Bagian 4


Horun membimbing Diablo mengelilingi Akademi Sihir.
Tampaknya ada sebuah kebutuhan baginya untuk menghafal medan.
Dia sepertinya memeriksa hal-hal seperti tata letak dan struktur dari bangunan, dan tempat di mana ada banyak orang.
Mereka pergi ke halaman sekolah.
Diablo menatap pada gedung sekolah lama.
Apa yang ada di belakang dari itu?
Itu adalah sebuah bukit -ssu. Itu adalah sebuah hutan bercampur pepohonan ...... Disana ada gudang untuk alat pembersih rumah, sebuah sumur, sebuah gudang untuk kayu bakar......
Sebuah sumur?
Itu adalah sebuah sumur tua yang tidak digunakan lagi -ssu ne.
Fumu ……
Horun tidak mengerti setiap hal kecil yang Diablo urus atau apa yang tidak dia pedulikan.
Apa yang salah -su ka?
Europa adalah sebuah monster elemen Tanah dan Air.
Horun memiringkan kepalanya.
……Europa?
Jangan dipikirkan.
Menutup penjelasan, Diablo mulai berjalan.
Ketika mereka akan menuju gedung sekolah lama——
Seorang pria keluar dari gedung Bagian Sekolah Menengah.
Dia mengenakan sebuah mantel panjang merah tua.
Dia adalah seorang Elf pirang.
Horun secara refleks membuat dirinya waspada.
Royal Palace Knight!
Hou?
Diablo melengkungkan ujung bibirnya.
Seolah-olah mereka menghalangi jalannya, si pria berjubah merah berhenti berjalan. Dia menatap pada mereka dengan mata tajamnya.
Dia dengan sombong membuat sebuah deklarasi.
Aku adalah seorang Royal Palace Knight——Thanatos si Immortal.
Dia mengembangkan pinggiran mantel merah panjangnya yang dalam. Dia memamerkan long sword black-lacquered yang digantung di pinggangnya.
Diablo menelan ludah.
「ッ ...... Brengsek, kamu memiliki selera yang cukup, bukan. Tapi, ketahui bahwa aku adalah Raja Iblis Diablo, kamu memperkenalkan diri-mu sendiri, bukan?
——Dia mengatakan bahwa dia adalah seorang Raja Iblis!?
Horun menjadi khawatir bertanya-tanya apakah itu baik-baik saja.
Thanatos membuka lebar matanya.
Raja Iblis!? Aku mengerti ...... Jadi kamu Diablo. Memang ...... Sepertinya rumor tentang si “Black Hero itu benar.
Apakah kamu mengatakan Black Hero? Fufun ...... Melampirkan sebuah julukan kasar seperti itu pada-ku.
Pihak lain menunjuk padanya.
Aku tidak mengakui seseorang seperti-mu. Mata itu adalah mata dari orang yang akan melakukan kesalahan pada ras. Saat kamu mengungkapkan sifat sejati-mu itu, aku, Thanatos si Immortal, akan mengalahkan-mu.
Membuat pernyataan itu, dia membengkokkan jari sehingga dia berbalik ke arah mereka dengan sebuah cara yang aneh, dan menahannya di depan wajahnya sendiri.
Diablo merespon, menutupi separuh wajahnya sendiri dengan satu tangan. Dia melemparkan sebuah kilau tajam, kilatan tajam dari matanya dari celah di antara jari-jarinya.
Ha! Tidak mungkin seseorang seperti-mu akan cocok pada-ku. Saat kamu menarik pedang hitam itu, adalah ketika aku akan membuat-mu merasakan keputusasaan.
Raja Iblis Terkutuk ....... Jadi kamu telah memusatkan perhatian pada magic sword milik-ku. Seperti yang diharapkan dari-mu.
*Fufufu, Kukuku ......* Mereka berdua saling bertukar tawa yang tertahan.
Horun membuat wajah yang rumit.
——Mereka berdua!?
Babylon juga membuat wajah yang sama dan berbicara.
Mereka benar-benar akrab -ppo.
Tidak mungkin itu yang seharusnya terjadi. Meskipun mereka mengekspresikan nafsu haus darah sungguhan dan itu seharusnya menjadi atmosfer dari sebuah situasi eksplosif, untuk beberapa alasan, keramahan bisa dirasakan.

Thanatos si Immortal meninggalkan sebuah ancaman perpisahan yang terdengar keren, dan pergi.
Ke mana dia sedang menuju adalah sebuah misteri.
Beberapa hari yang lalu, dia seharusnya mencari beberapa kekuatan sihir jahat atau sesuatu sepanjang waktu tapi ...... kemungkinan besar, dia tidak dapat mengidentifikasi sumbernya.
Karena bahkan Kepala Sekolah mengatakan bahwa dia perlu sedikit waktu untuk melakukannya, seharusnya tidak semudah itu untuk dilakukan.
——Itu baik-baik saja karena dia secara mengejutkan tidak menyebabkan masalah apa pun -su kedo.
Orang aneh sedang berkeliaran di akademi” adalah evaluasinya terhadap Thanatos sejauh ini.
Bunyi bel terdengar dari menara jam.
Diablo menatap ke arah gedung sekolah lama.
Lebih baik jika itu selesai sebelum hari gelap. Aku rasa sudah waktunya untuk pergi.
Apakah kita akan pergi -su ka? Sylvie-san masih belum kembali -ssu kedo.
Itu bukan sebuah masalah. Jika itu adalah Sylvie, dia seharusnya dapat melakukan sesuatu pada saat dibutuhkan.
Dia sangat dipercaya——adalah nada yang ditransmisikan kepadanya.
Horun berpikir.
Suatu hari, saya juga ingin dipercaya oleh Diablo seperti ini.
Untuk demi itu, dia sekarang akan mencurahkan seluruh kekuatannya untuk masalah yang dihadapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...