17-17. Bencana Berwarna Pink (2)



Ini Satou. Aku minum banyak cangkir coffee setiap hari ketika aku bekerja sebagai seorang programmer. Itu sebagian karena gratis berkat program kesejahteraan di tempat kerja-ku, tetapi aku hanya perlu untuk menjaga mata-ku terbuka sepanjang malam.



"Apakah kamu utusan yang berafiliasi dengan Perusahan Echigoya?"

Peneliti asosiasi dari Royal Research Institute bertanya sambil menatap kami dengan ragu.
Karena aku menyamar hari ini dan ditemani oleh tiga gadis kecil, kami mungkin tidak terlihat seperti utusan baginya.

"Ya, itu benar. Kami menghargai-mu memberi kami waktu-mu hari ini."

Kami di sini untuk menanyakan kepadanya tentang permen coffee dan permen cola yang dijatuhkan menara secara detail.

"Ada yang ingin kamu tanyakan padaku?"
"Ya, pada asosiasi ——"
"Jangan panggil aku asosiasi!"

Sikap merendahkannya lenyap seketika saat dia mendengar kata [Asosiasi].
Oh benar, orang ini juga bertindak tidak puas ketika dia dipanggil dengan posisi pekerjaannya di menara saat itu.

"Maaf. Kami ingin bertanya tentang efek adiktif yang tertulis dalam dokumen yang kamu kirim ke Perusahan Echigoya."
"Baiklah. Meskipun kami tidak mengamati perubahan signifikan pada hewan uji coba——"

Asosiasi-shi mengambil sebuah permen dari sakunya dan mulai mengunyahnya sebelum melanjutkan pembicaraannya.

"Beberapa dari orang-orang itu, terlepas dari apakah mereka human atau demi-human, telah menunjukkan suatu kecenderungan keterikatan terhadap permen. Tidak seperti obat terlarang, tidak ada gejala penarikan yang ekstrem atau semacamnya, namun gejala dari kehilangan konsentrasi atau emosi setelah tidak mendapatkan permen mereka untuk waktu yang lama tergantung pada orang yang telah diamati. "

Sepertinya gejalanya bisa sangat berbeda tergantung pada individu.

"Rasanya seperti ketika kamu melarang seorang peminum minum minuman keras lagi?"
"Itu tentunya mirip. Menurut seorang peneliti pribumi dari Saga Empire, itu sangat mirip dengan apa yang terjadi ketika dia tidak minum coffee untuk sementara waktu."

Menurut Asosiasi-shi, peneliti pribumi Saga Empire ini adalah seorang pecinta coffee yang berat, dia minum sekitar sepuluh cangkir sehari.

"Mungkin itu seperti sindrom ketergantungan kafein?"
"Deskripsi itu cocok."

Arisa berbisik di telingaku.

"Apakah itu berlaku untuk kedua permen?"

Meskipun teh hijau dan teh hitam mengandung kafein, aku ingat cola tidak memiliki banyak, oleh karena itu pertanyaan-ku.

"Apa yang kamu maksud dengan itu?"

Mata Asosiasi-shi berkilauan.

"Aku bertanya-tanya apakah efek kecanduan itu eksklusif untuk permen coffee atau berlaku untuk permen cola juga."
"Pertanyaan yang bagus. Efek kecanduan hanya diamati dengan permen coffee. Namun, kami telah mengamati mereka yang mengkonsumsi kedua jenis permen lebih rentan untuk menunjukkan gejalanya."
"Maksudmu mereka memiliki suatu efek sinergis?"
"Kamu benar-benar tahu kata yang sulit. Tepat —— adalah yang ingin aku katakan, tapi aku belum bisa membuat kesimpulan dengan sedikit sampel."

Asosiasi-shi bergumam, Kalau saja aku punya anggaran lebih banyak”, sambil mencuri pandang ke arahku.
Sikapnya yang biasa seperti siang hari mengundang sebuah senyuman ke wajahku.

"Tidak apa-apa. Tolong kirimkan perkiraan anggaran yang diperlukan ke Perusahan Echigoya."

Aku menyerahkan 100 koin emas kepadanya sebagai pembayaran di muka sambil mengatakan itu.

"Se-sebanyak ini?"

Tangan Asosiasi-shi bergetar ketika dia menerimanya.

"Kami tidak perlu kata-kata yang berlebihan, tolong tulis saja seperti ada di laporan, paham."
"U-umu. Serahkan padaku."

Asosiasi-shi dengan dingin membalas Arisa yang memberinya sebuah pengingat.

Sepertinya efek dana penelitian sama tanpa memandang dunia, Asosiasi-shi dengan ramah mengirim kami ke gerbang seolah-olah dia orang yang berbeda.

"Orang itu sendiri tampaknya kecanduan permen."
"Nn."
"Mengunyah mengunyah ~?"

Asosiasi-shi terus mengunyah permen saat dia berbicara dengan kami.
Aku tidak yakin apakah seseorang telah menunjukkannya kepadanya atau dia menyadari bahwa dirinya sendiri, itulah yang mendorongnya untuk menulis tentang efek kecanduan dalam laporan tersebut.



"Menea."
"Rambut cantik ~?"

Kami melihat Putri Menea di Gedung Magic School Akademi Kerajaan di sebelah Royal Research Institute.
Tama memalingkan matanya yang berkilauan ke rambut Putri Menea yang berwarna pink.

"Dia sangat populer ~"

Dia dikelilingi oleh para pemuda tampan dari Akademi Knighthood.

——Tidak tunggu, itu bukan ia?

"Bukankah dia dijemput?"
"Hoe? Sekarang setelah kamu menyebutkannya, semua orang memiliki pandangan tegas pada mereka."

Aku melepaskan topeng penyamarku, turun dari kereta dan memanggilnya, Menea-sama.

"Satou-sama."
"Kami berencana untuk pergi ke Knight Headquarter sekarang, apakah kamu ingin ikut?"

Aku memanggil putri Menea ketika aku turun kereta, lalu aku mengalihkan pandanganku pada para siswa Akademi Knighthood seolah-olah aku baru menyadari mereka.

"Oh, apa kamu sudah bicara?"
"Tidak, mereka hanya menginterogasi saya dengan kasar."

Mengitari dan menginterogasi seorang putri dari negara lain, betapapun kecilnya itu?
Meskipun aku tidak bisa mengatakan dengan pasti karena perbedaan besar dalam kecepatan penyebaran informasi dan jarak antar negara, biasanya ini bisa berubah menjadi masalah internasional.

"Bukan seperti itu!"
"Kami hanya bertanya apakah Yang Mulia memiliki seorang kerabat anak kecil dengan rambut pink."

Itu mengingatkan-ku, adik perempuan putri Menea juga menghadiri Akademi Kerajaan.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu?"

Karena aku tidak bisa memberi tahu mereka fakta itu hanya karena menghormati privasi pribadi, aku menanyakan alasan mereka atas pertanyaan mereka.

"Kami berada di menara beberapa saat yang lalu."

Itu datang entah dari mana.

"Kami bertemu dengan Ogre di lantai empat ..."
"Lantai empat?"

Aku menatap Arisa yang menggelengkan kepalanya.
Sepertinya dia juga tidak menyadarinya.

Tama yang juga menggelengkan kepalanya jatuh rupanya karena ketidakseimbangan kostum tigerkin, dia bersenang-senang berguling-guling di tanah.

Aku memeriksa Peta karena agak mengganggu-ku, tetapi aku tidak dapat menemukannya di lantai empat menara dekat Ibukota Kerajaan.

"Aku kagum kamu selamat dari itu."
"Ya, keberuntungan kami ... sangat bagus."

Pasti ada sesuatu yang terjadi karena keberuntungan tidak memotongnya dalam situasi mereka, tetapi aku mengabaikannya karena itu bukan masalah di sini.

"Jadi, apa hubungannya dengan kalian memilih Menea-sama?"
"Suara-suara seperti anak kecil menghasut si ogre."
"Dan orang ini——"

Para siswa mendorong seorang anak laki-laki mengenakan penutup mata ke depan.

"Saya melihatnya."

Si anak laki-laki mendorong penutup matanya, menunjukkan sebuah pupil emas di belakang sebelum melanjutkan ucapannya.

"Ada gadis-gadis kecil yang memiliki rambut pink yang indah sama seperti Yang Mulia menyelinap di kegelapan."

Dia tampaknya seorang pembawa magic eye.

Tampaknya berbeda dari Spirit Sight, tetapi dia akhirnya menyaksikan gadis-gadis kecil yang tak kasat mata itu berkat magic eye-nya.

"Gadis kecil berambut pink ya ..."

Itu merangsang ingatanku.

"Yang ada di Shadow Castle!"

Arisa berteriak.

"Shadow Castle?"

Putri Menea bereaksi terhadap kata itu dan mengalihkan pandangannya ke arah Arisa.

Oh benar, disana ada sebuah lukisan dari seseorang yang mirip denganku bersama seorang gadis kecil berambut pink di dalam Shadow Castle di kota kelahiran Putri Menea.
Aku mengambil sebuah salinan kertas dengan gambar bagian dari gadis kecil dari lukisan dari Storage-ku sambil berpura-pura mengambilnya dari saku-ku.

"Apakah dia terlihat seperti ini?"

Aku bertanya pada si anak laki-laki magic eye sambil menunjukkan kertas itu padanya.

"Saya-saya tidak begitu ingat wajahnya. Tapi gaya rambut dan ornamen rambutnya cocok, saya rasa."

Itu sebuah jawaban yang samar-samar, tetapi mengingat mereka pasti sudah putus asa mencoba melarikan diri dari ogre, aku rasa itu wajar saja.

"Maka ini tidak ada hubungannya dengan Putri Menea. Masalah ini akan ditangani oleh Perdana Menteri. Jaga kerahasiaan apa yang kamu katakan di sini dari orang lain."
"Um ... Kami sudah melaporkan tentang ogre ke guild..."

Guild pasti tentang Kantor Administratif yang dikerahkan oleh Menteri Sumberdaya Labirin Shiga Kingdom yang terletak di depan menara.

"Yang itu baik-baik saja."

Aku melakukan ini untuk mencegah Putri Menea dan adik perempuannya putri dari dikucilkan dengan sia-sia.
Mengeluarkan nama perdana menteri tanpa izin mungkin akan berubah menjadi masalah nanti, tetapi aku hanya akan melaporkannya kepada perdana menteri dan membiarkannya memarahi-ku nanti.

Aku membiarkan mereka memegang koin perak sebanyak jumlah mereka sebagai terima kasih atas informasinya, dan menuju ke menara di pinggiran ibukota bersama dengan Putri Menea di kereta kami.
Aku berencana untuk membiarkannya pergi di suatu tempat, tetapi dia akhirnya ikut dengan kami karena dia tidak punya hal lain untuk dilakukan.

Karena skinship yang berlebihan oleh Putri Menea yang duduk di sebelahku, aku harus mendengarkan rentetan [Bersalah] dalam perjalanan ke menara.



"Tolong jual permen pada-ku!"

Ketika kami turun dari kereta kami di depan Kantor Asosiasi Administratif di depan menara, kami dapat mendengar suara seorang pria paruh baya yang mencoba membeli permen dari mereka yang baru saja keluar dari menara.

"K-kamu tidak bisa melakukan itu nanodesu. Permen harus dijual ke guild nodesuyo?"
"Aku sudah tahu itu! Itu sebabnya aku bilang aku akan membeli dengan harga dua kali lipat!"

Aku berbalik untuk melihat pemilik nada aneh itu dan menemukan Pochi yang telah menyamar sebagai seorang dogkin tutul di sana.
Dia bersama Mabudachi-kun dan Shatei-kun.

"Dia sudah bilang tidak, kamu tidak dengar?"
"Benar! Kami tidak akan diam jika kamu menindas nee-san!"

Mabudachi-kun dan Shatei-kun mencoba yang terbaik untuk menjauhkan si pria tua permen dari Pochi yang berlinang air mata.
Aku berjalan ke depan untuk menawarkan bantuan kepada mereka.

"Aroma ini, itu master nanodesu!"

Pochi memperhatikan aroma-ku dan berbalik lebih cepat dari aku bisa memanggilnya.
Aku menerima Pochi yang melompat kepada-ku dengan Twinkling Move, dan menepuk kepalanya saat dia mengusapnya kepada-ku.

"Demon Lord Slayer?"
"Uwaa, itu Lord Pendragon!"
"Whoa, itu yang asli!"

Orang-orang di sekitar membuat keributan ketika mereka melihat kami.
Oh benar, aku sudah melepaskan penyamaranku sejak aku menyelamatkan Putri Menea.

Sambil menjawab kembali kepada orang-orang yang meminta jabat tangan, aku menuju ke Kantor Asosiasi dengan Pochi.
Juga, si pria tua permen yang membuat Pochi berlinang air mata terdorong pergi oleh kerumunan orang dan menghilang di baliknya.

"Yang mulia Pendragon! Merupakan suatu kehormatan bagi kami semua di sini untuk memiliki my lord secara pribadi datang untuk memeriksa kantor kami yang sederhana!"

Semua staff menyambut kami ketika kami sampai di kantor.
Ruangan tepat setelah pintu masuk adalah aula guild, atau lebih tepatnya itu tampak seperti jendela kasir di sebuah aula kota.

Aku mengucapkan terima kasih kepada para staff dan pergi ke ruangan lain bersama dengan si chief di sini dan sekretarisnya.

"Saya dengar ada Ogre yang muncul di lantai empat. Apakah kamu punya informasi baru?"
"Sayangnya tidak, yang kami miliki hanyalah laporan dari siswa akademi knighthood. Dua peleton ksatria telah dikirim dari garnisun terdekat untuk menyelidiki masalah ini. Kami sedang menunggu sebuah laporan baru——"
"Pochi telah mengalahkan itu nanodesu!"

Di tengah-tengah ucapan si chief, Pochi muncul dan mengumumkannya dengan tangan terangkat.

"Karena ogre orang ini datang menyerang seperti gaoo, Pochi pergi babyuun dan mengalahkannya nanodesu!"
"Pochi naisu ~?"
"Nn, gadis pandai."

Tama dan Mia memuji Pochi yang bersemangat menceritakan kisahnya.

Aku mengerti, itu tidak ada di Peta karena Pochi sudah mengurusnya ya.

"Ah hey, kamu sudah terlalu dekat."
"Wah, bukankah ini tentang jarak yang sama dengan Arisa?"

Sepertinya Arisa sibuk bersaing dengan Putri Menea.

"Tidak ada yang kurang seperti yang diharapkan dari rekan yang mulia Pendragon. Sekarang kami bisa mencabut larangan memasuki menara begitu team survei kembali."

Tampaknya mereka telah melarang penjelajah yang terutama beroperasi di lantai bawah dari memasuki menara untuk meminimalkan kerusakan.
Bukannya mereka meragukan Pochi, itu untuk memastikan bahwa tidak ada ogre lain di sekitarnya, jadi mereka tidak akan mencabut larangan masuk sampai setelah para ksatria kembali dari penyelidikan mereka.
Mereka meninggalkan-ku dengan kesan baik karena tidak memperlakukan penjelajah seperti barang sekali pakai.

"Saya menerima laporan dari siswa Akademi Knighthood tentang mendengar suara-suara gadis kecil ketika mereka bertemu ogre, apakah kamu menerima laporan serupa lainnya?"
"Tidak, kami hanya menerima laporan seperti itu dari——"
"Pochi mendengar tentang itu nanodesu!"

Pochi yang memotong sambil bernapas dengan kasar mengatakan itu sambil mengangkat tangannya.

"Mereka mengatakan sesuatu sepertiTidak AdildanPenjahatnanodesu."
"Saya juga mendengarnya. Cara mereka berbicara tidak menyenangkan, seolah-olah mereka bukan anak-anak bangsawan."
"Saya tidak mendengar apa-apa."
"Saya juga tidak."

Sepertinya baik Pochi dan Mabudachi-kun juga mendengar suara gadis-gadis kecil.

"Apakah kamu melihat bagaimana tampilannya?"

Pochi dan Mabudachi-kun menggelengkan kepala.
Untuk saat ini, satu-satunya saksi adalah seorang pembawa magic eye ya.

"Rasanya seperti giliran saya ~?"

Tama yang berada di pangkuanku bertanya sambil memukul pose ninja.
Aku akan meminta bantuan Cat Ninja Tama untuk menyelidiki gadis-gadis kecil ini.



"Tolong bagikan informasi baru yang kamu dapatkan ke headquarter Bridal Knight."
"Dimengerti."

Aku menyerahkan sekantong koin emas kepada si chief yang siap menyetujui sebagai biaya atas kerjasamanya dan kemudian kami meninggalkan ruangan chief.

"Apa yang kamu maksud kami tidak bisa masuk menara?"
"Berapa lama kamu akan menutupnya haah?"

Beberapa penjelajah memilih bertengkar dengan seorang resepsionis di counter.

Sepertinya mereka mengeluh tentang bagaimana hanya petualang peringkat tinggi diizinkan di dalam menara karena keributan dengan ogre lantai rendah.

"Lagi ya ... Meskipun itu adalah sebuah mekanik yang bertujuan menjaga keselamatan mereka, beberapa tidak akan mengerti."
"Itu menyusahkan."

Si chief yang keluar setelah kami menggerutu.

"Ah!"

Aku berbalik ketika mendengar suara Arisa.
Pochi dan Tama telah menaklukkan para penjelajah, sementara si resepsionis memegang pipinya sambil melihat ke bawah.

Sepertinya para penjelajah bertemperamen pendek memukul si resepsionis ketika aku sedang berbicara dengan si chief.

"Tolong taruh ini di pipimu."

Aku memberikan sebuah sapu tangan yang direndam dalam magic potion pada si resepsionis.
Menekannya pada luka seharusnya menghilangkan pembengkakan dan rasa sakit di pipinya segera.

"Terima kasih banyak."
"Apakah kamu baik-baik saja?"
"Ya, bagaimana pun sebanyak ini adalah kejadian sehari-hari."
"Seperti apa yang terjadi barusan?"
"Ya, sayangnya."

Tampaknya, akhir-akhir ini telah terjadi suatu peningkatan penjelajah yang ganas dan pemarah.

"Yang Mulia, tentang masalah tentang [Suara] sebelumnya."

Si chief berbisik di telingaku.

Setelah mengkonfirmasi dengan resepsionis di sini, dia menemukan banyak laporan tentang suara-suara gadis kecil.
Sebagian besar hanya diperlakukan sebagai berasal dari gulma yang berbicara atau halusinasi.

Isi dari suara-suara itu tidak berbeda jauh dari apa yang Pochi dan Mabudachi-kun saksikan sebelumnya.
Orang-orang yang sedikit berbeda datang dari mereka yang tidak menemui ogre, mendengar kata-kata membingungkan seperti [Tidak ada orang jahat di mana pun], atau [Di mana orang jahat ~].

Apakah gadis-gadis kecil berambut pink ini tidak terkait dengan kemunculan ogre, dan mereka hanya mencari orang jahat?

Dalam perjalanan dengan kereta kami sambil memikirkan itu, kami bertemu dengan adegan pertengkaran antara penjelajah yang baru saja keluar dari menara.

"Apa kata-mu?! Apakah kamu mempertanyakan kedalaman imanku ?!"
"Lalu mengapa holy magic-mu gagal hanya pada saat-saat genting."
"I-Itu karena aku kehilangan fokus karena usaha yang tidak masuk akal."

Seorang priest Kuil Heraruon sedang bertengkar dengan beberapa penjelajah.

"Apakah kamu benar-benar mengatakan yang sebenarnya? Force Bullet-mu juga cukup lemah, apakah kamu mendengar sebuah rumor tentang para priest dengan pengabdian rendah kehilangan kekuatan holy magic mereka?"
"Siapa yang menyebarkan rumor itu?"
"Semua orang di kedai minuman membicarakannya."

Tidak tahu ada sebuah rumor seperti itu.

Tetapi akankah sekelompok dari dewa yang tidak terorganisir itu keluar dari jalan mereka untuk melakukan suatu permainan yang mengganggu seperti itu?
Meskipun mereka mungkin setidaknya akan mengambil holy magic dari para priest yang telah kehilangan kepercayaan mereka.

Itu menggelitik minat-ku, aku harus bertanya pada Sera apakah ada suatu ramalan untuk itu nanti.



"Aku tidak melihat celah aneh dengan space."
"Tidak ada perangkap ~?"
"Pochi juga tidak mencium bau aneh apa pun, nodesuyo."
"Semua aman."

Sore hari itu, aku pergi ke semua tempat di mana [Suara] terdengar menurut catatan bersama dengan para gadis-gadis.
Nana menginap di panti asuhan, memproduksi massal boneka mainan seperti Seven-sensei di sana, sementara Lulu sedang melakukan trial dan error untuk menemukan resep untuk permen coffee dan soda.
Anggota Silver saat ini menaklukkan lantai atas dari sebuah menara yang terletak di sebuah tebing tetangga.

"Oh benar, apakah kamu sudah menyerahkan lukisanmu Tama?"
"Ya."

Tama mengangguk untuk menegaskan pertanyaan Arisa.

Karya baru Tama, [Candy Raining Season], telah diserahkan ke Perusahan Echigoya.
Hanya saja, begitu Nell meletakkannya di Candy Corner, semua orang bergegas bertanya tentang permen meskipun tahu bahwa itu sudah habis terjual. Dengan demikian, saat ini diambil alih dari pameran.
Kami seharusnya tahu lebih baik mengingat seseorang akan akhirnya ingin makan permen sambil melihat lukisan itu.

Aku merasa lukisan Tama lebih berbahaya daripada efek kecanduan permen.

"Yang terakhir?"
"Yeah, ini adalah titik pandang terakhir."

Aku menegaskan pertanyaan Mia.

"Apakah kamu sudah memberi tahu para anggota silver?"
"Oh benar. Meskipun kita hanya punya laporan tentang musuh yang muncul di lantai bawah, ada kemungkinan hal itu terjadi di lantai yang lebih tinggi juga, aku harus memberi tahu mereka."

Memeriksa status Anggota Silver, aku tidak menemukan masalah pada khususnya. Ketika aku melihat bahwa mereka mengambil istirahat pada Marker list, aku memanggil mereka dengan Tactical Talk.

——Dan karena kamu mungkin menemukan fenomena serupa di lantai yang lebih tinggi, aku berpikir untuk memberi kalian.

Aku juga berbagi informasi yang mudah dicerna dengan anggota silver.

Saya akan menghadapi musuh saya, tidak peduli seberapa kuat desuwa!
Greato~
Seperti yang diharapkan dari Karina nanodesu!

Tama dan Pochi memberi sambutan hangat pada ucapan Nona Karina yang gagah.

Saya pasti akan memeriksa informasi mengenai musuh sebelum kami pergi dan memikatnya.

Zena-san cocok untuk itu karena dia baru saja mempelajari Personage Appraisal melalui sebuah Dungeon Orb.

Lagi pula kami memiliki Tower Escape, tidak perlu khawatir.
Tidak, Yang Mulia. Mereka adalah menara yang dibuat oleh demon god, kamu tidak harus menaruh terlalu banyak kepercayaan pada item yang ditemukan dalam salah satunya.

Sera memberi peringatan kepada Putri Sistina.

Apakah saya benar, Satou-san.
Ya, aku setuju.

Kata-kata Sera kemungkinan besar berasal dari ketidakpercayaannya pada demon god, tapi dia tidak salah.
Ruang dimana escape item dibatalkan cukup umum dalam sebuah game.

Oh kami akan baik-baik saja. Maksud saya, kami memiliki warp gate sederhana yang Satou-san berikan kepada kami dan juga portabel [Fairy's Circle] yang diberikan kepada kami oleh Aialize-sama.

Zena-san mengkonfirmasi kembali tindakan mereka jika terjadi keadaan darurat.
Meskipun tidak diketahui apakah mereka akan bekerja di suatu ruang yang melarang penggunaan escape item, aku sudah menyiapkan dan membagikan mereka kepada para gadis-gadis sebagai sarana lain untuk melarikan diri.

Bahkan jika kamu merasa diri-mu dalam suatu situasi yang tidak terduga, aku pasti akan menyelamatkan kalian, jadi jangan pernah kehilangan harapan dan berkonsentrasi untuk bertahan hidup.
『『『YA』』』

Para anggota silver menjawab kembali dengan suara yang bisa dipercaya.

Sera-san, ada sesuatu yang ingin aku pastikan dengan-mu——

Karena pertengkaran antara penjelajah dan seorang priest yang aku lihat di siang hari membuatku penasaran, aku bertanya padanya apakah iman sang priest bisa berdampak pada kekuatan dari holy magic-nya.

Saya percaya kemungkinan itu ada. Kekuatan dari holy magic dapat berbeda antara para priest dengan level yang sama, itu juga tidak jarang bagi seorang priest individu untuk memiliki kekuatan dari holy magic mereka berfluktuasi.
Tapi itu juga berlaku untuk magician, bukan hanya priest?
Nn, setuju.
Bahkan wind magic dapat berbeda tergantung pada si pengguna kamu tahu. Itu bahkan berubah dengan kondisi fisik-mu.

Arisa, Mia dan Zena-san mengemukakan pendapat yang berbeda dari jawaban Sera.
Aku tidak tahu karena hal-hal seperti kondisi fisik tidak pernah mempengaruhi sihir-ku, tetapi tampaknya itu adalah akal sehat bagi para magician.

Tetapi scripture menggambarkan bahwa para priest yang telah kehilangan iman mereka kepada para dewa akan kehilangan holy magic mereka.

Tampaknya orang tersebut akan kehilangan kemampuan untuk casting holy magic bahkan jika seseorang dengan Personage Appraisal memastikan bahwa skill holy magic masih ada pada orang itu.

Saya mengerti ~, itu salah satu fenomena yang tidak berlaku untuk magician.
Itu tidak ada hubungannya dengan iman. Mungkin mereka kehilangan kemampuan untuk casting sihir karena mereka memiliki kecurigaan terhadap sihir itu sendiri?

Arisa mengerti, sementara Putri Sistina mengatakan sesuatu yang menarik.
Sihir biasa adalah satu hal, tetapi kamu mungkin tidak bisa casting Primeval Magic jika kamu memiliki kecurigaan terhadap sihir.

Karena tidak akan banyak istirahat jika kami terus berbicara, aku mengucapkan terima kasih kepada Sera sebelum membatalkan.

"Master, apakah kamu curiga bahwa mungkin melemahnya holy magic adalah juga perbuatan demon god?"

Seperti yang diharapkan dari Arisa. Sepertinya dia melihat semuanya.

"Aku hanya menganggapnya sebagai satu penjelasan yang mungkin."

Demon god akan memiliki posisi buruk yang sudah berubah menjadi lebih buruk di mata para dewa jika dia benar-benar pergi dan melakukannya, jadi biasanya kamu tidak akan berpikir dia akan melakukannya.

Tapi mungkinkah——.

"Aku berpikir bahwa mungkin sistem [Tower] ini yang seharusnya menjadi suatu sistem yang nyaman bagi para dewa sebenarnya adalah sebuah jebakan yang dibuat oleh demon god demi merenggut semua kesalehan yang dikumpulkan kepada para dewa sebagai gantinya."
"Segalanya akan berubah menjadi sangat buruk jika hipotesis itu terbukti benar."

Arisa mengangkat bahu setengah bercanda.

"Giliran."
"Tentu~saja~"
"Pochi dan kawan-kawannya akan menghajar mereka ketika itu terjadi nodesuyo!"
"Ahaha, Master, kamu harus menyiapkan equipment yang cukup kuat untuk melawan pasukan demon god."
"Kamu benar."

Karena hipotesis-ku tidak pernah mencapai sasaran, itu mungkin tidak terjadi.

Meskipun menggumamkan itu di dalam pikiranku, aku datang dengan semua jenis senjata di kepalaku ketika kami benar-benar melawan [Pasukan Demon God] ketika kami berjalan kembali ke Solitary Island Palace.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...