Bagian 2


Mendengar suara seorang wanita berteriak, dia mengalihkan pandangannya ke arahnya.
Itu adalah Lamnites.
Begegas! Perang, masih belum berakhir!
Orang-orang yang menyertainya adalah tentara konstruksi yang membawa alat-alat survei.
Shera memiringkan kepalanya.
Aku ingin tahu apa yang sedang mereka lakukan?
……Itu karena jika gerbang kota dan menara barrier tidak dibangun kembali, bagaimana pun perang tidak bisa dikatakan berakhir.
Rem memberi sebuah penjelasan.
Tentu saja, Kota Faltra saat ini berada dalam sebuah situasi berbahaya.
Para Demonic Being masih berada di barat. Mungkin mereka masih belum menerima bahwa Raja Iblis Besar telah lenyap, atau mungkin mereka masih mengharapkan bahwa masih ada sebuah kesempatan.
Bahkan ketujuh Grand Turtle masih kuat. Jika mereka maju ke depan, mereka akan menjadi sebuah ancaman.
Untuk mencegah invasi, barrier harus dipasang kembali.
Diablo mengajukan sebuah pertanyaan kepada siapa pun secara khusus.
Sekitar berapa hari yang dibutuhkan untuk membangun kembali menara?
...... Jika mereka membangunnya sama dengan yang telah dihancurkan, aku pikir itu akan memakan waktu sekitar satu atau dua tahun. Namun, aku percaya bahwa mereka kemungkinan besar akan membangun sebuah menara sementara terlebih dahulu.
Fumu.
Dia mengangguk pada penjelasan Rem.
...... Untuk yang sementara, akan memakan waktu sekitar tiga hari.
Jika para Demonic Being membuat sebuah pergerakan, mungkin akan selama waktu itu.
Ya.
Menatap pada Lamnites yang sedang mengambil kendali menggunakan suara keras, Rem berbicara.
...... Saat ini dengan Tuan Feudal Kota Faltra yang terluka, memiliki Lord Lamnites yang bertindak sebagai Tuan Feudal di Kota Menara Zircon yang berada di wilayah bekas Raja Iblis di sini sangat meyakinkan.  Biasanya, dia seharusnya tidak memiliki hak untuk mengkomandoi pasukan yang ditempatkan di sini, tapi ini bukan sebuah situasi untuk mengatakan sesuatu seperti itu.
Itu benar.
Lamnites, yang tidak mempermasalahkan detail kecil dan mengambil inisiatif untuk mengambil tindakan, adalah orang yang mampu menyambut organisasi yang telah jatuh ke dalam suatu krisis.
Saat dia menatap adegan itu sambil memikirkan hal-hal seperti itu, dia tiba-tiba bertemu tatapannya.
Menutup satu mata, Lamnites mengedipkan mata padanya.
Dia ingat.
Sebelumnya, pada malam ketika dia melindungi Kota Menara Zircon dari pasukan Demonic Being ——dia datang ke penginapan tanpa diundang, dan kemudian menyebut itu rasa terima kasih, berbagai hal telah terjadi.
Diablo tanpa sadar akhirnya memerah.
Rem, yang berada di sampingnya, memiringkan kepalanya.
……Apakah ada yang salah?
Ah, tidak …… itu bukan apa-apa.
Hal serupa juga terjadi di negara Elf, dan dia telah ditemukan oleh Rem waktu itu……
Dia, yang benar-benar marah tentang hal itu, akhirnya bahkan tidak berbicara dengannya untuk sementara waktu.
Pada saat itu, dia bersumpah bahwa dia akan berhenti mengikuti arus dengan hal-hal semacam itu.
Diablo mengalihkan pandangannya dari Lamnites.
Ketika dia melihat ke arah kota——
Seorang gadis dengan telinga kelinci melompat dari sebuah kereta yang datang. Dia memiliki rambut merahnya yang dipotong sepanjang bahu, dan dia mengenakan sebuah pakaian dengan kain yang terlalu sedikit.
Dia tampak seperti seorang anak kecil dengan banyak paparan kulit, tapi dia adalah si Guildmaster yang mengelola para Petualang di Kota Faltra ——Sylvie.
Ya ya , Diablo-san! Semuanya! Kerja bagus di luar sana!
Sylvie-san, sudah lama .
Dengan sebuah wajah penuh senyuman, Shera melambaikan tangannya.
Rem menyapanya dengan sedikit membungkuk.
……
Krum, Edelgart, dan Rose bersikap tak acuh.
Sasala dengan sopan menundukkan kepalanya.
Senang bertemu dengan-mu. Saya adalah Master Swordsman Generasi Ketiga Belas Graham Sasala.
Un, senang bertemu dengan-mu ! Saya adalah Sylvie.
*Pekori* Dia menundukkan kepalanya.
Setelah bertukar sapa dengan yang lainnya, dia sekali lagi berbicara dengan Diablo.
Kamu benar-benar menyelamatkan kami di luar sana! Ketika gerbang kota telah rusak, saya pikir kami sudah selesai.
Umu.
Oya? Kamu tidak bertanya mengapa saya datang menemui-mu pada saat ini.
Kamu berada di Gulid Magician, bukan?
Sylvie membuat sebuah senyuman masam.
Ya , Diablo-san, saya benar-benar tidak cocok dengan-mu . Kamu telah melihat melalui saya.
Ketika Pasukan Raja Iblis datang untuk menyerang Kota Faltra, titik vitalnya adalah barrier yang menjauhkan para demonic. Selama itu ada disekitar, tidak akan ada kekalahan jangka pendek untuk Ras.
Mhm, mhm.
Jika kita memikirkannya dengan cara lain, itu wajar saja untuk berpikir bahwa pasukan Raja Iblis memiliki semacam penanggulangan untuk barrier. Ketika Edelgart datang menyerang sebelumnya, seorang Demonic Being menyelinap masuk setelah menarik seorang anggota dari Gulid Magician. Karena itu Demonic Being, ada suatu pembunuhan pada Celes.
Itu berakhir sebagai suatu upaya.
Mengingat kegagalannya di masa lalu, Edelgart sedikit mengernyit.
*Pin* Sylvie mengangkat satu jari.
Berhati-hati dengan hal itu, kali ini, ada sebuah permintaan dari Gulid Magician untuk saya. Mereka ingin saya melindungi Celes-san.
Itu sangat masuk akal.
Baik konten dari permintaan dan seleksi personil sangat sesuai.
Kami tidak menyangka bahwa mereka akan menghancurkan gerbang kota dan menara dengan kekuatan besar sekalipun.
Rem menanyakan sebuah pertanyaan.
...... Apakah Celes aman?
Un. Dia sangat ketakutan sampai menangis ketika barrier rusak. Barusan, dia tertawa mengatakan bahwa itu sudah dua belas tahun sejak dia dibebaskan dari barrier.
...... Meskipun ini bukan sebuah situasi yang harus ditertawakan. Itu dikatakan, karena Diablo menampilkan dari kekuatannya yang luar biasa kepada para Demonic Being, mereka mungkin tidak akan menyerang sebanyak itu.
Itu benar ー」
Dengan “Ahh, juga”, Sylvie sampai pada poin utama.
Emil telah diambil alih oleh Gulid Petualang. Meskipun dia memiliki luka serius, karena nyawa-nya telah diselamatkan, dia akan baik-baik saja. Saya rasa dia akan sembuh jika dia memiliki tiga hari untuk beristirahat.
Dengan “Syukurlah ”, orang yang mengangkat sebuah suara dari kelegaan, adalah Shera.
Meskipun aku menggunakan sebuah HP Recovery Potion padanya, aku sangat khawatir bahwa itu akan tidak cukup.
Shera-chan, terima kasih. Jika bukan karena itu, saya pikir itu tidak mungkin baginya untuk bertahan hidup. 
Ehehe.
Rem merendahkan suaranya.
……Bagaimana dengan yang lainnya?
Pada pertanyaan itu, Sylvie melemparkan pandangannya ke bawah.
Nn ...... Elastov dan Glutas, tidak berhasil.
……Begitukah.
Para tentara yang berada di gerbang kota dan benteng, dan bahkan para Local Knight memiliki cukup banyak orang yang terbunuh dalam aksi...... kamu tahu? Meski begitu, ketika itu diketahui bahwa sebuah pasukan Raja Iblis sekitar 1000 akan datang menyerbu, dimulai dengan Kota Faltra, setengah bagian barat dari wilayah Kerajaan Lifelia berubah menjadi tanah hangus ——itulah apa yang diperkirakan.
Bukan hanya Rem, bahkan Shera dan Sasala mendengarkan dengan wajah serius.
Sambil membuatnya agar tidak terlihat di wajahnya, Diablo juga melakukannya.
Sylvie menatap langsung ke matanya dan berbicara.
Diablo-san, kamu dan Kelompok kamu melindungi kami. Terima kasih. Saya berterima kasih kepada kamu semua dari lubuk hati saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...