Ini Satou. Entah bagaimana atau yang lainnya, ada waktu ketika kamu tidak tahu bagaimana bereaksi ketika orang-orang menilai-mu secara berlebihan,bukan.


"Kita akan mengunjungi Kuil Tenion setelah memberi salam kepada Raja di ibukota."

Setelah sarapan di Solitary Island Palace, aku memberi tahu semua orang rencananya sambil menikmati teh yang dibuat Lulu.
Aku ingin bertanya pada head miko Tenion sebelumnya untuk melihat apakah ada cara untuk berkomunikasi dengan dewa.

"Kalau begitu, saya pikir akan lebih baik jika airship mendarat di mansion Pendragon sekali atau berputar sekali di langit ibukota bukannya langsung pergi ke istana."
"Mengapa?"

Aku bertanya pada putri Shistina, alasannya untuk mengatakan itu.

"Akan lebih baik jika kamu melihatnya sendiri."

Setelah merenungkan sebentar, dia mengatakan itu ketika dia berdiri.
Dia mengatakan kepada-ku bahwa aku akan mengerti setelah aku pergi ke mansion Pendragon di ibukota kerajaan, jadi aku melakukannya sambil merasa bingung.

"Apa-apaan ini?"

Ada kerumunan besar di depan dari mansion kami.
Melihat lebih dekat, bahkan ada kios-kios.

"Sepertinya, setiap orang dari mereka datang untuk melihat Satou."
"Aku?"
"Ya,Demon Lord Slayeradalah prestasi yang luar biasa."

Aku mengerti apa yang ingin dikatakan oleh Putri Shistina.
Bagaimana aku harus mengatakan ini, dia memiliki tampilan yang sangat bangga di wajahnya.

Sense-ku telah mati rasa baru-baru ini, tetapi membunuh seorang demon lord adalah semacam prestasi besar, ya.
Aku hanya mencoba untuk membantu Pahlawan Hayato, tetapi tampaknya itu memiliki dampak yang cukup besar.

Sarannya untuk tidak langsung mendaratkan airship di istana mungkin demi menarik perhatian para pelancong ini.

"Terima kasih atas nasehatmu. Sepertinya aku tidak cukup menyadarinya di sana."

Aku menggambar rute airship di kepala-ku sambil berterima kasih padanya.

——Pipiru! Piru! Piru!

Saat aku sedang menatap ke luar jendela sambil berpikir, seekor burung berbulu hijau zamrud berkicau dengan tatapan angkuh sebelum aku menyadarinya.

"Hisui, apakah kamu sudah bilang pada Yang Mulia sebelumnya?"

——Pi! Pirupi! Piru!

Hisui mengalihkan tatapannya dan berkicau seakan membuat alasan.
Hisui adalah burungnya putri Doris, adik perempuan putri Shistina dari ibu yang sama, terus, tetapi ia berubah menjadi [God Bird] karena insiden tertentu dan akhirnya sering mampir ke sini.

Aku akan membawa Hisui bersamaku ke istana dan mengembalikannya.


"Nama saya Sisusosu, komandan dari unit Air Defense Ibukota Kerajaan. Saya sangat senang menjadi pelayan bagi yang mulia Pendragon, dearimasu."

Sebuah unit dari sepuluh birdman muncul ketika airship kami tiba di sekitar ibukota.
Mereka mengatakan kepada-ku bahwa mereka datang untuk memimpin kami ketika aku bertanya pada mereka di dek.

"Saya akan menuju istana setelah satu putaran di sekitar ibukota, apakah itu baik-baik saja?"
"Yes sir! Tentu saja, dearimasu! Orang-orang dari ibukota kerajaan telah datang ke Mansion Pendragon setiap hari dengan harapan melirik yang mulia Pendragon, mereka akan senang jika yang mulia melambaikan tangan Anda kepada mereka dari dek, dearimasu."

Orang ini berbicara sangat kaku.
Dan dia berkeringat deras meskipun dia seorang birdman, mungkinkah dia gugup?

"Mengerti, kami akan melakukannya. Tolong pimpin jalannya."
"Yes sir! Sisusosu ini akan mempertaruhkan nyawanya untuk menyelesaikan misi ini dengan baik sekali!"

Tidak tidak, kamu melebih-lebihkan.
Kamu tidak perlu mempertaruhkan nyawa-mu hanya untuk memimpin jalan.

Ketika airship kami melintasi dinding luar ibukota, begitu banyak tentara mereka tampak seperti mereka akan jatuh telah berkumpul di atas tembok, melambaikan tangan mereka kepada-ku.
Karena mereka meneriakkan nama Pendragon, mereka mungkin menyambut kami.

Dan ketika kami melintasi instalasi militer——

"" PENDRAGON ""

—— Aku mendengar suara orang banyak memanggil nama rumahku dalam volume yang memekakkan telinga.
Suara itu agak kabur karena banyak dari orang yang memanggil, tetapi terdengar sangat keras, aku menduga itu mengguncang seluruh airship.
Sorak-sorai semakin keras saat aku melambaikan tanganku.

Aku melihat beberapa orang pingsan di dalam kerumunan, jadi aku diam-diam mendukung mereka dengan [Magic Hand].

Arisa, bisakah kamu membawa semua orang yang membantu penaklukan demon lord ke sini.
OK.

Aku menggunakan Telephone untuk memanggil gadis-gadis yang sedang menunggu di Solitary Island Palace untuk datang ke sini.

"Oh, gureatto ~?"
"Luar biasa, nanodesu! Semua orang memanggil nama Master, nanodesu!"

Mata Tama dan Pochi berbalik dan mereka membalas sorak-sorai para kerumunan.
Tampaknya melambaikan tangan tidak cukup bagi mereka, karena mereka berlari di atas pegangan tangan sambil mengibas-ngibaskan ekor mereka.

"Ini terasa agak memalukan."
"Busungkan dada-mu Lulu. Ini bukti betapa hebatnya prestasi yang kita capai."
"Itu benar, desuwa! Tidak pernah sebelumnya sejak berdirinya Shiga Kingdom, seseorang selain pahlawan dan pelayan mereka pernah membunuh seorang demon lord. Ini adalah prestasi yang sangat hebat, desuwayo!"

Nona Karina yang bersemangat tinggi bergabung dalam percakapan Lulu dan Liza.
Bertanya-tanya apakah alasan mengapa ketegangannya meningkat ketika ini tentang pahlawan adalah karena pengaruh ayahnya yang adalah hero-loving.

"Master, berharap sekali putaran di atas panti asuhan."

Nana menarik lengan bajuku dengan wajah tanpa ekspresi.

"Baik-baik saja denganku, apakah ada yang kamu suka di sana?"
"Kepadatan dari organisme muda yang lebat, itu sangat lucu."
"...Aku mengerti."

Sepertinya itu adalah preferensi pribadi Nana.

Karena kami tidak benar-benar terburu-buru, aku membiarkan airship berputar lingkaran di atas panti asuhan sekali.
Dan karena Nana terlihat puas, layanan sebanyak ini baik-baik saja, kan.

"Mwu, telinga sakit."

Mia mengeluh sambil menutup telinganya.

Mia cemberut sebentar, tetapi kemudian dia menyatukan diri dan mulai menyanyikan sebuah lagu heroik.
Meskipun dia tidak suka kebisingan, sepertinya dia tidak membenci suara yang memuji kami sendiri.

"Tapi sungguh, kita sangat populer."
——Pipiru! Piru! Piru!

Untuk beberapa alasan, Hisui menjawab sambil membusungkan dada ke Arisa yang mengagumi.
Sepertinya, Hisui mengira seperti itu tentang dirinya sendiri.

——Chuii.

Sebelum aku menyadarinya, Chuufat dan sage mice lainnya juga melambaikan tangan mereka di atas pegangan.
Dari mana mereka masuk ke sini.

Aku menikmati langit ibukota kerajaan sambil tersenyum kecut.


"Uwaah, itu terlihat luar biasa."
"Parade ~?"
"Semuanya berkilauan, nanodesu."
"Nn, penerimaan."

Kelompok muda terkejut melihat kerumunan di depan mata mereka.

Setelah mengitari langit ibukota kerajaan, unit birdman diganti dengan Wyvern Rider dalam perjalanan ke istana kerajaan.
Kami mengikuti mereka ke sebuah halaman di dalam istana.

Holy Knight dan Royal Guard Knight dalam armor yang mempesona, dan para pelayan dan court ladies dalam pakaian upacara berdiri di barisan di sana.

Seolah-olah mereka menyambut seorang tamu negara.

Ketika airship mendarat dan jalan naik diturunkan, aku mendengar sebuah pertunjukan langsung dari belakang para ksatria.
Sepertinya ada orkestra di belakang mereka.

Aku berjalan dengan gadis-gadis di karpet yang menyebar di halaman, lalu aku melihat wajah yang dikenal ketika gerbang depan dibuka.

"Saya telah kembali dari tugas, Yang Mulia Soltrick."
"Umu, kerja bagus telah kembali, Viscount Pendragon."

Aku terkejut melihat pangeran pertama Soltrick datang menemui kami untuk beberapa alasan.
Aku sudah tahu bahwa perdana menteri, putri Shistina dan Shiga Eight Sword Heim-shi berada di belakangnya karena aku telah menandai mereka, tetapi aku tidak memberi sebuah penanda pada pangeran.

Karena putri Shistina yang tinggal di istana ibukota kerajaan, dia telah kembali ke ruang pribadinya ketika airship kami memasuki langit ibukota.
Hikaru dan kursi pertama dari Shiga Eight Sword, Zeff Julberg siInfallible sedang stand by di ruang pertemuan bersama Raja.

"Guru besar, nanodesu."
"Heya ~?"

Pochi dan Tama dengan ringan melambaikan tangan mereka pada Heim-shi.
Heim tidak bereaksi —— tidak, sudut mulutnya sedikit terangkat, jadi dia tampaknya tidak membenci keduanya setidaknya.

Beberapa dari ksatria yang berada di barisan bergetar sambil memalingkan wajah mereka, mereka tampaknya tidak tahu dia bisa membuat wajah itu.
Un, lakukan yang terbaik untuk menanggungnya.

Ketika pangeran Soltrick berjalan di sebelahku dengan sikap ramah, tatapan cemburu dari beberapa ajudan dekatnya agak menjengkelkan.
Aku tidak akan membawa pangeramu pergi, jadi berhentilah dengan tatapan itu.

Kami berjalan melewati lorong dan berpisah dari mereka di depan dari sebuah pintu tebal menuju ruang pertemuan.
Dua senior royal guard knight yang mengenakan full armor upacara berdiri di depan dari pintu yang tertutup, melintasi halberd mencolok mereka.

Ketika sebuah bunyi seperti bell terdengar dari dalam pintu, keduanya menarik halberd mereka dan menoleh ke arah kami.
Four page mendorong pintu terbuka di belakang mereka.

"Wakil Menteri dari Kementerian Pariwisata, Viscount Pendragon, masuk."

Aku menjawab dengan membungkuk diam dan melangkah masuk ke ruang pertemuan.
Karena tempat-ku sebelumnya agak redup, cahaya yang mengalir dari langit sedikit membuat mata-ku terpesona.

Pandangan-ku kembali normal dalam sekejap berkat skill Light-Adjustment.
Raja dan Hikaru sudah duduk di singgasana di dalam ruang pertemuan, ketiga Duke dan menteri kabinet berdiri di tepi singgasana.
Keluarga kerajaan, perdana menteri dan semua dari Shiga Eight Sword sepertinya juga hadir.

Biasanya, Raja akan masuk sesudahnya, tetapi untuk beberapa alasan dia sudah duduk di sini hari ini.

"Uwah, banyak tembakan besar(big-shot) di sini."

Aku mendengar suara volume rendah Arisa.
Karena aku tidak bisa melihat ke belakang, aku menggunakan space magic [Distant View] untuk melihat ke belakang, tampaknya para gadis-gadis semuanya gugup.
Aku menggerakan tanganku ke belakang untuk memberi signal pada mereka untuk [Rileks].

Para gadis-gadis dan aku berlutut ketika kami sampai di depan dari kedua singgasana di mana Raja dan Hikaru duduk.
Kalau dipikir-pikir, Hikaru yang diperlakukan sebagai seorang Duchess sedang duduk di singgasana, apa itu tidak apa-apa?
Meskipun karena mereka tidak menyembunyikan fakta bahwa dia adalah Raja Leluhur dan ketiga Duke dan bangsawan lainnya tampaknya tidak mempermasalahkannya, aku kira memang begitu.

"Sir Pendragon, angkat wajahmu."

Aku mengangkat wajahku afairy bagntah Raja.
Raja tidak mengenakan pakaiannya yang biasa tetapi pakaian upacara yang biasanya disediakan untuk upacara penobatan.

"Mengingat pencapaian besar yang telah kamu lakukan——"

Meringkas pidato panjang lebar dari Raja, sepertinya, dia menaikan gelar bangsawan dan posisi-ku sebagai sebuah hadiah atas demon lord slaying, dan aku juga diberi harta dan beberapa hak istimewa.

Adapun bagian gelar bangsawan, aku akan menjadi seorang Earl, Earl Muno, atasan langsung-ku, akan menjadi seorang Marquis, Liza akan menjadi seorang Viscount kehormatan, dan Nona Karina dan gadis-gadis lainnya akan menjadi Baronesses kehormatan.
Menaikan gelar bangsawan kami dengan segera seperti ini tanpa menunggu Konferensi Kerajaan dalam dua bulan adalah pengecualian khusus untuk layanan terhormat-ku.

Posisi-ku dinaikan dari wakil menteri Pariwisata menjadi menteri.
Menurut Raja, negara-negara yang cepat dengan intel mereka telah mengirim surat yang menyambut kunjungan-ku.

Hartanya adalah benda-benda bersejarah, tetapi kebanyakan dari mereka terkait dengan Leluhur Raja-sama, jadi itu tidak benar-benar bernilai. Lagipula Hikaru sendiri bersama dengan kami.

Aku mendapat dua hak istimewa.
Salah satunya adalah hak istimewa perdagangan yang terkait dengan bahan makanan dan rempah-rempah —— terutama pembebasan pajak.
Yang lainnya adalah hak untuk membuat knight order, entah apa yang bagus untuk ini.

Aku tidak berencana memiliki kekuatan militer pribadi, jadi nanti mungkin tidak akan pernah dimanfaatkan.
Menurut Marquis Kelten, yang memiliki hubungan kuat dengan militer, para ksatria yang telah mendengar tentang hal itu sebelumnya mengganti armor mereka dengan yang baru dengan harapan untuk masuk ke dalamnya, workshop blacksmith di ibukota saat ini berada dalam kecepatan penuh(kesibukan).

Aku harus menyebarkan berita bahwa knight order tidak akan terjadi sebelum para blacksmith mati karena terlalu banyak bekerja.
Korban dari death march(masa deadline) lebih baik tersisa di dunia-ku sebelumnya.


"Earl Pendragon, yang terhormat memanggil-mu."

Setelah keluar dari pertemuan yang melelahkan mental, seorang pria muda yang mengenakan pakaian page memanggil-ku.
Menurut tampilan AR, ia tampaknya seorang page dari pangeran Soltrick.

"Siapa yang memanggil?"
"Kamu akan lihat sendiri."
Sungguh sikap yang tumpul.
Si page mulai berjalan seolah-olah itu wajar bagiku untuk mengikutinya.

Un, aku tidak suka jenis ini.

"Semua orang, pergi ke tempat yang mulia Shistina berada."
"Bukankah lebih baik jika kamu bersamaku atau Liza-san?"
"Tidak apa-apa, sepertinya yang memanggil adalah pangeran pertama."

Aku mengatakan hal itu pada Arisa yang khawatir dan yang lainnya.

"Apa yang kamu lakukan! Yang Mulia sedang menunggu!"

Si page yang menyadari bawah aku tidak mengikutinya berlari kembali dan membuat ulah.
Dia berlari dengan kerepotan dari kehabisan nafas.

Sepertinya dia sudah berjalan cukup jauh.

"Ada apa dengan nada bicaramu, kamu hanya seorang pelayan belaka dihadapan dari yang mulia Earl."

Liza menjawab dengan sangat keras memukul ujung magic spearnya di lantai.

Si page meringkuk ketika dia melihat tatapan marahnya.

"De-demi human rendahan——"

Si page yang tampaknya tidak bisa memaafkan dirinya sendiri untuk itu, dan menghina Liza sambil menggertak dengan suara gemetar.

"Ara? Seorang pelayan belaka yang bahkan bukan seorang bangsawan berani menghina Viscount Kishresgalza? Kita seharusnya diizinkan untuk memberikan hukuman kepadanya di sini, bukan?"
"Hukuman ~?"
"Ayo lakukan seperti, zunbararin, nanodesu!"

Tama dan Pochi mengulurkan one-handed sword berukuran Magic Edge dari jari-jari mereka.
Senyuman mereka tampak jahat.

Si page menjadi pucat dan berkeringat deras.

"Apa yang kamu lakukan, Quonz!"

Seorang pria yang mengenakan pakaian Holy Knight muncul di lorong.
Dia tampaknya juga salah satu dari pengikut pangeran pertama.

Tama dan Pochi langsung menghapus finger Magic Edge.

"Bodan-sama!"

Si page yang menemukan seorang sekutu pulih dan memeluknya.

"Jangan sentuh aku, dasar bodoh!"

Holy Knight yang dengan dingin menjauhkan si page yang membungkuk ringan dan membuka mulutnya.

"Yang Mulia Pendragon, saya mohon maaf atas kekasaran orang ini. Yang mulia Soltrick sedang menunggu, izinkan saya menemani Anda."

Dia mengatakannya seperti sebuah permintaan, tapi itu benar-benar sebuah perintah.
Aku tidak akan menolaknya jika saja mereka bertindak seperti ini sejak awal.

Lagipula aku bukannya tidak menyukai pangeran pertama Soltrick, dan dia kakak laki-laki putri Shistina.

"Aku pergi dulu."

Aku melambaikan tanganku pada para gadis-gadis dan pergi bersama royal guard knight menuju salon tempat pangeran pertama sedang menunggu.


"Selamat, Earl Pendragon."
"Terima kasih banyak, Yang Mulia Soltrick."

Pangeran pertama Soltrick menyambut-ku dengan penuh senyuman dan mengundang-ku ke sebuah tempat duduk di sampingnya.
Royal guard knight mengatakan kepada pangeran tentang masalah ini sebelumnya dan dia dengan singkat memecat Quonz-kun si page.
Sudah lama sejak aku terakhir kali melihat pemecatan kering di sebuah masyarakat feodal.

Aku berdoa agar dia tidak akan memiliki kebencian yang tidak adil terhadap-ku.

"——Saya tidak pernah mengira kamu akan menaklukan Demon Lord bersama dengan pahlawan."

Oops, sepertinya percakapan berlanjut saat aku mengenang.
Aku harus mendengarkannya dengan benar karena hanya melemparkan komentar acak sepertinya akan menjadi buruk di sini.

"Saya hanya bertindak sebagai pendukung bagi Pahlawan-sama dan para pelayannya."
"Itu sudah cukup untuk disebut Demon Lord Slayer. Saya tahu bahwa kamu berteman dengan pahlawan, tapi saya tidak menyangka itu cukup bagi putri Saga Empire Empire untuk mengakuimu."

Apakah aku pernah mengatakan kepada mereka bahwa aku adalah teman Pahlawan Hayato?

——Tidak ingat pernah melakukan itu.

Bukan seperti aku menyembunyikannya, jadi aku tidak keberatan.

"Saya memiliki beberapa pembicaraan pribadi dengan yang mulia. Saya akan mengambil alih tahta dalam waktu lima tahun. Mulai dari tahun ini, saya akan secara bertahap mengambil alih tugas dari yang mulia."

Hmm, harus menanggung nasib dari sebuah negara besar di usia 32 terdengar sulit.
Aku akan membantu-mu dari bayangan.

"Dan, personel yang cakap dibutuhkan untuk stabilitas tahta."

——Setuju.

Mengamankan personel yang cakap adalah kunci kemenangan di Romance of Three Kingdoms dan [Ambisi Akechi Mitsuhide.]

"Sebagian besar dari menteri saat ini dan bangsawan dari faksi Duke Bishtal telah bersumpah untuk mendukung saya."

Pangeran berhenti di sana dan menatapku dengan kuat.
Wajahnya terlihat seperti dia ingin aku juga menebak sesuatu.

"Kamu, setelah Yang Mulia bicara sejauh ini——"
"Berhenti."

Pangeran menghentikan salah satu pengikutnya yang berdiri dan menatapku.

"Sir Pendragon, jadilah pengikutku. Tinggalkan sisi Marquis Muno dan langsung di bawahku. Tentu saja, aku berjanji kamu akan semakin tenar begitu kamu menjadi pengikut langsungku."
"Saya merasa terhormat, bagaimanapun, lord saya hanya satu-satunya, yang mulia Muno. Saya harus menolak tawaran Anda."

Pangeran yang sungguh-sungguh membeku sambil melihat kembali.
Aku minta maaf padanya, tetapi bagiku pribadi, Marquiss Muno adalah boss yang ideal.

"Kamu keparat!"
"Sebuah undangan langsung dari Yang Mulia!"
"Kamu berniat memberontak melawan Shiga Kingdom——"

Para pengikutnya berdiri dengan wajah merah di depan dari pangeran.
Para bangsawan muda ini yang sering berdarah panas bahkan pada titik dari menarik keluar rapier mereka.

"Hentikan itu."

Pangeran menghentikan para ajudannya dengan suara tegas.
Dia menunggu ajudannya menyarungkan pedang mereka dan duduk, dan menoleh ke arahku.

"Sejujurnya, aku tidak pernah mengira bahwa kamu akan menolaknya."

Pangeran berbicara dengan wajah shock.

Dari sudut pandangku, logika dari berpikirnya bahwa aku setuju dengannya adalah yang aneh.

"Apakah menurutmu aku tidak pantas menjadi Raja?"
"Bukan."

Menurut perdana menteri dan Hikaru, ia tampaknya jauh lebih mampu daripada Raja Shiga saat ini setelah penobatannya.

"Lalu mengapa?"
"Saya tidak menginginkan ketenaran."

Aku yakin aku sudah mengatakan ini ketika aku bertemu dengannya untuk pertama kalinya saat itu.

"Apakah kamu sungguh-sungguh mengatakan itu, setelah menjadi seorang Earl pada usia itu dan bahkan seorang menteri?"

Pangeran tampak terkejut mendengar apa yang aku katakan.
Maksudku, aku tidak menginginkan keduanya.

Memberitahunya begitu sepertinya hanya akan memperburuk situasi, jadi aku menepisnya dengan senyuman samar seperti orang Jepang.

"Aku mengerti. Jika kamu tidak ingin menjadi bawahanku, sebagai gantinya jadilah temanku."

Aku akhirnya bisa setuju dengan pangeran.
Lagipula, dia adalah kakak laki-laki dari Putri Shistina, aku bisa memberinya banyak OK sebanyak yang dia mau jika itu hanya menjadi seorang teman.

"Aku akan mengunjungi Duke Oyugock cepat atau lambat. Hadirlah sebagai temanku dikemudian."
"Dimengerti."

Itu benar-benar bukan cara untuk berbicara dengan seorang teman.
Karena dia dididik untuk menjadi calon Raja dari sebuah kerajaan besar, ini mungkin sikapnya yang biasa.

"Baiklah, Bodan akan berhubungan denganmu begitu jadwal sudah diatur."

Pangeran meninggalkan kursinya setelah mengatakan itu.
Pangeran akan pergi dengan para pengikutnya, tetapi kemudian dia tampak seperti dia mengingat sesuatu dan berbalik.

"Aku akan menghadiri upacara pernikahan adik perempuanku. Beri tahu tanggalnya pada kepala ajudan-ku."

Setelah mengatakan itu secara sepihak, dia meninggalkan salon.
Dengan upacara pernikahan adik perempuan, apakah dia berbicara tentang-ku dan putri Shistina?

Itu mengingatkan-ku, hanya ada dua bulan sebelum batas waktu satu tahun telah berlalu.
Raja tidak mengatakan apa-apa tentang hal itu, mungkin hal tentang aku yang menjadi tunangan putri Shistina adalah sebuah lelucon.
Aku meninggalkan salon saat melarikan diri dari kenyataan.

"" "Yang Mulia Pendragon! Biarkan saya bekerja di bawah Anda sebagai seorang pengikut!" ""
"Earl-sama! Tolong datang ke pesta dansa di rumah saya!"
"" "Kyaa, Satou-sama !!" ""

Para petugas sipil dan perwira militer, bangsawan mengenakan pakaian yang tampak mahal, dan dayang-dayang dan para maid yang tampak percaya diri dengan sosok mereka sedang menunggu di luar salon.
Berurusan dengan mereka sepertinya akan sangat melelahkan, jadi aku membuka sepenuhnya Senyuman orang Jepang, mengatakan kepada mereka, “Saya punya urusan yang mendesak untuk dilakukan, permisi.”

"" "Yang Mulia Pendragon! Biarkan saya bergabung dengan ksatria Anda!" ""
"Sa-saya bisa menggunakan magic edge! Izinkan saya bergabung dengan Mithril Knight Anda yang mulia!"

Aku berbelok di sebuah lorong, dan sekarang para holy knight dan ksatria dari wilayah kekuasaan lainnya, semua pria, membanjiri-ku.
Semua dari mereka memiliki mata merah, mereka agak menakutkan.

Bahkan ada seseorang yang secara sewenang-wenang memutuskan nama knight order di antara mereka.

"Jem-put ~?"

Aku menoleh ke arah suara di samping dan bertemu mata dengan Tama yang muncul dari bayangan di lantai lorong sempit yang dimaksudkan untuk digunakan para pelayan.
Aku melompat ke dalam bayangan Tama pada saat yang sama saat aku pergi ke lorong sempit, pindah ke mansion-ku di ibukota kerajaan.
Aku melemparkan diri ke sofa di ruang pribadi dan mendesah.

"Kamu menyelamatkanku."
"Jangan khawatir bahagia ~?"

Aku mengelus kepala Tama yang meringkuk di pangkuanku dan berterima kasih padanya.
Pengaruh dari [Demon Lord Slayer] cukup besar.

Aku memiliki perasaan bahwa mungkin diperlukan beberapa saat sebelum aku dapat mengunjungi Kuil Tenion ibukota dan bertanya tentang cara untuk berkomunikasi dengan para dewa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...