Bagian 10
Sekitar dari tempat dimana
gerbang barat dulunya berdiri berada telah berubah sepenuhnya.
Plaza yang berada di sisi
dalam gerbang telah benar-benar retak.
Di sanalah bahwa para Knight
Order telah didistribusikan.
Para Local Knight
adalah
orang-orang yang cukup terlatih sebagai orang-orang dari Ras, tetapi jika
mereka bertarung melawan seorang Demonic Being bernama atau seekor Demonic
Beast berukuran large, mereka tidak dapat dihitung sebagai kekuatan tempur.
Di depan mereka, disana ada
Lamnites yang memiliki Magi Gunnya yang bersiap.
Dia telah menetapkan
tujuannya pada musuh.
Emil dan rekan-rekan Petualang-nya
berdiri di tempat di mana gerbang awalnya berada.
Tidak ada apa pun kecuali
puing-puing di kaki mereka.
Sementara mereka melindungi
Lamnites yang berada tepat di belakang mereka, mereka membuka garis tembakan
Magi Gun.
Dan kemudian, disana ada
area di depan dari gerbang barat.
Karena Great Demon King
Cannon, sebuah lubang gede telah terbuka. Puing-puing yang dulunya
adalah gerbang barat telah runtuh ke dalam lubang itu, dan
tidak ada bekas dari gerbang kota dan jalan raya yang pernah dipelihara
dengan indahnya.
Tempat yang seperti pusat dari
kehancuran telah menjadi medan pertempuran Galford.
Menempatkan tangan pada
pedang di pinggangnya, dia belum menariknya.
「…………」
Jaraknya sekitar sepuluh
langkah.
Orang yang dia sedang hadapi,
Ryoka, menyipitkan matanya.
「Hnn,
sepertinya aku bisa menikmati ini sedikit ♪」
「......
Aku tidak bisa bersimpati dengan-mu……Waktu di mana aku merasakan kegembiraan untuk sebuah pertempuran,
tidak pernah terjadi.」
「Bukankah
itu karena mereka lemah? Jangan mengecewakan-ku, ngerti!?」
Setelah dengan riang
menyatakan itu, Ryoka menendang tanah.
Sebuah serangan.
Namun, itu tidak lebih cepat
dari apa yang dia bayangkan.
Emil memiliki sebuah pemikiran.
——Mungkinkah,
aku berlatih terlalu banyak?
Tak disangka bahwa dia akan merasa
bahwa si Demonic Being yang Galford tegaskan
bahwa dia tidak bisa menang dalam sebuah pertarungan
satu lawan satu tidak secepat itu.
Ryoka mengayunkan Seiryuutou
miliknya.
「Oryah!」
Dia seharusnya masih jauh.
Namun, bilahnya mengeluarkan
cahaya.
Dari suatu jarak sekitar
satu langkah, tebasannya mencapai. Sebuah serangan tak terduga!?
Galford membuat sebuah
teriakan semangat juang yang keras.
「ZEH
!!」
Dia menghunus pedangnya.
Emil membuka lebar matanya.
Jika dibandingkan dengan
serangan yang digunakan ketika dia sedang berlatih dengannya sebelumnya, ini adalah
sebuah kecepatan pada suatu level yang benar-benar berbeda.
——Aku
berpikir bahwa dia mungkin bersikap lunak pada-ku, tetapi tak disangka bahwa
itu secepat ini!
Pedang milik Galford
meniadakan tebasan Ryoka.
*Don!* Udara berguncang.
Segera, disana ada serangan
lain.
Serangan dua bagian milik Galford
sangat cepat sampai pada titik yang bahkan Emil hampir tidak bisa mengejarnya dengan
matanya.
Darah segar berkibar dari
bagian belakang tangan kanan Ryoka.
Matanya menjadi bulat.
「Aku,
telah dipotong!?」
「Mu
……」
Galford menurunkan
tatapannya ke pedangnya.
Ujung dari bilahnya telah
terkelupas.
Cedera Ryoka, lenyap dengan lembut.
「Ufufufu
…… Kamu lumayan bagus. Aku akan pergi sedikit lebih cepat!」
Dia datang menyerang sekali
lagi.
Itu adalah sebuah tebasan
yang jelas lebih cepat dari yang pertama.
Setelah melangkah masuk,
kali ini itu adalah sebuah jarak dimana bilah dari Seiryuutou miliknya akan mencapainya.
Galford menangkisnya dengan
pedangnya.
「ッ…………Seei!!」
Dari gerakannya dari menerimanya,
seolah-olah menggambar sebuah lingkaran, dia menebas padanya tanpa ragu-ragu.
Dia menebas lengan atas
Ryoka.
Dia telah memberinya luka
yang cukup dalam, tetapi itu tidak mencapai titik memotongnya. Lengan kirinya
dengan lemas terjatuh.
「Mengapa!?
Meskipun aku adalah orang yang lebih cepat!?」
Itu adalah sebuah perbedaan
dalam teknik. Dalam kemampuan fisik, si Demonic Being yang disebut Ryoka
memiliki tangan atas, tapi disana ada suatu perbedaan besar dalam teknik pedang
mereka.
Teknik pedang milik Galford
seperti menyerang dan bertahan sebagai satu, di mana tidak ada jeda ketika dia pergi
dari bertahan untuk menyerang. Ketika seseorang berpikir
bahwa dia telah bertahan terhadap serangan, dia akan menyelesaikan serangan
baliknya secara alami seperti air yang menemukan titik perataannya. Itu adalah kenjutsu yang indah yang tidak cocok dengan wajahnya
yang tegas.
Namun, lengan kiri Ryoka
yang seharusnya benar-benar dipotong sampai tulang, kembali normal dalam waktu
singkat.
——Apakah
dia abadi?
Ryoka membuat sebuah senyuman
lebar.
「Sepertinya
kamu bukan sebuah gorengan kecil! Sekarang ini, adalah sebuah pertarungan!」
Dia menebas padanya lagi.
Apakah dia berpikir bahwa
serangan balasan sebelumnya adalah sesuatu yang dilakukan secara kebetulan?
Itu adalah sebuah serangan
yang mirip dengan sebelumnya.
Menangkal dia lagi, serangan balasan kali ini menebas bahu kiri Ryoka.
Si Demonic Being dipercepat
bahkan lebih.
Seolah-olah menyesuaikan dengannya,
ayunan dari pedang Galford juga menjadi lebih cepat.
Sebuah pertarungan pedang adalah
sesuatu di mana suara dari logam bertabrakan dengan logam akan
terjadi berulang kali.
Namun, pertarungan antara
keduanya, berada di suatu level yang berbeda.
Masing-masing dan setiap
serangan sangat berat.
Disana tidak ada cahaya yang
terdengar seperti *Kin, Kin......*, tapi suara berat seperti *Gah, goh ……* telah
dibuat, dan pedang Galford akan terkelupas setiap waktu.
Mungkin karena Seiryuutou
yang digunakan Ryoka diberkati dengan sihir, tidak ada satu pun cobelan di
atasnya.
Dia menang dalam teknik
pedang, tapi sepertinya dia akan kalah dalam perbedaan senjata mereka. Apakah
dia tidak memiliki tangan untuk bermain?
Tiba-tiba, Ryoka mengambil
jarak.
「Tsk
……」
「Mu?」
Sementara dengan hati-hati
menempatkan dirinya dalam penjagaan, Galford tidak mengejarnya.
Ryoka dengan lesu menurunkan
Seiryuutou.
「Aku
keluar.」
「Hou
...... Jika kamu akan pergi, maka sebagai orang dari Ras, aku tidak punya
alasan untuk menahan-mu.」
「Kamu,
kamu tidak bertarung dengan serius, kan?」
「Dan
mengapa, kamu akan berpikir begitu?」
「Kamu
sedang menyesuaikan dengan-ku, dan pergi dengan hanya kecepatan minimum untuk
melakukan itu. Dan bahkan ketika aku menunjukkan celah, kamu tidak menebas-ku.」
「......
Aku adalah tipe yang berhati-hati, kamu tahu. Aku percaya celah yang jelas
untuk menjadi jebakan.」
「Ah,
benarkah…… Kalau begitu, aku akan membuat-mu serius.」
Ryoka mengalihkan tatapannya
ke belakang Galford.
Dia menatap kelompok Emil.
——Ap,
apa-apaan!?
Tentu saja, dia tidak
kehilangan fokus.
Dia telah menempatkan
dirinya dalam penjagaan. Seharusnya itu yang terjadi.
Mata Ryoka yang mencuriga
bersinar.
Lamnites berteriak.
「Hindari
itu ー
!!」
「Gah
!?」
Elastov si Enchanter
memuntahkan darah.
Sebuah lubang terbuka di
dada kirinya.
Darah merah pun menyembur
keluar bahkan dari sana. Dia ambruk menghadap ke atas.
Emil berlutut di sampingnya.
「Elastov!」
Dia meneriakkan namanya
dengan seluruh kekuatannya.
*Gobah* Apa yang keluar dari
mulutnya bukan kata-kata tapi darah.
「……ッ」
「E,
Elastov …… !!」
Churon si Healer
melambaikan staffnya.
Dia mempersembahkan doa
kepada Dewa.
Sebuah cahaya redup
menyelimuti Elastov.
「…………」
「O
Dewa! Tunjukkan belas kasihan...... !! 」
「……」
「Sembuhkan
lukanya, O Dewa! O Dewa! 」
Itu adalah sebuah Teknik Healing
yang sungguh-sungguh.
Namun, Elastov tidak
bergerak. Bahkan napasnya tidak kembali.
*Gakkuri* Churon roboh.
「Uuu
…… kuh ……」
「Di,
dia tewas …… !?」
Emil mendengar suaranya
sendiri seolah-olah kata-kata itu diucapkan oleh orang lain.
Seorang temannya telah tewas.
Ryoka melengkungkan
bibirnya.
「Bagaimana
dengan itu? Jika kamu tidak serius, maka mereka akan berkurang satu per satu.
Orang-orang dari Ras membencinya ketika rekan-rekan mereka mati, kan?」
Galford mengerang.
「Melakukan
sesuatu yang sangat bodoh ……」
Emil mulai berlari.