※ Bukan sudut
pandang dari Satou
"Seorang
giant
dari
cahaya —— jadi Dewa
telah memunculkan dirinya!"
Ketika aku
menoleh ke arah captain, aku melihat seorang
yellow
giant di dekat tempat
di mana para utusan dan demon lord bertempur.
"Liedill,
hindari itu!"
Pada teriakan wakil
captain, aku melompat ke depan tanpa memeriksa sekitarnya dan membungkus diriku
ke dalam mantel yang dibuat dari pelt Demon lord ratkin.
"GUWAAAAAAAAAAAAAAA"
Aku bisa
mendengar jeritan dari seorang rekan di belakangku.
Kota di depan-ku
bermandikan cahaya kuning, berubah menjadi garam putih.
"Pa-para
Magic Eater Bird!"
Aku mendengar
Dazlim, si ksatria tigerkin berteriak.
Para Flying
[Magic Eater Bird] tersebar sementara meninggalkan jejak garam putih.
"Divine
Punishment dari para Dewa, ya ...."
"Dewa
terkutuk semacam itu, sebut saja ia evil
god."
Aku tidak pernah
bisa bergaul dengan wakil captain yang selalu berselisih denganku di setiap
kesempatan, tapi aku setuju dengannya kali ini.
Persepsi Krisis
yang tidak aktif sampai beberapa saat yang lalu merupakan peringatan yang
mengkhawatirkan.
" —— Apa yang
bersinar itu?"
Dari antara
cahaya yang mengintip melalui awan, sesuatu yang bersinar yang tak terhitung
jumlahnya menunjukkan diri.
Meskipun garis
batasnya tidak jelas, mereka terlihat seperti cube.
"Mereka familiar
dari evil
god!"
Mereka pasti
muncul untuk membantu evil god.
"Mereka
juga datang kemari!"
"Tampaknya
mereka menganggap kita sebagai musuh Dewa —— Semua anggota dari『Temple
Knight』, mari tunjukkan pada evil god mereka kekuatan yang sebenarnya."
""
"OU!" ""
Menanggapi
perintah captain, semua orang pergi untuk melawan para cube.
"Magic
sword tidak bekerja pada mereka, ya?"
"Great
holy sword Monofoshi Zao
saya, juga tidak bekerja."
Seperti yang
dikatakan teman-temanku, pedang kesayanganku terasa seperti memotong air.
Para cube ini
sepertinya juga sejenis dari utusan.
"Semua
anggota, aku mengizinkan penggunaan white sword untuk bertempur melawan para utusan!"
White sword yang
dilapisi Dragon Fang powder dilarang untuk digunakan.
Captain menahannya
sampai bertempur melawan evil god, tetapi dia mungkin menilai bahwa tidak akan
ada gunanya jika kami mati melawan para cube sebelum itu.
"Ini
berhasil! Ini berhasil!"
"Tentu
saja! Mereka adalah rencana rahasia dari Yang Mulia Kaisar dan Ahli siasat-dono."
Selama kami
memiliki senjata ini, mengalahkan para cube yang hanya cepat tetapi buruk dalam
bekerja sama itu mudah.
Kami mengalahkan
para cube satu demi satu.
Satu-satunya
perhatian kami adalah lapisan dari white sword yang tersisa.
◇
"Liedill!
Ayo!"
Gizlem si
ksatria lionkin memanggilku.
"Sir
Gizlem?"
"Captain
telah memerintahkan beberapa Temple knight untuk berkumpul."
"Tapi kita
tidak bisa meninggalkan tempat ini ...."
"Diamlah!
Ini sebuah perintah! Serahkan para cube pada Wakil Captain Gwalba."
Gizlem si
ksatria lionkin menangkap lenganku dan menyeretku ke tempat berkumpul.
——Istana
Kekaisaran?
Aku dibawa ke
istana di pusat dari ibukota kekaisaran yang memutih.
Ada 13 Temple
Knight termasuk aku di depan dari gerbang istana.
"Captain!
Pada situasi ini——."
Tepat ketika Mobitt
si ksatria raktin berkacamata
akan menyela pada captain, tepat pada saat itu.
"——Ap."
Seekor huge
purple beast menerobos istana
dan muncul dengan sendirinya. Ia tampak seperti weasel beast yang tampak aneh.
Huge
purple beast mengalihkan
pandangannya kepada kami.
——Mengerikan.
Sebuah teror
yang cukup membuatku ingin lari dari tempat ini dengan segera menggenggam
hatiku.
"De-demon
lord ...."
Ketika aku
menggumamkan itu, ksatria lainnya selain captain menarik pedang mereka.
Banyak dari pedang
telah kehilangan kilauan putih mereka.
"Tahan
dirimu! Kamu didepan hadapan Yang Mulia!"
Aku tidak bisa
mencerna kata-kata captain.
"——Apakah kamu
tidak mengerti?"
"Ahli
siasat —— dono?"
Orang
bereinkarnasi yang terlihat mirip dengan Ahli siasat-dono menunjukkan dirinya
dari istana.
Ahli siasat-dono
yang botak halus itu seharusnya tidak bisa menumbuhkan seperti rambut ungu
panjang.
"Itu adalah
Yang Mulia. Dia telah membuang tubuh weaselkin-nya untuk menantang para Dewa."
Ada cahaya tertentu
dari kebijaksanaan pada mata anehnya.
"Dengar
aku! Kamu memiliki kegigihan untuk tidak kalah dengan dirimu sendiri dalam
pertempuran."
Didesak oleh Ahli
siasat-dono, captain meluruskan posturnya dan berteriak.
"Karena
itu, kami memberi-mu ini."
Ada beberapa twisted
dark purple horn yang
mengeluarkan cahaya tumpul di sebuah floating
plate di samping captain.
"I-ini?"
"Dipercayakan
oleh Yang Mulia, artefak kuno —— Twisted Demon Horn."
Aku bisa
merasakan miasma yang mengerikan dan kutukan dari Twisted Demon Horn.
"Jika kamu
menggunakan Twisted Demon Horn, kamu bisa melawan para Dewa dan mendapatkan
kekuatan yang bahkan melebihi seorang pahlawan."
Mendengar itu,
rekan-rekanku menunjukkan senyuman yang berani dan berkumpul di depan dari
twisted
horn.
"Namun!"
Captain
melanjutkan kata-katanya seolah-olah menghentikan rekan-rekanku yang tangannya akan
mencapai ke arah Twisted Demonic Horn.
"Namun, itu
membutuhkan kompensasi yang besar."
Captain melihat
ke arah Yang Mulia yang telah berubah menjadi beast.
『Kemuliaan ksatria yang mencari kebebasan.』
Suara yang
bergemerisik dengan gaung misterius bergema di depan dari istana.
『Demi kebebasan orang-orang.』
Tidak salah lagi
itu adalah suara dari Yang Mulia kami yang terhormat.
『Untuk membebaskan umat manusia dari penguasanya.』
Kata-katanya
penuh dengan kebulatan tekad dan kesedihan.
『Aku mengharapkan-mu untuk meninggalkan segalanya
sebagai seorang manusia.』
Setelah
mengatakan itu, Yang Mulia menghadap menuju yellow giant.
"Kami tidak
akan memaksamu."
Saptain
mengatakan itu dan mengambil sebuah twisted
horn di dekatnya
tanpa ragu-ragu.
Melihat itu,
teman-temanku juga bergegas untuk mengambilnya.
Twisted Demonic Horn yang terakhir tersisa satu.
Tertekan oleh
tatapan semua orang, aku mengambil yang terakhir.
Setelah
memastikan itu, captain mengangkat Twisted Demonic Horn ke dahinya.
"Demi
keinginan kami untuk kebebasan!"
Setelah
meneriakkan itu, bulu putih captain mengombak, berubah menjadi aneh dengan
suara yang menggelegak.
Bahkan setelah
melihat perubahan yang mengerikan seperti itu, teman-temanku hanya menarik
nafas mereka dan mengangkat Twisted Demonic Horn ke dahi mereka.
""
"Demi keinginan kami untuk kebebasan!" "" "
Teman-temanku
berubah menjadi aneh.
Mereka
kehilangan sosok mereka sebagai manusia, bahkan kehilangan akal sehat mereka,
teman-temanku meraung seperti beast.
Suara berderak
dan gemerincing yang tidak terpikirkan datang dari orang-orang mencapai telinga-ku.
Dipukul mundur
oleh ketakutan yang berlebihan, sepertinya aku telah menjatuhkan Twisted
Demonic Horn.
Aku mengarahkan
tangan-ku pada Twisted Demonic Horn dengan terburu-buru.
Namun, sebuah tangan
tertutup bulu putih muncul dari belakang-ku mengambil Twisted Demonic Horn.
"Wakil captain!"
Pemilik tangan
putih adalah wakil captain Gwalba.
"Ini
milikku. Ini terlalu dini untukmu——"
Mulut Gwalba
membentuk bentuk bulan sabit dan kemudian dia berteriak, “Demi keinginan kami
untuk kebebasan!” dengan keras.
Aku memiliki firasat
bahwa Gwalba yang telah berubah menjadi aneh bergumam, “—— Kamu tetap di
sana."
"Pergilah! Greater
demon! Army
of liberty yang melayani di
bawah Demon God!"
Ahli siasat berteriak
pada teman-temanku yang telah berubah menjadi aneh.
"Sekarang
adalah waktunya untuk mematahkan rantai dan belenggu yang disebut berkah dari
Dewa bodoh!"
Tawa ahli siasat
tampak seperti seorang devil yang memikat orang-orang ke dalam kebejatan moral.
◇
『Keberuntungan-ku untuk mereka!』
Dengan berkah
Yang Mulia, hujan cahaya ungu muda turun pada teman-teman anehku yang berkumpul
di sekitar Yang Mulia.
Yang Mulia
mengarahkan wajahnya ke arahku.
『Liedill, ksatria-ku. Pastikan untuk menyaksikan
pertempuran terakhir dari kekaisaran kita sampai akhir, dan mewariskannya pada
generasi mendatang. 』
" —— Yang
Mulia?"
Garis pandang
Yang Mulia bergerak pada si Ahli siasat.
『Ahli siasat. Aku berterima kasih atas semua pekerjaan-mu
sejauh ini. Kembalilah pada mastermu. 』
Yang Mulia dan Ahli
siasat saling menatap satu sama lain.
——Mastermu?
Kata-kata Yang
Mulia seolah-olah itu——
"Begitukah,
maka aku akan menyerahkan firework terakhir (romance) padanya."
Setelah
menunjukkan sebuah staff priest dengan tonjolan merah pada Yang Mulia, Ahli
siasat menyerahkannya kepada-ku.
Benda yang aku
terima secara spontan seharusnya magic device untuk [Self-Destruct] yang dibicarakan oleh Yang Mulia dari sebelumnya.
Aku secara
refleks menerimanya tetapi karena aku harus melindungi kehidupan Yang Mulia,
tidak mungkin aku mengaktifkan device self-destruct ini.
"Selamat
tinggal, Tarou. Membangun kekaisaran denganmu benar-benar menyenangkan. Aku
akan menunggu kabar baik di negeri yang jauh."
Ahli siasat yang
mengatakan perpisahannya berubah samar-samar seperti kabut dan kemudian dia
menghilang seperti dia dilarutkan di udara.
Merasa bingung,
aku hanya bisa melihat magic device self-destruct di tanganku.
『March
on, para loyal
knight-ku! Kita akan
membunuh Zaikuon! 』
Yang Mulia memimpin
teman-teman anehku ke medan perang.
Aku mengawasi pertarungan
mereka dari istana kekaisaran putih yang tidak ada yang tersisa.
Ibukota
kekaisaran yang indah dihancurkan oleh badai yang mengamuk dari pertempuran,
menghilang menjadi white sandstorm.
Kekaisaran
dengan segala impiannya, harapan dan kemuliaan menghilang seperti mimpi yang
berumur pendek.
Bahkan setelah
berubah menjadi beast
aneh, bahkan setelah mencurahkan kesetiaan mereka kepada Yang
Mulia, teman-temanku menghilang ke dalam kabut putih setiap kali mereka
menyentuh yellow giant.
Sendirian, dengan
diriku sendiri lagi.
"Aah,
tolong jangan tinggalkan aku ...."
Tidak ada siapapun
yang mendengar gumaman itu, yellow giant berjalan selangkah demi selangkah
menuju istana.
Seolah-olah ada
sesuatu yang dicari yellow giant di istana ini——.