Bagian 6


Rem didorong dekat ke dinding sebuah bangunan.
Magimatic Sol——White Biyatonos tidak hanya kokoh, ia juga cukup tajam dan gesit sehingga tidak bisa dibayangkan akan menjadi raksasa, dan terlebih lagi, ia tidak lelah.
Tangannya yang besar turun dari atas kepala Rem.
Dia bergerak untuk menghindarinya.
Namun, sepertinya sudah diprediksi kemana dia akan pergi.
Tangan itu mengubah arahnya tepat sebelum turun ke bawah.
Gyau!!
Rem merasakan sebuah dampak pada kaki kirinya.
Segera setelah itu, seolah terbakar, dia merasakan panas. Itu panas. Itu panas.
Dia mengerti bahwa itu adalah rasa sakit yang hebat.
Kaki kiri Rem dihancurkan di tangan Magimatic Sol, dan dihancurkan sampai ke titik di mana bentuk aslinya tidak dapat diketahui.
Ah…… Aaaah ……
Meskipun ini bukan saatnya untuk menangis, air mata terus mengalir dari sudut matanya.
Yosh, aku menangkapnya!
Itu adalah si White Biyatonos——Rikka.
Seperti seorang anak kecil yang menangkap serangga, nadanya tidak bersalah.
Rem mengangkat sebuah jeritan.
Ugh……Uugh……Uaaah……
Kaki kirinya terasa panas seolah dibakar dengan api. Rasa sakitnya sangat kuat, dia tidak bisa bernapas dengan benar.
Meski begitu, dia harus pergi.
Rem turun dan mencoba membawa tubuhnya ke depan dengan hanya tangannya dan kaki kanan yang tersisa.
Huh? Haruskah aku menghancurkan kaki kanan juga...... Ei!
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH!
Seolah-olah tubuhnya dijahit ke tanah, dia menjadi tidak bisa bergerak.
Kedua kakinya panas.
Seolah-olah mereka dilemparkan ke dalam api seperti kayu bakar.
Tak lama kemudian, tubuhnya berubah menjadi dingin. Pendarahan hebat tiba-tiba mencuri suhu tubuhnya.
Itu sangat dingin.
Meskipun kedua kakinya panas, sisa tubuhnya dingin tak tertahankan.
Dia menjadi sangat dingin sehingga giginya mulai bergertak.
Tangannya gemetaran.
Meskipun dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya, hanya jari-jarinya yang bergetar seolah-olah mereka kejang-kejang.
Biyatonos melihat ke arah Rem.
Ah, ah ...... Aira-san, aku sudah mengamankan siwadah gadis muda. Bisakah aku minta seseorang mengambilnya? Aku, sangat buruk dalam membawa orang.
Namun Magimatic Sol lain datang ke tempat itu.
Itu adalah sebuah purple mech suit.
——Violanos.
Lengan kirinya hilang.
Namun, itu saja.
Kamu menangkapnya, kan, Rikka!?
Ya! Aku melakukan yang terbaik! Tunggu, Migurta-san, kamu baik-baik saja!?
Ini bukan masalah.
Uwah ...... Untuk merobek sebuah lengan Magimatic Sol berkeping-keping........ Siapa yang melakukan hal itu padamu?
Soal itu, seorang Magician kurasa? Aku tidak benar-benar mengenalnya, tapi aku gagal. Aku tidak memeriksa untuk melihat apakah mereka sudah mati atau tidak.
Sangat jarangー』
Para tentara mengepung mereka, jadi aku serahkan pada mereka.
Begitu ya.
Yang lebih penting, harap waspada terhadap area tersebut. Sejak Pasukan Kekaisaran mulai berkumpul, pihak Kerajaan juga akan datang dan berkumpul.
’Kay.
Rikka menatap langit.
——Bahkan saat ini, siwadah gadis muda ditampilkan oleh teknologi misterius yang ada di sana.
Apa yang ditampilkan adalah seorang gadis muda Pantherian yang kedua kakinya hancur.
Dan kemudian, itu sendiri——  si White Biyatonos melihat ke atas.
Itu adalah pemandangan yang mengerikan.
Suara-suara itu tidak dapat menjangkau mereka, tetapi setelah melihat itu, apalagi para tentara Kerajaan, bahkan para tentara Kekaisaran mungkin berpikir bahwa mereka ingin menyelamatkannya.
Rikka menghela nafas.
Tapi, itu memang misi………… Nn?
Di tepi pemandangan yang dilingkari, ada sesuatu yang tiba-tiba mengganggunya.
Ada seseorang di atas sebuah gedung yang agak jauh.
Seorang pria berpakaian hitam.
Dia memegang sebuah staff.
Itu adalah seorang Demon yang menumbuhkan tanduk.
…… Bukankah itu, orang yang kutinggalkan pada Eleena…… Si Magician!? Lalu, apa yang terjadi pada Eleena!?
Migurta mengajukan sebuah pertanyaan.
Apa yang salah?
Itu bohong! Eleena telah…… Tidak mungkin!
Rikka melirik ke arah si black Magician.
Orang itu adalah——
Mengaitkan sebuah panah ke sebuah gigantic jet black bow.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...