Bagian 5
Rem diam sampai mereka tidak
lagi bisa melihatnya.
*Chirari* Dia mengintip ke
arah Diablo.
「...... Diablo? Sepertinya aku, merasa pusing.」
「Eh? Ah, itu benar.」
「......Seperti biasa, setiap kali orang berbicara, kamu
berpikir bahwa kamu tidak terkait dengan itu semua.」
「I, itu tidak benar.」
「Kalau begitu, tolong katakan sesuatu. Sebagai, sebagai
suamiku.」
Rem memerah.
Itu bahkan membuat wajah
Diablo terasa panas.
「Ah, ahー...... Kamu itu milikku. Aku tidak mungkin
menyerahkanmu kepada seseorang seperti seorang murid.」
「Fufu……」
*Yura yura* Ekor rampingnya
bergoyang ke kiri dan ke kanan.
Rem mendekatkan bahunya.
「……Itu benar. Aku adalah, milik Raja Iblis Diablo,
bukan.」
Dengan bahunya berada pada
jarak yang sulit di mana dia tidak bisa benar-benar tahu apakah mereka
menyentuh atau tidak, Diablo tanpa sadar membeku.
*Hagu hagu hagu hagu……*
Segera setelah mereka pergi,
Shera dengan rakus melahap makanan di pembawa barang.
「Sangatーenakー」
「……Tolong jangan makan terlalu banyak, mengerti?」
「Rem, bukankah kamu juga harus makan? Ini enak. Ini
enak.」
「......Aku akan makan.」
「Aku rasa aku juga akan memakan sesuatu.」
Shera mengulurkan sebuah sosis
padanya.
「Ni, Diablo, ahーn.」
Rem membuka matanya lebar-lebar.
「Tunggu...... Hal semacam itu, itu tidak adil!? Itu
sosis yang telah aku siapkan, kamu tahu!?」
「Rem, lihat depan! Lihat depan!」
「Hawawa!?」
Diablo tanpa sadar berakhir
dengan senyum masam.
Itu adalah sebuah situasi yang
mengerikan di mana mereka dikejar oleh Kerajaan Lifelia, tetapi hanya pada saat
inilah dia merasa senang menikmati kedamaian ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...