendragon."
"Terima
kasih banyak, Yang Mulia Soltrick."
Pangeran pertama
Soltrick menyambut-ku dengan penuh senyuman dan mengundang-ku ke sebuah tempat
duduk di sampingnya.
Royal guard
knight mengatakan kepada pangeran tentang masalah ini sebelumnya dan dia dengan
singkat memecat Quonz-kun si page.
Sudah lama sejak
aku terakhir kali melihat pemecatan kering di sebuah masyarakat feodal.
Aku berdoa agar
dia tidak akan memiliki kebencian yang tidak adil terhadap-ku.
"——Saya
tidak pernah mengira kamu akan menaklukan Demon Lord bersama dengan
pahlawan."
Oops,
sepertinya percakapan berlanjut saat aku mengenang.
Aku harus
mendengarkannya dengan benar karena hanya melemparkan komentar acak sepertinya
akan menjadi buruk di sini.
"Saya hanya
bertindak sebagai pendukung bagi Pahlawan-sama dan para pelayannya."
"Itu sudah
cukup untuk disebut Demon Lord Slayer. Saya tahu bahwa kamu berteman dengan
pahlawan, tapi saya tidak menyangka itu cukup bagi putri Saga Empire Empire
untuk mengakuimu."
Apakah aku
pernah mengatakan kepada mereka bahwa aku adalah teman Pahlawan Hayato?
——Tidak ingat pernah
melakukan itu.
Bukan seperti
aku menyembunyikannya, jadi aku tidak keberatan.
"Saya
memiliki beberapa pembicaraan pribadi dengan yang mulia. Saya akan mengambil
alih tahta dalam waktu lima tahun. Mulai dari tahun ini, saya akan secara
bertahap mengambil alih tugas dari yang mulia."
Hmm, harus
menanggung nasib dari sebuah negara besar di usia 32 terdengar sulit.
Aku akan
membantu-mu dari bayangan.
"Dan,
personel yang cakap dibutuhkan untuk stabilitas tahta."
——Setuju.
Mengamankan
personel yang cakap adalah kunci kemenangan di Romance of Three
Kingdoms dan [Ambisi
Akechi Mitsuhide.]
"Sebagian
besar dari menteri saat ini dan bangsawan dari faksi Duke Bishtal telah
bersumpah untuk mendukung saya."
Pangeran berhenti
di sana dan menatapku dengan kuat.
Wajahnya
terlihat seperti dia ingin aku juga menebak sesuatu.
"Kamu,
setelah Yang Mulia bicara sejauh ini——"
"Berhenti."
Pangeran
menghentikan salah satu pengikutnya yang berdiri dan menatapku.
"Sir
Pendragon, jadilah pengikutku. Tinggalkan sisi Marquis Muno dan langsung di
bawahku. Tentu saja, aku berjanji kamu akan semakin tenar begitu kamu menjadi
pengikut langsungku."
"Saya
merasa terhormat, bagaimanapun, lord saya hanya satu-satunya, yang mulia Muno. Saya
harus menolak tawaran Anda."
Pangeran yang
sungguh-sungguh membeku sambil melihat kembali.
Aku minta maaf
padanya, tetapi bagiku pribadi, Marquiss Muno adalah boss yang ideal.
"Kamu
keparat!"
"Sebuah undangan
langsung dari Yang Mulia!"
"Kamu
berniat memberontak melawan Shiga Kingdom——"
Para pengikutnya
berdiri dengan wajah merah di depan dari pangeran.
Para bangsawan
muda ini yang sering berdarah panas bahkan pada titik dari menarik keluar
rapier mereka.
"Hentikan
itu."
Pangeran
menghentikan para ajudannya dengan suara tegas.
Dia menunggu
ajudannya menyarungkan pedang mereka dan duduk, dan menoleh ke arahku.
"Sejujurnya,
aku tidak pernah mengira bahwa kamu akan menolaknya."
Pangeran
berbicara dengan wajah shock.
Dari sudut
pandangku, logika dari berpikirnya bahwa aku setuju dengannya adalah yang aneh.
"Apakah menurutmu
aku tidak pantas menjadi Raja?"
"Bukan."
Menurut perdana
menteri dan Hikaru, ia tampaknya jauh lebih mampu daripada Raja Shiga saat ini
setelah penobatannya.
"Lalu
mengapa?"
"Saya tidak
menginginkan ketenaran."
Aku yakin aku
sudah mengatakan ini ketika aku bertemu dengannya untuk pertama kalinya saat
itu.
"Apakah
kamu sungguh-sungguh mengatakan itu, setelah menjadi seorang Earl pada usia itu
dan bahkan seorang menteri?"
Pangeran tampak
terkejut mendengar apa yang aku katakan.
Maksudku, aku
tidak menginginkan keduanya.
Memberitahunya begitu
sepertinya hanya akan memperburuk situasi, jadi aku menepisnya dengan senyuman
samar seperti orang Jepang.
"Aku
mengerti. Jika kamu tidak ingin menjadi bawahanku, sebagai gantinya jadilah
temanku."
Aku akhirnya
bisa setuju dengan pangeran.
Lagipula, dia
adalah kakak laki-laki dari Putri Shistina, aku bisa memberinya banyak OK
sebanyak yang dia mau jika
itu hanya menjadi seorang teman.
"Aku akan
mengunjungi Duke Oyugock cepat atau lambat. Hadirlah sebagai temanku dikemudian."
"Dimengerti."
Itu benar-benar bukan
cara untuk berbicara dengan seorang teman.
Karena dia
dididik untuk menjadi calon Raja dari sebuah
kerajaan besar, ini mungkin
sikapnya yang biasa.
"Baiklah,
Bodan akan berhubungan denganmu begitu jadwal sudah diatur."
Pangeran
meninggalkan kursinya setelah mengatakan itu.
Pangeran akan
pergi dengan para pengikutnya, tetapi kemudian dia tampak seperti dia mengingat
sesuatu dan berbalik.
"Aku akan
menghadiri upacara pernikahan adik perempuanku. Beri tahu tanggalnya pada
kepala ajudan-ku."
Setelah
mengatakan itu secara sepihak, dia meninggalkan salon.
Dengan upacara
pernikahan adik perempuan, apakah dia berbicara tentang-ku dan putri Shistina?
Itu mengingatkan-ku,
hanya ada dua bulan sebelum batas waktu satu tahun telah berlalu.
Raja tidak
mengatakan apa-apa tentang hal itu, mungkin hal tentang aku yang menjadi
tunangan putri Shistina adalah sebuah lelucon.
Aku meninggalkan
salon saat melarikan diri dari kenyataan.
""
"Yang Mulia Pendragon! Biarkan saya bekerja di bawah Anda sebagai seorang pengikut!"
""
"Earl-sama!
Tolong datang ke pesta dansa di rumah saya!"
""
"Kyaa, Satou-sama !!" ""
Para petugas
sipil dan perwira militer, bangsawan mengenakan pakaian yang tampak mahal, dan
dayang-dayang dan para maid yang tampak percaya diri dengan sosok mereka sedang
menunggu di luar salon.
Berurusan dengan
mereka sepertinya akan sangat melelahkan, jadi aku membuka sepenuhnya Senyuman
orang Jepang, mengatakan kepada mereka, “Saya punya urusan yang mendesak untuk
dilakukan, permisi.”
""
"Yang Mulia Pendragon! Biarkan saya bergabung dengan ksatria Anda!"
""
"Sa-saya
bisa menggunakan magic edge! Izinkan saya bergabung dengan Mithril
Knight Anda yang
mulia!"
Aku berbelok di
sebuah lorong, dan sekarang para holy knight dan ksatria dari wilayah kekuasaan lainnya, semua pria,
membanjiri-ku.
Semua dari
mereka memiliki mata merah, mereka agak menakutkan.
Bahkan ada
seseorang yang secara sewenang-wenang memutuskan nama knight
order di antara
mereka.
"Jem-put
~?"
Aku menoleh ke
arah suara di samping dan bertemu mata dengan Tama yang muncul dari bayangan di
lantai lorong sempit yang dimaksudkan untuk digunakan para pelayan.
Aku melompat ke
dalam bayangan Tama pada saat yang sama saat aku pergi ke lorong sempit, pindah
ke mansion-ku di ibukota kerajaan.
Aku melemparkan
diri ke sofa di ruang pribadi dan mendesah.
"Kamu
menyelamatkanku."
"Jangan
khawatir bahagia ~?"
Aku mengelus
kepala Tama yang meringkuk di pangkuanku dan berterima kasih padanya.
Pengaruh dari
[Demon Lord Slayer] cukup besar.
Aku memiliki
perasaan bahwa mungkin diperlukan beberapa saat sebelum aku dapat mengunjungi
Kuil Tenion ibukota dan bertanya tentang cara untuk berkomunikasi dengan para
dewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...