Ini Satou. Bertemu keluarga selama mudik setelah sekian lama menyenangkan. Namun, menurut teman masa kecilku, itu adalah waktu penebusan untuk pesta pernikahan, dia mengomel.


Aku menyelidiki informasi detail dari demon lord yang aku temukan di [Goblin Labyrinth] di bawah istana kerajaan Yowok Kingdom.

Selain title [Demon lord], demon lord memiliki beberapa title aneh lainnya, seperti [Gambling Addict], [Debt King], [Good for Nothing Father].
Rasnya adalah [Great Oni Kin (Ogre)], level 55 dan Skill Uniknya hanya satu, [All or Nothing].
Aku pernah mendengar bahwa hanya memiliki satu Skill Unik jarang mengubah seseorang menjadi demon lord, jadi dia mungkin memiliki dua awalnya, satu yang diberikan kepada anak laki-laki Shin, [Master Wizard].

Liza seorang diri mungkin bisa mengalahkannya saat ini.

Selain itu, aku tidak melihat greater demon dan hanya ada satu mid demon yang stand-by di dekat demon lord.
Ada lesser demon yang terletak di ruang manajemen labirin yang terletak di lantai 10 sampai 30, dengan setiap ruang memiliki satu demon. Ini seperti sebuah mahakarya dungeon game tahun lalu.

Labirin ini kebanyakan diduduki oleh demi-goblin dan monster tipe rat, ada juga Demi-ogre, ini pertama kalinya aku melihat tipe itu, berkeliaran di lantai dalam.

Melihatnya dari sudut pandang penjelajah, ini adalah labirin yang sangat tidak menguntungkan. Kamu hanya bisa mendapatkan uang dari magic core dan bersembunyi dari monster tipe rat.
Mungkin karena itu bahwa para petualang di labirin ini umumnya memiliki level yang rendah.

Sebagian besar kurang dari level 30, dan satu-satunya yang lebih tinggi dari itu adalah party yang telah mencapai lantai 48.
Tampaknya party lain selain itu hanya setara dengan musuh level 20 yang ada di lantai 29. Alasannya mungkin adalah level 40 Demi-ogre Rift mid boss di lantai 30.
"Itu dia!"
"Apakah kita benar-benar akan membunuhnya?"
"Tentu saja! Dia hampir membunuh kita, kamu tahu?"

Aku mendengar suara-suara anak laki-laki dan anak perempuan yang tak asing dari belakang.
Tampaknya, mereka dengan cekatan mengejar-ku.

Ini mungkin efek dari skill [Pursuit] si gadis.
Mereka hanya bisa menjadi penjaga.

Satu monster kuat, Demi-Goblin Berserker, mendekat dari depan, tapi ini hanya satu monster dan levelnya tidak jauh berbeda dari level mereka. Mereka seharusnya bisa melakukan sesuatu jika mereka benar-benar seorang petualang.

Aku teleport ke lantai 48 di mana party petualang terjauh sebelum kedua belah pihak bisa menemukan-ku.
Aku ingin merekomendasikan mereka untuk mengungsi karena ada kemungkinan mereka terlibat dalam pertempuran-ku dengan demon lord.

Party leader adalah seorang magic warrior level 53 dengan [Hero's Attendant] sebagai title. Aku tidak tahu bahwa ada seorang wanita tua di antara rekan-rekan Hayato yang semuanya adalah gadis-gadis muda.
Rekan-rekannya adalah satu holy knight level 36, enam heavy knight, dua penyihir, dua priest, satu pengintai dan empat baggage carrier. Mengesampingkan baggage carrier, level rata-ratanya adalah 31, cukup tinggi.

Sepertinya peringkat teratas levelnya cukup tinggi meskipun ini labirin dari sebuah kerajaan kecil.

Mereka akan terkejut jika aku tiba-tiba teleport di depan mereka, jadi aku pergi ke ruangan dua ruang jauh dari mereka.
Alasan mengapa aku tidak pergi ke ruangan yang berdekatan adalah karena budak baggage carrier berada di sana.

"Monster?!"
"Apakah ia menembus barrier master monster ?!"

Saat aku melangkah ke ruangan tempat para budak berada, aku diserang dengan small fireball seolah-olah aku adalah monster.
Sepertinya mereka memiliki fire wand untuk self-defense.

Aku mengabaikan fireball, bergerak di depan para budak dengan Ground Shrink, dan mengambil mainan berbahaya dari mereka.

"Tenanglah. Aku seorang manusia."

Mendengar-ku, para budak segera melompat mundur dan mengambil short spear yang bersandar di tumpukan dari barang bawaan.
Karena level mereka lebih dari 20 dan mereka memiliki skill spear dan life magic, mereka mungkin cukup yakin dengan skill mereka.

Aku bisa mengalahkan mereka terlebih dahulu sebelum berbicara dengan mereka, tapi aku merasa bersalah seperti aku mengambil rampasan mereka di labirin.

"Tunjukkan kami lencana petualang-mu."
"Ini."

Aku mengikuti permintaan mereka dan melemparkan lencana petualang yang baru saja aku dapatkan.

"Petualang peringkat F?!"
"Ck, lencana petualang palsu, ya!"

Sepertinya mereka menjadi lebih waspada meskipun aku mengikuti permintaan mereka.

——Oh?

Titik cahaya seorang heavy knight di ruangan sebelah telah menghilang.
Disana hanya ada satu Demi-ogre Lord dan dua Demi-ogre Guard di ruangan tempat mereka sebelumnya tapi sekarang 30 Demi-ogre Executioners muncul sebelum aku menyadarinya.
Mungkin demon lord yang melakukannya sebagai [Dungeon Master], tapi dia terlalu bersemangat untuk membunuh mereka.
"Maaf, tapi tidak ada waktu lagi untuk bermain-main."

Sambil mengatakan itu kepada para budak, aku menetralkan mereka dengan inter-personal suppression magic, [Sound Pressure].

Aku segera pindah ke locked door yang terhubung ke ruangan sebelah, dan dengan paksa menendangnya.
Ini agak kasar, tetapi menggunakan unlocking magic akan terlalu lambat, jadi tidak ada pilihan.


"Zana, mundur sambil melindungi punggung Jeff!"
"Dimengerti!"
"Blum baa-san juga, cepat!"
"Siapa yang baa-san(bibi)!"

Mereka masih berjuang keras bahkan saat dikelilingi oleh demi-ogre tinggi tiga meter yang menggunakan wielding pitch black axe. Sayangnya, satu lagi titik cahaya menghilang.

Magic warrior wanita tua bernama Blum mengincar tendon kaki demi-ogre untuk memperlambat mengejar mereka menggunakan greatsword dengan blue blade.
Aku pikir itu adalah holy sword untuk sesaat, tetapi karena itu memancarkan cahaya merah, itu mungkin semacam magic sword.

"Torin dan Silje, bertempur denganku melawan axe monkey ini."
"Kamu serius."
"Aku punya short end dari stik."
"Aku akan memberimu satu kantong koin emas untuk setiap ogre yang kamu kalahkan, kalahkan itu!"

Yah, aku minta maaf untuk mereka yang sudah bersemangat, tapi aku akan membereskan ini dengan cepat.

Aku menandai posisi demi-ogre di peta.
Segera menggunakan earth magic tingkat menengah [Iron Toss].
Iron cone seukuran tiang Telephone muncul dari bawah demi-ogre, menusuk mereka satu demi satu.
Teriakan kesakitan dari Demi-ogre bergema di aula, namun sepertinya aku tidak mendapatkan skill language apa pun.

"Ap, sihir ?!"

Melihat para demi-ogre yang berteriak, mengangkat awan debu dan iron cone keluar dari debuan, Bu Blum berbalik untuk melihat ke belakang sambil menyuarakan keterkejutannya.
Namun tidak ada yang berhenti bergerak ke arah sini, mungkin untuk menjauhkan diri dari pembantaian.

Jeritan lenyap tak lama kemudian, aku melihat tubuh-tubuh yang ditusuk di balik awan debu.

....Menjijikan.
Ini bukan adegan yang benar-benar ingin aku lihat, jadi aku memperluas [Magic Hand] dan mengumpulkan tubuh mereka bersama dengan iron cone ke dalam Storage.

Aku meninggalkan tubuh dari demi-ogre guard yang telah mereka kalahkan dan demi ogre lord yang seharusnya dikalahkan sendirian.

"Apakah kamu yang mengalahkan mereka?"
"Itu benar. Mungkin ini adalah campur tangan yang tidak diperlukan, tapi aku memiliki beberapa urusan di sini, kamu tahu."
"Tidak, kamu benar-benar menyelamatkan kami."

Bu Blum Julberg berbicara seperti seorang pria, tapi dia cantik sekali.
Dia berusia lebih dari 88 tahun, aku ingin sekali bertemu dengannya 60 tahun yang lalu.

Menurut informasi di peta, sepertinya dia ibu dari Zeff Julberg, chief dari Shiga Eight Sword.

"Apakah kamu utusan baru atau pahlawan baru dari Saga Empire?"
"Bukan. Aku memiliki pertanyaan juga, apakah kamu bukan petugas dari Pahlawan Hayato?"
"Hahn? Aku, petugas bocah Hayato itu? Sungguh lelucon."

Ternyata, aku salah duga.
"Saya seorang petugas dari pahlawan sebelumnya."

Dengan sebelumnya, itu berarti orang yang melawan demon lord 66 tahun yang lalu.
Masih dalam tugas aktif meski dia hampir berusia 90 tahun, itu luar biasa.

"Hou, salah satu dari pahlawan yang memusnahkan demon lord, ya —— apakah yang lainnya masih aktif juga?"
"Tidak mungkin. Satu-satunya yang masih hidup adalah Lily si Saintess dan Sea si elf. Lily telah menjadi tua bahwa dia jarang keluar dari holy sanctuary, Sea baik-baik saja tapi dia sudah pensiun sekarang dan seharusnya masih bekerja untuk tetap menjaga dia. Si gadis tidak pernah suka bertempur. "

Dengan Sea, aku bertanya-tanya apakah itu Sebelkea si elf dari kota labirin?
Head miko dari kuil Tenion mengatakan bahwa dia adalah seorang petugas dari pahlawan sebelumnya, jadi Lily si Saintess pastinya dia. Dia mungkin mendapatkan namanya, [Yu Tenion] ketika dia menjadi head miko.

Ketika aku mempertimbangkan hal semacam itu, salah satu temannya dengan setia memanggilnya.

"Blum baa-san, Kiru, dan Gotz tidak bisa terselamatkan."
"Aku mengerti .... Mereka berdua pengguna shield yang sangat bagus."

Pengintai pria muda yang memeriksa rekan mereka yang mati melaporkan dengan wajah muram.

"Tidak mungkin kita bisa menantangDungeon Mastertanpa pengguna shield apa pun."
"Benar, bahkan jika Blum baa-san kuat——"

Kedua pengguna spear membuat pernyataan yang malu-malu, tapi aku pikir level mereka tidak cukup untuk menantang [Dungeon Master] meskipun mereka dengan full party.

Sebelum semua itu, lawannya bukan [Dungeon Master] biasa tetapi seorang demon lord.

"Zana, gunakan scrollTeleportdan bawa kembali semua orang."

Setelah merenungkan, Bu Blum memerintahkan salah satu ksatria.
Sepertinya mereka bersiap untuk melarikan diri dari labirin.

"Apa yang akan dilakukan Blum baa-san?"
"Aku akan pergi melihatDungeon Masterdengan nii-san berambut putih ini."
"Jangan tak masuk akal, Blum baa-san. Kamu tidak bisa menang dengan dua orang tak peduli betapa kuatnya dari seorang penyihir itu."

Entah bagaimana mereka melanjutkan percakapan tanpa aku.

"Tunggu, aku tidak bermaksud mengajakmu."
"Aku berguna, kamu tahu? Swordsmanship-ku sama bagusnya dengan seorang Shiga Eight Sword, dan lightning magic-ku tidak akan kalah dengan si pria tua Lightning dari Seryuu Earldom. Selain itu, aku bahkan bisa menggunakan holy magic sampai tingkat menengah. "

Apakah seorang level 50 memiliki banyak skill?

.... Itu mungkin dengan blessing Orb atau Gift.

"Itu luar biasa, tapi kamu hanya akan terlibat."
"Kamu ingin melihat skill saya?"

Dia cukup cepat emosi.

"Mengapa kamu ingin melihatDungeon Mastersebanyak itu?"
"Untuk memastikan apakah labyrinth master ini adalah demon lord atau tidak——"
"Apa yang akan kamu lakukan setelah yakin?"
"Bukankah sudah jelas. Saya akan mengirimkan informasi tersebut kepada Pahlawan generasi saat ini."

Aku mengerti, dia bukan orang yang ingin bunuh diri yang ingin mencari tempat kematiannya dengan melawan demon lord.
Melihat levelnya, ini seharusnya pertarungan yang cukup dekat, tapi karena demon lord menggunakan teknik cheat yang tak masuk akal, kamu tidak bisa melawan mereka kecuali kamu memiliki kesempatan tertentu.
Namun, dia sudah sampai di sini, tepat sebelum tempat pertempuran, dia memiliki kualifikasi untuk setidaknya melihat demon lord.

"Baiklah. Aku hanya akan membawa-mu."
"Terima kasih. Saya Blum Julberg. Saya akan berterima kasih saat kami kembali ke tanah."

Setelah itu diselesaikan, teman-temannya teleport menjauh satu demi satu, meninggalkan sebagian besar dari barang bawaan mereka.
Karena limit dari scroll, mereka tidak teleport ke tanah, tetapi ke safe area di lantai 29.


"Baiklah, ayo —— apa yang kamu lakukan?"
"Ini adalah sebuah Scarecrow untuk pengintaian."

Blum baa-san yang kembali dari mengambil beberapa barang di luar aula memiringkan kepalanya dengan bingung sambil melihat armor full body di depanku.
Armor ini cadangan dari waktu ketika aku sedang membuat bronze golem.

Aku menggunakan ini dengan magic [Create Golem] untuk mengubahnya menjadi golem.
Selain itu, aku menempatkan topeng samaran dan holy sword buatan, selesai.

Aku berpikir untuk memindahkan ini ke Dungeon Master Room di mana demon lord berada dengan space magic [Teleport an Object] untuk memeriksa Skill Unik milik demon Lord.
Mungkin terlalu berhati-hati terhadap demon lord level 50, tetapi nama Skill Uniknya [All or Nothing] terdengar tidak menyenangkan, jadi ini hanyalah sebuah jaminan.

"■■■■■■■ .... ■■ Teleport an Object "

Setelah chanting panjang-ku berakhir, scout golem menghilang dari ruangan.
Selanjutnya, aku menggunakan magic [Clairvoyance] dan [Clairhearing] tanpa chanting untuk membagikan pandangan dan pendengaran scout golem.

Di sana aku mengerti ——.


"——Uwaaaaaaaa. P-pergilah! Kamu pahlawan sialan! Aku-aku ——AAAAAAAAAH!"

Aku bisa mendengar demon lord yang terdengar seperti dia sudah gila melalui sihir.
Aku melihat ogre (oni) style Jepang dengan rambut berwarna ungu, tubuhnya menyusut seolah-olah dia takut pada bronze scarecrow. Mata demon lord terpaku pada holy sword buatan.

Tubuh demon lord terbungkus dalam cahaya ungu——.

Setelah itu, cahaya menutupi pandangan-ku melalui Clairvoyance, dan sebuah ledakan dapat didengar melalui Clairhearing.

"A-apa? Suara dan getaran ini —— sepertinya benar-benar ada demon lord di sini."

Bu Blum menunjukkan senyuman tak kenal takut dan kemudian dia mulai memberikan support magic pada dirinya dan aku.

Namun, itu adalah tindakan yang sia-sia.
Aku mengerti kalimat yang muncul di log-ku.

> Title [Demon Lord Slayer Great Oni King] Diperoleh.

Rupanya demon lord telah meledakkan dirinya sendiri.
Karena aku melihat cahaya ungu melalui Clairvoyance, aku buru-buru pindah ke Dungeon Master Room dengan magic [Teleport] tanpa chanting.

Tat 'old fart dun'dan meledakan dirinya sendiri. Kamu tidak bisa menang jadi kamu meledakan diri
( Teks Orginal versi english => Tat' old fart dun' and blew 'imself. Ya can't win if ya ble)

Aku memotong [Fragmen Dewa], yang melayang ke arah langit-langit sambil mengomel, dengan Pedang Dewa.
Setelah mengkonfirmasi bahwa cahaya ungu telah diserap ke Pedang Dewa, aku mengembalikan Pedang Dewa ke Storage.

Mid demon yang berada di ruangan ini tampaknya telah terbunuh dengan ledakan demon lord, magic core dark red yang retak tergeletak di sudut ruangan.

Dua huge sphere tergeletak di satu bagian dari ruangan.
Menurut pembacaan AR, mereka adalah [Fake Core] dan [Doom Core].
Karena Fake Core menyebarkan percikan api seperti akan meledak dan Doom Core mulai mengeluarkan kabut hitam yang terlihat terkutuk, aku dengan cepat menyimpan mereka kedalam Storage-ku.

Jika aku tidak salah menurut Arisa, [Dungeon Core] seharusnya berada di ruangan [Dungeon Master], tetapi sepertinya tidak ada di sini.

Tepat ketika aku memasukan [Doom Core] ke dalam storage, titik-titik cahaya merah terdeteksi di ruangan sebelah.
Menurut peta, mereka adalah [King Mummy] dan beberapa [Mummy].
Meskipun ia adalah King Mummy, ia sepertinya tidak berhubungan dengan Corpse yang tinggal di lapisan bawah dari labirin Selbira.

.... Keluarga Arisa, kah.

Aku menginjakkan kaki di ruangan sebelah.

UOWOOONUWOOOORWEYEEEEE!

Para Mummy mendekati-ku sambil mengeluarkan suara kebencian.

Sayangnya, percakapan sepertinya tidak mungkin dilakukan meskipun dia adalah King Mummy seperti Corpse.
Aku berpikir untuk mengkremasi mereka dengan fire magic [Fire Storm], tapi aku harus meminta Sera-san untuk memurnikan mereka dengan sihir tingkat lanjut.

Setelah memberitahu kepada Bu Blum dan membawanya ke Dungeon Master Room melalui rute normal, dia percaya padaku begitu saja.
Dia terkejut melihat-ku menggunakan magic chantlessly, tetapi dia yakin bahwa aku adalah orang bereinkarnasi dengan kehendaknya sendiri.

Aku mengirimnya kembali kepada rekan-rekannya saat ini setelah dia menyelesaikan tujuannya, dan kemudian aku pergi untuk menangani urusan yang tersisa.

Sekarang aku telah mengalahkan Demon lord yang adalah [Dungeon Master], sepertinya aku telah menjadi penguasa dari labirin ini, dan aku bisa pindah ke sini dengan Unit Arrangement.
Mengambil keuntungan dari ini, aku melenyapkan sisa-sisa lesser demon dan mengumpulkan dokumen yang ditulis dalam [Devil Language] yang ada di ruangan mereka.

Dengan menggunakan Unit Arrangement, aku pindah ke labirin Selbira di mana Sera-san dan yang lainnya berada.

"Satou-san!"

Sera-san yang memperhatikanku dengan anggun melangkah ke arahku.
Putri Shistina dan Nona Karina duduk di kursi sederhana yang kelelahan karena keracunan dari level up, sementara Zena-san menjaga mereka.

"Master, kami telah menyelesaikan kuota dari ruangan ini."
"Master, berharap pasokan melalui sirkulasi kekuatan sihir."

Liza yang membakar cockroache yang bersembunyi dengan magic edge cannon dan Nana yang menghancurkan mereka dengan shotgun tipe acceleration gun melaporkan kembali.

"Terima kasih atas pekerjaan kalian. Mari makan siang."

Setelah mengatakan itu, aku membawa semua orang kembali ke solitary island palace.
Aku membatalkan permanent teleport gate.

Tanpa menceritakan apa yang terjadi di pagi hari, kami semua menikmati makan siang yang menyenangkan.
"Arisa, Lulu, dan juga Sera-san, bisakah aku meminta waktu kalian sebentar."
"Ini sangat jarang dari Master."

Aku menunjukkan lencana petualang kepada Arisa yang terlihat penasaran.

"I-ini adalah lencana petualang! Aku juga mau satu! Hey hey, dimana——"

Ekspresinya membeku ketika dia melihat tanda merek [Yowok Kingdom Labyrinth Bureau Adventurer Guild] di belakang lencana petualang.

"Jadi kamu pergi ke sana. Ke labirin itu ..."
"Yeah, dan aku memiliki sesuatu untuk dibicarakan tentang itu——"

Aku memberitahunya tentang para mummy.

"Jadi aku ingin meminta Sera-san untuk memurnikan mereka."
"Ya, tolong serahkan pada saya."

Sera-san yang menebak suasana hati dengan sengaja mengatakannya dengan nada ceriah.

"Arisa dan Lulu, apa yang ingin kalian lakukan? Aku akan membawa kalian bersama jika kalian ingin melihat mereka, tetapi jika itu sulit bagi kalian, kalian bisa mengunjungi kuburan begitu semuanya berakhir."
"Un, aku ikut. Ini adalah tugas dari yang masih hidup untuk meratapi yang telah meninggal."
"Saya juga ikut. Saya pernah berbicara dengan Raja beberapa kali, tapi dia masih ayah Arisa dan ayah saya."

Arisa dengan jelas menegaskan keinginannya untuk ikut bersama kami setelah menyeka air matanya dengan lengannya.
Lulu yang menghibur Arisa mengangguk sambil mendukungnya.

"Kalau begitu, ayo pergi."

Aku membawa ketiganya ke labirin bawah tanah dengan Unit Arrangement.
"Hei, Sera-sama. Bisakah kamu mengucapkan mantraRequiemsekali?"
"Kenapa? Saya harus menggunakan banyak kekuatan sihir untukRequiem, jadi saya tidak akan bisa menggunakannya sampai besok jika saya menggunakannya bahkan sekali, kamu tahu?"

Sera-san mengerutkan kening pada pertanyaan Arisa yang tiba-tiba.

"Aku juga memintamu."
"Saya tidak bisa menolak jika itu permintaan Satou-san."

Aku entah bagaimana mengerti apa yang Arisa ingin lakukan, jadi aku memintanya juga.
Bahkan jika itu tidak berubah seperti yang diinginkan Arisa, aku hanya bisa memasok kekuatan sihir dan meminta Sera-san melakukannya sekali lagi.

Sera-san mengakhiri mantra panjang requiem-nya.

"——Un, aku sudah menghafalnya."

Arisa malu-malu bergumam.

"Kalau begitu, ayo pergi."

Aku memegang pundak Arisa dan pergi ke ruangan tempat para mummy sedang menunggu.

"Sudah lama Ayahanda. —— Tidak, aku tidak pernah memanggilmu seperti itu. Namun, aku ingin memanggilmu ayahanda”, bukan “yang mulia”, pada akhirnya. Onii-chan juga, maafkan aku karena terlambat."

Aku menahan mummy dengan force magic tingkat lanjut [Magic Arm].
Aku menguras kekuatan sihir para mummy yang akan menggunakan sihir kadang-kadang, dan menghancurkan attack magic yang telah berhasil dipanggil dengan [Break Magic].

"Tidak apa-apa hari ini, kan?"
"Yeah."
Setelah menyelesaikan perpisahannya, Arisa menatapku untuk mengeceknya.
Ketika aku setuju, Arisa bergumam, Terima kasih.

Dua riak cahaya ungu membungkus tubuh Arisa.

Ini mungkin Skill Unik [Never Give Up] dan [Over Boost].

Aku juga memilih beberapa support magic seperti [Magic Boost] dan [Magic Quality Up] dari Magic Column-ku, dan menggunakannya pada Arisa.

".... ■■ Requiem"

Ruangan ini dipenuhi cahaya biru setelah Arisa menyelesaikan mantra panjang.
Para mummy berhenti bergerak dan mulai berhamburan, berubah menjadi pasir keemasan.

Aku entah bagaimana melihat senyuman di wajah para mummy.

"——Arisa"
"Ah, ayahanda, ibunda ... Onii-chan juga ..."

Sosok Raja, Ratu dan pangeran yang menyerupai Arisa dapat terlihat tumpang tindih dengan pasir emas yang runtuh.
Seorang tampak tampan dan seorang pangeran tampak nakal melambaikan tangan mereka ke arah Arisa dan kemudian menghilang.

Aku tidak bisa mendengar mereka, tetapi aku mengerti bahwa mereka mengatakan bahwa mereka mencintai Arisa.
Raja mengelus kepala Arisa dengan tangannya yang transparan, dan kemudian mengulurkan tangannya ke arah Lulu.

" —— Yang Mulia?"

Jiwa Raja menunjukkan ekspresi kesepian setelah mendengar Lulu, tapi dia dengan lembut mengelus kepala Lulu.

"Lulu, katakan Ayahanda."
"Y-ya. Ayahanda... Rasanya aneh entah bagaimana. Ayahanda, saya dan Arisa hidup bahagia, jadi——"
"Itu benar! Kami bermesra-mesraan dengan orang yang kami cintai setiap hari, jadi tenanglah di surga dengan damai!"

Bergabung dengan Lulu, Arisa memasang keberanian tanpa menyeka air matanya yang keluar.
Tubuh keduanya menjadi lebih transparan sambil terlihat lega.
Sebelum mereka menghilang, Raja membuat gesture menepuk-tepuk di pundak-ku.

Sebagai wali mereka saat ini, aku mengangguk kepada Raja, dan kemudian Raja dan Ratu menghilang sambil terlihat lega.

"Aku ingin tahu apakah mereka bisa beristirahat dengan tenang?"
"Tidak, saya yakin mereka dalam kedamaian. Ibunda juga menunggu di sana, jadi mereka pastinya baik-baik saja."

Lulu mengangguk pada kata-kata Arisa.
Kalau dipikir-pikir, mereka mengatakan kepada-ku bahwa ibunya Lulu, Lili meninggal melindungi mereka ketika istana diserang.


Arisa ingin mampir, jadi kami teleport ke pemakaman umum di mana ibu Lulu beristirahat dengan [Unit Arrangement] dengan melihatnya melalui retret.
Setelah berdoa dan meletakan seikat bunga di pemakaman umum di mana ibu Lulu sedang beristirahat, kami pindah ke salah satu menara window yang hancur dari istana Kubooku.
Sepertinya, Arisa tinggal di menara tersebut selama dia dikurung.

"Kalau begitu, aku akan pergi ke menara, kamu bisa berjalan-jalan di kota. Aku akan menghubungimu dengan magicTelephone setelah aku selesai. "
"Haruskah aku membantumu mengatasi mereka?"
"Kamu tidak boleh. Menara ini penuh dengan rahasia seorang gadis."

Arisa menghilang ke menara dengan senyuman yang berani.
Tujuan teleportnya mungkin adalah menara window.

Aku tertarik pada apa yang tersisa di menara window ketika dia murung seperti itu, tapi karena dia tidak ingin menunjukkan kepada-ku, aku akan membiarkan dia melakukan apa yang dia inginkan.

"Baiklah, mengapa kita tidak berjalan-jalan di kota di sekitar kastil sambil menunggu Arisa?"
"Ya, izinkan saya untuk membimbing."

Lulu mulai berjalan sambil memegang tanganku.
Sera-san yang menggenggam tanganku yang lainnya bertanya padaku dengan suara pelan.

"Satou-san, apa tidak apa-apa bagi kita yang seharusnya berada di airship untuk menunjukkan diri di depan orang-orang?"
"Jangan khawatir tentang itu."

Aku dengan santai menjawab dan memberikan cadar penghambat pengenalan kepada Sera-san dan Lulu.
Aku sendiri memakai bandana penghambat pengakuan sebagai Satou. Sera-san tidak suka pergi denganku ketika aku menjadi Kuro.

"Master, ini adalah soba panggang."
"Ini seperti galette, bukan."

Ini adalah hidangan di mana tepung soba dipanggang dan kemudian ditambahkan dengan acar cincang halus.
Kurasa rasanya tidak enak, tapi karena Lulu memakannya sambil nostalgia, jangan meributkan detail kecil.

Sepertinya ini tidak sesuai dengan selera Sera, wajahnya terlihat rumit, jadi aku memberikan sisa makanan-nya pada seorang gadis kecil yang melihat dengan iri.

Ketika aku melihat lebih dekat, ada banyak anak-anak yang kotor(belum mandi) di sini.
Kalau dipikir-pikir, ini adalah ibukota negara yang kalah, ya.
Aku meminta Lulu untuk membimbing kami ke kuil terdekat.

"Seperti yang aku katakan! Kami akan menyumbangkan bayarannya nanti!"
"Kamu tidak bisa. Semua petualang adalah orang-orang yang lupa membayar, jadi kami tidak akan menyembuhkan tanpa pembayaran uang muka."

Gadis badger game yang mengejar-ku ke labirin berselisih dengan seorang priest di depan kuil.
Anak laki-laki yang bersamanya berdarah tampak seperti mereka tidak memiliki kemauan untuk berpartisipasi dalam perselisihan, mereka hanya tergeletak di tanah.

Melihat pada pembacaan AR, nyawa mereka sepertinya tidak dalam bahaya.

".... Kuku, Jido, Bado."

Lulu bergumam di sampingku.
Aku pikir dia mengenal mereka dan terkejut ketika aku melihat informasi detail gadis tersebut. Sepertinya dia adik perempuan dari sepupu laki-laki Lulu.

Karena wajah Lulu terlihat pucat di balik cadar, aku menilai bahwa mereka tidak memiliki hubungan yang baik, jadi aku melewati mereka dan pergi ke resepsionis untuk menyumbang.

"Oh wah, untuk memberikan sumbangan sebanyak ini!"

Priest yang pipinya melonggar, menggenggam tangan-ku dan menangis karena gembira.
Aku merasa malu melihatnya merasa senang menerima beberapa koin emas. Aku berencana untuk menyumbang ke kuil-kuil dan panti asuhan lainnya, jadi aku hanya memberikan sedikit di setiap tempat.

"O orang saleh, semoga dewa memberkati-mu! ■■■ Bless"

Priest memberi berkat kepada-ku dan Lulu sambil menangis.
Sera-san tidak ikut dengan kami karena alasan beda agama.

> Skill [Holy Magic: Garleon Belief] Diperoleh.
Aku mendapat skill baru berkat bless priest.
Aku tidak punya rencana untuk menggunakannya, jadi memberikan point skill adalah untuk nanti.

"Tunggu! Orang kaya di sana! Berikan juga beberapa kepada kami!"

Ketika kami keluar dari kuil, gadis bernama Kuku yang berselisih dengan priest di pintu masuk memegang bahu Lulu. Jarinya menangkap cadar Lulu, melepaskannya.

"——Ah"
"Eh? Lulu?"

Keduanya saling memandang.
Namun, itu tidak mengarah kepada sebuah percakapan.

Boom, Kuku terlempar ke tanah.
Lulu yang pundaknya dipegang melemparkan Kuku terbang menjauh dengan support dari skill [Self-Defense]-nya.
Aku mengambil cadar Lulu dari gadis yang pingsan tersebut dan meletakkannya pada Lulu.

"U-um! Adakah luka? Apakah Anda terluka di mana saja?"
"Tidak, gadis ini unggul dalam martial art, kamu lihat kan."

Priest dari meja sumbangan bergegas keluar dan bertanya apakah kami terluka.
Dia tidak memperhatikan Kuku dan anak laki-laki yang tergeletak di tanah.
Aku mengucapkan selamat tinggal dengan senyuman dan berkeliling kota sambil menyumbang.
Sepanjang jalan, kami mendengar suara gemuruh dari arah kastil, tetapi entah bagaimana aku bisa menebak alasannya, jadi kami melanjutkan tanpa memikirkannya.

Terima kasih sudah menunggu ~ aku sudah melakukan pembersihan.
"Suara menderu tadi benar-benar Arisa, ya?"
Ehehe ~ Membersihkan sejarah kelam-ku terlalu banyak pekerjaan, jadi aku melenyapkan mereka bersama dengan menara dengan [Disintegrate]
"Tidak ada yang terluka, kan?"
"Tentu saja. Arisa-chan tidak pernah membuat kesalahan.

Setelah menerima laporan Arisa, kami melanjutkan tur dengan empat orang dan kemudian kami kembali ke solitary island.

"Ini rumah sweet home."
"Oh Arisa. Kita hanya pernah menginap di sini satu kali."

Lulu membalas dengan kata-kata klise Arisa.
Mereka tampak seperti diri mereka yang biasanya, tetapi entah bagaimana mereka seperti memaksa diri, jadi aku meminjamkan dada untuk kedua orang ini untuk tidur hari ini.

"Arisa——"
"Zzz zzz"

Aku menangkap kepala Arisa yang mencoba masuk ke bajuku.

" —— Aku tidak akan tidur bersama-mu jika kamu akan melecehkanku secara seksual."
"Jangan, nein."

Sepertinya, Arisa lebih tangguh daripada yang aku kira.
Setelah dengan ringan menokok kepala Arisa, aku dengan erat memeluknya untuk tidur sehingga dia tidak akan mengganggu-ku.
Selama tengah malam, Arisa dan Lulu tidur sambil meneteskan air mata.
Aku menggunakan magic [Good Night] pada mereka dan kemudian menyeka air mata mereka dengan jari-ku.
Aku mengirim sinyal tangan [Jangan khawatir] kepada Tama dan Pochi yang terlihat sangat khawatir.
Keduanya mengangguk dan kemudian mengirim sinyal [Dimengerti].
Menilai dari gerakan futon, gadis-gadis lainnya tampaknya juga khawatir.
Aku akan menyelidiki demon lord di Holy State Parion besok, aku harus segera tidur.


Aku ingin pergi ke Holy State Parion tanpa masalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...