Selingan 2
Di sebuah ruangan gelap
gulita, dia berdiri.
Tempat ini adalah, sebuah
tempat yang tidak ada di mana pun.
Itu berada di dalam sebuah
mimpi.
Dia mendengar sebuah suara.
Dari dasar tanah, sebuah suara
bisa terdengar.
『Apakah
kamu lupa?』
Itu bukan suara dari seseorang.
Dia tidak boleh mendengarkan
ini.
Secara intuitif, dia
mengerti itu, dan menutup telinga panjangnya dengan kedua tangan.
Di dalam kegelapan, *botsun*,
sebuah tempat yang terang dibuat.
Seorang pemuda berdiri di
sana.
Itu adalah seorang pemuda Dark
Elf.
『......
Apakah kamu akan melupakan-ku?』
Dia membuka lebar matanya.
Bibirnya gemetar.
Sudah berapa dekade, sejak
dia mengatakan namanya.
Si pemuda berbicara.
『Apakah
kamu akan memaafkan? Mereka? Meskipun aku, mati karena mereka!』
Salah.
Itu benar-benar salah, adalah
apa yang dia pahami dalam penalarannya.
Orang yang harus disalahkan
adalah Human.
『Dalam
hal ini, setelah mereka, itu adalah Human. Raja Lifelia tidak bisa dimaafkan.』
Itu juga, itu sudah menjadi
sesuatu dari masa lalu.
Mata si pemuda menjadi
lembab.
『Jadi
kamu akan lupa ……』
Tidak. Dia tidak akan lupa.
Dia tidak akan pernah lupa.
Tapi, mereka perlu
melanjutkan ke masa depan.
『Apakah
itu, berarti bahwa kamu, akan melupakan kebencian-mu?』
Dari ujung bibir si pemuda,
garis merah mengalir ke bawah.
Dari dadanya, berbeda dengan
tubuh rampingnya, sebuah bilah yang terlalu besar, bergegas keluar.
Sebuah
spear yang
memiliki sebuah bilah berbentuk silang melekat padanya, menembus si pemuda dari
punggungnya.
Darah menyembur keluar.
『Meskipun
aku, terluka sebanyak ini! Meskipun aku telah terbunuh! 』
Sebuah cairan merah hangat
datang terbang.
Itu membasahi pipinya.
Dia meletakkan tangannya di
sana.
Itu memiliki sebuah tekstur
yang kental.
Dia berteriak.
『A
ku i aku』
Terendam di dasar tanah, sebuah
suara dari benjolan hitam, bergema di dalam kepalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...