※ Ini bukan dari
sudut pandang Satou
"Ya ampun,
tepat ketika aku datang ke negara terpencil ini untuk menghukum para weaselkin,
para Dewa telah pergi duluan dan menjatuhkan divine punishment, apa artinya
ini."
Pahlawan Meiko
Kaname menggerutu di ruangan outlook bangsawan di dalam battleship Saga Empire.
Ksatria tampan
dan priest yang terlihat seperti karakter dari otome game sedang melayani di sekelilingnya.
Ini awalnya adalah
sebuah armada dari tujuh battleship yang akan menyerang ibukota Weasel Empire, tetapi
mereka mendapatkan oracle para Dewa di sepanjang jalan dan lima dari battleship
telah kembali ke Saga
Empire.
"Tidak ada
yang bisa kita lakukan, kehendak Dewa berada di luar apa yang kita bisa ukur."
"Hmph.
Karena kita memiliki benda seperti『Talisman』,
mereka bisa mengirim sebuah surat atau sesuatu. Ya ampun, mereka bahkan tidak
dapat memberi kita jam meskipun mereka sudah hidup begitu lama."
Para priest
tampan memiliki kram pada wajahnya mendengar ucapan hujatan si pahlawan.
Ngomong-ngomong,
si pahlawan yang adalah murid sekolah menengah pertama di dunia asilnya tidak
tahu bahwa jam adalah sebuah singkatan dari houkoku (laporan), renraku (kontak)
dan soudan (konsultasi). Dia hanya entah bagaimana tahu nuansanya.
"Aku ingin
menaiki silver
ship seperti spaceship itu, bukan kapal yang tidak nyaman
ini."
"Kami
benar-benar minta maaf. Penjaga Pahlawan-sama hanya bagus pada yang
mengecewakan dan menyusahkan pahlawan-sama."
Seorang petugas
tampan yang terlihat seperti anak anjing meminta maaf kepada si pahlawan.
Kapal eksklusif
pahlawan, [Sub-Dimensional Battleship Jules Verne] diserang oleh black
greater demon, dan sebagian
hancur bersama dengan dermaga pemeliharaannya.
"Tapi itu
bukan salahmu."
Dia dengan
santai mengepakkan tangannya ke arah petugas yang meminta maaf, mengatakan
kepadanya untuk tidak memikirkannya.
"Aku lebih
suka menyerahkan pengecekan pekerjaan eksekusi Divine Punishment ini kepada
mereka yang menemani bibi-bibi."
Seorang pria longearkin
mulai memainkan lagu favorit
si pahlawan dengan kecapi untuk menenangkan kebosanan si pahlawan yang
mengeluh.
Tidak seorang
pun selain si pahlawan yang tahu bahwa itu adalah opening
dari sebuah anime idol
untuk anak perempuan.
◇
"Yang Mulia
Maryest, unit penyidik telah kembali."
Di dalam ruangan
bangsawan di dalam battleship lainnya yang menemani si pahlawan, Putri
Kekaisaran Maryest yang merupakan pelayan Pahlawan Hayato menerima laporan dari
captain.
"Mengenai airship
jatuh yang kami temukan sebelumnya——"
Putri Maryest
mengerutkan dahinya saat dia mendengarkan captain dengan hati-hati.
"Saya
mengerti ... Jadi tidak ada yang selamat kali ini."
"Ya, karena
tubuh semuanya berubah menjadi garam, kami tidak bisa mengambil tubuh mereka
atau kenang-kenangan mereka."
"Saya
mengerti. Kamu bisa mundur."
"Mohon permisi."
Putri Maryest
mendesah berat setelah memastikan bahwa captain telah pergi.
Mereka telah
menemukan banyak puing-puing dari big airship jatuh dan kota-kota yang telah berubah menjadi
garam di sepanjang wilayah Weasel Empire.
Dan, mereka
tidak menemukan orang yang selamat di setiap dari mereka.
"Minumlah,
Mary."
"Rin."
Ringrande
menawarkan sebuah gelas berisi wine merah pada temannya yang tampak depresi.
Putri Maryest
memiringkan gelas dengan cara yang tidak teratur bahkan tanpa menikmati aroma
dan meminum cairan merah pahit dalam sekali teguk.
"Kamu harus
lebih menikmatinya, ini wine yang enak."
"——Kamu
benar."
Putri Maryest
akhirnya membuat senyuman pada wajahnya ketika Ringrande mencelanya sambil
tersenyum kecut.
Setelah reses
sedikit, mereka mendapat sebuah laporan dari kedatangan armada di sekitar
ibukota Weasel Empire dan keduanya pergi ke jembatan.
◇
"Ini putih
.... Sepertinya kita masih di dalam awan."
Putri Maryest
bergumam dengan hampa sambil menghadap ke ibukota yang telah berubah putih dari
Divine Punishment.
"Mary!
Itu!"
"Apakah itu
para demon lord? Dan ada banyak dari mereka ..."
"Sesuatu di
tengah, saya tidak tahu apa itu, bertarung dengan para demon lord. Saya ingin
tahu apakah itu utusan para Dewa?"
"Ini
seperti Armageddon, pertempuran terakhir antara Dewa dan Devil, yang disebutkan oleh Hayato."
Yellow giant
bertempur melawan demon lord yang dilapisi cahaya ungu.
Putri Maryest
dan Ringrande kagum dengan yellow giant yang bertarung dengan baik melawan para
demon lord, gadis-gadis ini dan Hayato mati-matian berjuang.
"Yang
Mulia, haruskah kita tetap di jalur?"
"Tidak.
Kalau kita hanya menyerang dari depan, kita hanya akan kehilangan si pahlawan
dan armada tanpa hasil——"
Putri Maryest
menggelengkan kepalanya pada captain yang bertanya.
"——Mundur.
Tidak mungkin bagi kita untuk ikut campur dalam pertarungan antara Dewa dan
Demon."
Dia secara terus
terang mengatakan bahwa itu bunuh diri bagi manusia untuk terjun ke dalam
pertempuran itu.
"Mary! Flagship
yang dinaiki si pahlawan!"
Ringrande yang
melihat ke luar jendela berteriak.
"Sinyal
cahaya dari kapal Pahlawan-sama!『Demon lord telah
terlihat, kami akan pergi duluan』katanya."
" —— Si bodoh
itu!"
Ringrande mencomohnya
setelah mendengar si petugas signal.
Itu adalah
tindakan yang sangat tidak sopan terhadap si pahlawan, tetapi orang-orang di
jembatan dengan bijaksana memilih untuk tetap diam.
"Maryest,
kamu dan yang lainnya mundur! Saya akan membawa kembali si bodoh itu dengan
tali di lehernya."
"Tunggu!"
Ringrande yang
akan terburu-buru keluar dari jembatan menoleh ke belakang ke pintu.
"Mary,
pergilah ke Shiga Kingdom! Cari Pahlawan Nanashi dan kerja sama Satou!"
Setelah
mengatakan itu, dia melewati koridor dengan langkah kaki yang keras dan
melompat keluar dari pintu darurat dengan menaiki sebuah
flying
wooden horse.
"Kita bisa memanggil
pahlawan sembrono itu kembali jika saja talisman Dewa Parion telah dipulihkan."
Keluhan itu
terhapus oleh angin, tidak mencapai telinga siapa pun.
◇
——GRRWLLOMAOOOO!
Salah satu dari demon
lord meraung, gelombang suara tak terlihat menyerang Dewa Zaikuon.
Meskipun itu
adalah sebuah wind magic tingkat lanjut, Dewa Zaikuon hanya terhuyung-huyung,
sepertinya dia tidak banyak melukainya.
——ZAZZZZZAYEEE.
Di sisi lain, greater
demon yang mengelilingi Dewa kehilangan anggota badan mereka setiap kali mereka
menyentuh cahaya kuning yang membungkus Dewa.
Itu adalah
pertempuran satu sisi, tetapi berkat protection dari [Good Luck] yang diberikan kepada mereka oleh
kaisar, itu bukan luka fatal ketika anggota tubuh mereka meregenerasi diri
mereka sendiri.
Namun, meskipun
cahaya kuning memiliki kekuatan sebesar itu, ia sepertinya tidak mampu menembus
cahaya ungu yang membungkus para demon lord.
Ada lima demon
lord termasuk Demon Lord Great Weasel di tempat ini; seorang demon lord foxkin dengan pedang
sebagai lengannya, seorang demon lord snakehead dengan setengah bagian bawah seperti
gurita, seorang demon lord tigerkin dengan sayap di punggungnya, dan seorang demon lord
berbentuk manusia dengan tanduk ox.
Namun, para demon
lord bertarung melawan Dewa Zaikuon secara tidak teratur, tidak ada koordinasi
di antara mereka.
Hanya Demon
Lord Sword muncul untuk
mengikuti perintah Demon lord Great.
——ZAZZZZZAYEEE.
Cahaya kuning
Dewa berkedip dan kemudian light arrow yang tak terhitung jumlahnya muncul, menyerang para demon
lord yang menderu.
Light arrow
menembus cahaya ungu para demon lord, tetapi sebagian dari mereka yang berhasil
menghindari light arrow.
——NWOLLWYWEEEEE!
Demon Lord Great
Weasel meraung, lalu cahaya ungu membungkus demon lord lainnya.
Dia menggunakan
Skill Unik [Good Luck].
Menanggapi itu,
para demon lord mengaktifkan Skill Unik mereka sendiri.
Dengan setiap Skill
Unik lainnya, para demon lord yang sudah kuat membuat diri mereka menjadi lebih
kuat.
Demon Lord Great
Weasel tiba-tiba melihat ke atas.
『Sungguh tidak sopan ....』
Battleship Saga
Empire muncul memecahkan awan di sana.
Sepertinya, Demon
Lord Great Weasel masih mempertahankan individualitasnya bahkan sampai
sekarang.
『Temple Knight, singkirkan mereka. Namun, jika mereka
menerobos melalui mereka, kamu pergi. 』
『—— SESUAIperintahANDA, SEsuaiPERINtahAndagozaru.』
Demon Lord Sword
mengangguk pada perintah Demon Lord Great.
Sepertinya dia
kehilangan dirinya setelah menggunakan terlalu banyak Skill Unik.
◇
"Mengapa!"
Pahlawan Meiko
berteriak marah di dalam kapal yang berguncang dan ledakan terdengar.
Dari guncangan
yang jelas berbeda dari yang sampai sekarang, rasa takut bercampur dengan sikap
percaya diri Pahlawan Meiko.
"Magic
Furnace di sebelah kanannya telah meledak! Kehilangan propulsi!"
"Penyusup
di starboard! Itu adalah Temple knight Weasel Empire!"
Para crew
bridge meneriakkan
laporan itu dengan panik.
"Itu
artinya mereka menentang pahlawan Saga Empire, kan."
Pahlawan Meiko
tersenyum berani seakan mengibas ketakutannya.
"Sungguh
tidak pantas bagi weasel belaka."
Pahlawan Meiko
menampar pipinya sendiri dan berdiri penuh semangat juang.
Seakan
mencocokkan waktu itu, pintu jembatan diledakkan dari luar.
Empat Temple
knight menerobos melalui asap, memasuki jembatan.
"Serahkan
ini pada kami!"
"Kita harus
menunjukkan sisi bagus kita pada Meiko-sama."
Para pengikut
pahlawan menghunuskan pedang mereka dan mengarahkan mereka pada para Temple
Knight.
Namun —— jumlah
mereka adalah satu-satunya keunggulan.
Temple Knight yang
memimpin dengan empat lengan memotong holy armor dan magic armor para pengikut seperti
kertas dengan white swordnya.
Para Temple
knight yang tersisa menghabisi para pengikut yang memuntahkan darah.
"Ya ampun, sungguh
memalukan. Apakah kalian hanya bagus pada wajahmu?"
Sambil menunjukan
kekecewaan pada para pengikutnya yang sedang berjuang, Pahlawan Meiko
membungkus dirinya dengan cahaya biru.
Ini adalah tanda
dari aktifnya Skill Unik Pahlawan Meiko.
Skill Unik
pertama, [Unrivaled Mobility (Cannot be hit)] dapat menghindari setiap serangan.
"Pahlawan Ini
adalah dari tipe evasion!"
"Tembakan sebuah
serangan tanpa ruang untuk menghindar!"
Tampaknya ada
pengkhianat di Saga Empire, Temple knight tampaknya menyadari Skill Unik
Pahlawan Meiko.
Para temple
knight mengambil magic device di pinggang mereka dan menembakkan sebuah hujan fire
bullet dari fire wand
seperti submachine-gun.
Pahlawan Meiko
dibungkus dengan blue holy light sekali lagi.
Skill Unik
kedua, [Foresight], secara akurat memprediksi 10 detik ke masa depan.
"Tak
berguna! Kamu tidak bisa lari kemana-mana bahkan jika kamu mencoba memprediksinya!"
Salah satu dari Temple
knight berteriak penuh kemenangan.
Sama seperti
yang direncanakannya, itu adalah sebuah serangan kuat tanpa tempat untuk
melarikan diri. Tidak ada ruang bahkan di pelabuhan.
Skill Unik
ketiga [Infinite
Arsenal (Inexhaustible Sword)]
diaktifkan, holy sword muncul dari udara tipis.
Ini sangat mirip
dengan holy sword milik pahlawan sebelumnya, Hayato, Arondight.
Para Temple
knight bertanya-tanya apakah dia bermaksud untuk menepis serangan dengan holy
sword.
"Jangan meremehkan
pahlawaaaaaaaaaaaan!"
Pahlawan Meiko
meneriakkan teriakan semangat.
Serangan
tembakan dari fire wand mengubah lintasannya seolah-olah itu diubah dengan
sendirinya.
Itu pasti sebuah
miracle dari Skill Unik Pahlawan Meiko, [Unrivaled
Mobility (Cannot be hit)].
"Mustahil!"
"Meiko
Kaname, itu adalah nama dari yang mengalahkanmu."
Dibungkus dengan
holy light, Pahlawan Meiko menebas para Temple Knight bersama dengan holy swordnya
yang dia gunakan untuk mempertahankannya menjadi dua.
Skill Uniknya
yang terakhir, [Strongest Katana (Nothing cannot be Cut)] memotong segala sesuatu yang ada.
Para Temple
knight kedua dan ketiga menyodorkan magic sword mereka ke arah Pahlawan Meiko, bersiap
untuk mati bersama.
"Ap,
apa?"
"Mustahil...."
Magic sword
keduanya menyelinap melalui tubuh Meiko.
Mengkhianati para
Temple knight yang berpikir bahwa dia telah berganti tempat dengan sebuah ilusi,
Pahlawan Meiko yang mereka serang, memotong keduanya dengan holy sword di
tangannya.
Tidak ada
sedikit pun keraguan atau belas kasihan di ujung pedangnya.
"Hee, kamu lumayan."
Pahlawan Meiko
bergumam dengan penuh kekaguman.
Setelah memotong
yang ketiga, seseorang yang bisa menangkis pedangnya akhirnya muncul.
Ia adalah Temple
Knight berlengan-empat yang memegang white sword.
Pahlawan Meiko
tampaknya puas setelah bertukar pukulan beberapa kali, dia memukul holy swordnya
dengan white sword.
Cahaya biru dan
putih memenuhi dek, kedua pedang patah dengan suara yang jernih.
"Kamu tidak
memiliki peluang untuk menang sekarang karena kamu telah kehilangan holy swordmu."
"Bukankah
kamu sama, white sword sombongmu juga patah, kan."
Si Temple Knight
mengambil holy sword dan magic sword dari rekan-rekan di bawahnya.
"Ini
mungkin tidak sebaik Dragon Fang powder, tapi absurditas juga tinggal di dalam
darah dragoon
yang terkonsentrasi
ini."
Sambil berbicara
beberapa hal yang samar-samar, dia meneteskan cairan merah di dalam botol pada
tiga pedang di tangannya.
"Hmmm. Kalau
begitu aku juga."
Sebuah holy
sword baru muncul dari udara tipis dari Infinite Arsenal.
Holy sword kali
ini menyerupai holy sword terkuat yang dibawa oleh Pahlawan Nanashi, Excalibur.
"Sungguh
sia-sia bahwa tidak ada fungsi eject pada
warehouse ini."
Holy sword
pahlawan yang menggerutu beradu pukulan dengan tiga pedang.
Cahaya merah dan
biru mencelupkan jembatan, bagian-bagian mesin yang rusak dirontokkan oleh
cahaya yang tersebar di sekitarnya.
"Seharusnya
tidak ada perbedaan level."
Lengan temple
knight telah berkurang satu.
"Skill sword-ku juga beberapa kelas di atas——"
Berkurang dua,
dan tiga sekarang.
"——Namun, mengapa?"
Temple Knight
yang kehilangan salah satu kakinya bergumam frustasi di lantai.
"Tidak
mungkin sekutu keadilan yang diberkati oleh protection Dewa Parion bisa kalah dari orang jahat yang berpihak
pada demon lord!"
——Pahlawan
adalah sebuah perwujudan dari ke tak masuk akalan.
Dia ingat apa
yang pernah dikatakan Ahli siasat Touya.
"Sayang
sekali, ini dia."
Dia menekan
charge
switch small magic depth yang didapatnya dari Ahli siasat Touya.
Dia tidak tahu
arti dari bentuk kipas hitam pada latar belakang kuning.
"Ap, nuke(nuklir)?"
Dengan sebuah kilatan
dari nuke taktis, battleship itu lenyap.
Satu orang
melompat keluar dari awan jamur.
Itulah Pahlawan
Meiko.
Dia mampu
bertahan dari serangan titik buta dari sebuah ledakan besar yang tak terduga.
Meskipun armornya
rusak, pakaiannya tanpa ampun robek, hanya kain yang melindungi harga dirinya
sebagai seorang gadis masih tersisa.
"Bom bunuh
diri itu paling buruk!"
Sambil
menggerutu, Pahlawan Meiko mengeluarkan sebuah
flying
shoes baru dari
Infinite Inventory miliknya dan berdiri di udara, dia menyembuhkan lukanya
dengan menggunakan magic potion yang ditebar.
"Atau lebih
tepatnya, itu terlalu menakutkan. Aku pikir aku akan mati."
Manusia normal
akan mati jika mereka terkena oleh sebuah nuke taktis pada titik buta.
Satu-satunya
yang bisa bertahan dari satu serangan semacam itu mungkin Viscount Pendragon.
Itu jika kamu
dapat menempatkan dia ke dalam kategori yang sama dengan [Manusia Normal].
Tampaknya dia
mampu melarikan diri dengan menggunakan Skill Uniknya, [Unrivaled
Mobility] dalam tumpang
tindih.
Apakah
artikulasinya off karena dari ketakutannya, atau mungkin——.
"Baiklah,
mari bergegas mengalahkan semua demon lord. Aku akan naik
rank
menjadi『True Hero』dengan hanya mengalahkan salah satu dari kentang goreng,
ini pasti mudah setelah itu, dan memperluas perbedaan antara aku dan mereka
akan menjadi yang terbaik —— "
Light
ball yang tak
terhitung menyerangnya.
"——Ini
dia."
Sepertinya, second
round telah dimulai.
◇◆◇ Ekstra ◇◆◇
"——Tsunami
di laut Ganika Marquisdom?"
"Ya, kita menerima
sebuah laporan dari kantor cabang dari Raragi Kingdom di laut selatan."
Panggilan
darurat itu menyapa-ku ketika aku kembali ke Solitary Island Palace dari Kota
Seryuu.
Raragi Kingdom
ini adalah area penghasil gula terbesar di laut selatan, terlebih lagi, mereka membesarkan
sapi luar biasa yang memakan tebu, jadi aku ingin melindunginya dengan segala
cara.
Aku membuka Menu
untuk pindah ke kantor cabang Echigoya di Raragi Kingdom dengan Unit
Arrangement.
Tepat pada waktu
itu——.
"Wawanwaawawan,
wawanwaawawan, wanwanwawan."
——Pochi?
Aku menerima
alarm melalui dragon vein dari Raka Clone yang dipasang di Golden Armor Pochi.
Suara ini adalah
dari tingkat kedua, si light
one.
Jika ini tidak
mengancam jiwa, maka aku harus menyelamatkan negara-negara yang akan
dihancurkan oleh tsunami terlebih dahulu.
"Waarning
~?"
"Ini
alarmnya!"
"Arisa!
Lihat apa yang terjadi pada Pochi!"
"Okaay!"
Aku meminta
Arisa untuk menindaklanjuti dan menjalankan Unit Arrangement.
Jika itu adalah sebuah
situasi di mana itu berbahaya tanpa aku, Arisa akan menghubungi-ku dengan
[World Phone].
Pertama, aku harus
melenyapkan tsunami.
Terlalu
mencolok, [<< Continental Guard >>] adalah pilihan terakhir, tapi
aku akan menggunakannya tanpa ragu jika Pochi terlihat berada dalam bahaya.
Dragon vein di
dekatnya akan kekurangan kekuatan sihir untuk sebentar, jadi aku tidak ingin
menggunakannya tanpa pikir, kamu tahu.