Ini bukan dari sudut pandang Satou


"Ugeeh, ini sangat besar."

Gempa bumi mengguncang ibukota kekaisaran.
Bangunan bergoyang keras seperti terbuat dari tanah liat.

"Rock n ro ~ ll ~?"
"Ini penuh resiko berbahaya, jadi saya memberi tahu."
"Arisa, Tama-chan, Nana-san! Tolong berlindung di sini."

Lulu memberi isyarat pada gadis-gadis ke Floating Fort-nya.
Nana membawa Arisa dan melompat keluar, Tama menyelinap keluar dengan lancar dan mengamankan tempat di ujung Floating Fort.

Rumah-rumah di sekitarnya runtuh ke arah Floating Fort.

"Kita akan pergi!"
"Dimengerti!"

Setelah mendapatkan konfirmasi Arisa, Lulu memindahkan seluruh Floating Fort ke depan.

"Nana, tolong jaga Floating Fort. Aku akan memasang Isolation Wall dan——"
"Perintah diterima, jadi saya melaporkan."

Nana dan Flexible Shield-nya yang ditumpuk memblokir semua benda-benda jatuh dan awan debu, sementara Arisa menangkis yang besar dengan space magic [Isolation Wall (Deracinator)].

"Pusat kota runtuh ~?"
"Oh tidak! Kastil-nya!"

Tama menunjuk ke depan.

Istana kekaisaran di pusat ibukota sedang tenggelam.

"Aku akan melihat bagaimana itu terjadi di sana."
"Dimengerti. Tama-chan dan saya akan mengurus puing-puing yang lebih besar. Apakah tidak apa-apa, Tama-chan?"
"Aye."

Lulu menggunakan artillery anti-aircraft Floating Fort untuk memecah puing-puing besar menjadi potongan-potongan, dan Tama menggunakan teknik Wind Release-nya untuk meledakkan mereka.
Biasanya, Wind Release adalah sebuah teknik untuk memutar pasir sebagai sebuah pengalihan setidaknya, tetapi prestasi ini akan dimungkinkan oleh kemampuan superior dari Cat Ninja Tama.



"Ge-gempa bumi?"
"Bahkan Jepang pun tidak pernah mendapat gempa yang kuat ini!"

Pahlawan Seigi dan Pahlawan Yuuki melihat sekeliling sambil berteriak dengan keras.
Benteng dimana mereka berdiri sangat bergelombang, terlihat seperti akan jatuh kapan saja.

——LYURYURYUUU.

"Sesuatu datang, nanodesu."

Pochi mengangguk pada panggilan Dragon Steed-nya.

"Sesuatu?"
"Nn, melarikan diri."

Mia mengetuk Liza yang bingung pada kakinya sebelum menaiki angin dan duduk di belakang Pochi di belakang white lesser dragon, Lyuryu.

"Lyuryu, lepas~landas, nanodesu."

——LYURYURYUUU.

White dragon terbang dengan perintah Pochi.
Liza juga melompat dan menangkap lengan white dragon.

"Ikuti saya."

Suara Mia tersapu oleh suara gemuruh dari bangunan yang runtuh, tapi itu masih berhasil mencapai summoned Roh Buatan-nya, Lesser Fenrir.
Lesser Fenrir dengan tangkas melompat melewati puing-puing yang jatuh, mengikuti setelah Mia.

"Kalian juga, terbang."

Setelah tangan mereka ditarik oleh Hikaru yang melayang di udara, Pahlawan Seigi dan Pahlawan Yuuki mengingat Flight Shoes yang mereka miliki dan meletakkan mana ke dalamnya.
Benteng runtuh ketika mereka tiba di langit, bersama dengan beberapa bangunan lain di situs tersebut.

"Geh, kastilnya."

Volume teriakan Pahlawan Seigi tidak kalah dengan suara gemuruh.
Di balik awan debu, benteng di tengahnya tenggelam.

"Seigi, lihat itu! Dibawah, di tanah!"

Pahlawan Yuuki menunjuk bayangan besar humanoid di luar awan debu yang padat.



"I-I-Ini berguncang."
"Kita-kita harus pergi dari sini."
"Ap-Ap-Apakah Divine Punishment datang lagi pada kita?"
"Ey, hentikan omong kosong itu!"
"Benar! Hal seperti itu sebagai Divine Punishment tidak mungkin di Saga Empire yang sangat dicintai oleh Dewa Parion!"

Para menteri dan para pelayan tidak bisa berdiri karena guncangan keras saat mereka jatuh ke lantai, panik sambil menempel pada pilar dan orang-orang di dekatnya.

"Ya-Yang Mulia! Dengan kekuatan Ibukota Kekaisaran, gempa bumi——"
"Lebih penting demon lord mati, daripada melindungi ibukota——"

Tempat berguncang secara vertikal ketika para ajudannya mengatakan sesuatu.
Orang-orang menjerit saat mereka terlempar dari lantai dan menghantam lantai lagi dengan keras.

Hanya kaisar dan ajudannya yang dilindungi oleh tahta dan para ksatria yang meraih pilar yang aman.

"Ap-apa barusan——"

Sebelum kaisar bisa memastikan situasi menggunakan City Core, seluruh tempat tenggelam secara vertikal.

Semua orang di aula pertemuan berteriak tanpa malu-malu tanpa peduli dengan reputasi mereka saat lantai tenggelam ke bawah dengan kecepatan yang mengelabui sensasi tubuh seperti mengalami jatuh bebas sambil berguncang dengan hebat.

"O Guardian Spirit of Saga Empire——"

Ketika mencoba untuk tidak menggigit lidahnya sendiri, kaisar mencengkeram Monarch Bell di tangannya dan berteriak keras.

"Lindungi subjek setia-ku! ■ Absolute Shell"

Lantai tiba-tiba berhenti tenggelam, mungkin mereka telah menghantam bagian bawah.

Tepat sebelum orang-orang jatuh di lantai, sihir City Core yang digunakan kaisar diaktifkan dan semua orang di aula pertemuan dilindungi oleh sphere dari cahaya biru.
Sihir hanya melindungi orang-orang meskipun, dinding, langit-langit dan sejumlah besar ornamen runtuh karena recoil yang intens.

Sphere dari cahaya biru melindungi orang-orang di sini dari sebagian besar dampak dari jatuh dan puing-puing yang jatuh sebelum pecah menjadi beberapa bagian.

――LWUHUAMZIEEA。

"UU UU..."

Sebuah lolongan yang terasa seperti membuat ketakutan dari kedalaman neraka membangkitkan kaisar dari kehilangan kesadaran sesaatnya.

Suara merintih dan menangis dari orang-orang tercampur dengan suara frekuensi rendah dari kejauhan memberitahu kaisar kelangsungan hidup mereka.

"Si-siapapun——"

Tak satu pun dari ajudannya di sini untuk menjawabnya.

Dengan suara gemuruh yang besar, dinding ruang pertemuan robek, dan bagian atas telanjang dari seorang wanita dengan tanduk seperti banteng muncul dari sana.
Si wanita tidak mungkin seorang manusia meskipun mengabaikan tanduknya. Ada sebuah Ras dari bull bipedal karnivora yang disebut Minotaurs, tetapi mereka memiliki kepala banteng.

Kaisar tidak tahu tentang Ras manusia wanita ini dengan tanduk di depannya.
Selain itu, dia terlalu besar. Hanya bagian atasnya hampir mencapai langit-langit ruang pertemuan. Tidak perlu untuk angka yang pasti, mengingat ruang pertemuan lebih dari 30 meter, hal ini jelas lebih besar dari Ras giant yang membanggakan frame besar.

Matanya terbungkus dalam cahaya ungu menatap kaisar.

Hanya ada kegilaan di matanya.

"De-demon lord."

Kaisar bergumam seolah-olah mengerang.

Dia tidak memiliki dasar dalam hal itu, tetapi dia bisa merasakan identitas si wanita dari kegilaan bersama dengan teror yang luar biasa yang memancar darinya.

"O Guardian Spirit of Saga Empire——"

Kaisar mengajukan permohonan pada City Core dengan suara gemetar.

——LWUHUAMZIEEA.

Cahaya ungu tua bersirkulasi di tubuh si wanita, menyatu dengan rambut panjangnya.
Rambutnya dipisah menjadi tiga kepangan yang kemudian dinaikkan seperti ular.

Mulut mirip ular muncul di ujung kepangan-nya, menyatukan cahaya ungu tua ke depan.

"Bawa aku ke tempat yang aman di Sanctuary! ■ Return Master Room "

Tepat setelah kaisar menghilang, cahaya ungu gelap seperti laser menelan seluruh ruang pertemuan.
Kaisar diselamatkan oleh sehelai rambut, tetapi dia menggunakan sihir City Core lain selain [Return Master Room] untuk menyelamatkan para ajudannya, dia akan berubah menjadi abu bersama para ajudannya, atau mungkin dia akan berakhir seperti sisa-sisa luka yang menghitam di lantai.

"Oh, dia melarikan diri, Lamiko-san. Lakukan sesuatu tentang pakaianmu sebelum kita mengejarnya. Aku satu-satunya yang diperbolehkan melihat tubuh telanjang Lamiko-san."

Seorang anak laki-laki yang mengenakan jubah lusuh berdiri di dekat telinga wanita bullhorn sebelum ada yang menyadari.

"Pa-Pahlawan Fuu! Kenapa seorang pahlawan!"
"Hee, kamu selamat melalui Snake Beam milik Lamiko-san, ya. Cukup bagus."

Komandan imperial knight berhasil bertahan bahkan setelah kehilangan salah satu lengannya dan dengan darah merembes keluar dari kepalanya.
Itu adalah sebuah keajaiban yang dibawa oleh tubuhnya yang ditempa secara ketat untuk melindungi kaisar dan holy armament yang ditinggalkan oleh pahlawan generasi masa lalu yang dia kenakan di tubuhnya.

"Apakah kamu mengkhianati kami! Mengkhianati Saga Empire! Mengkhianati Dewa Parion!"

Komandan yang terluka disekujur tubuh mengecam Pahlawan Fuu.

Kata-katanya menyebabkan kemarahan Pahlawan Fuu.

"... Mengkhianati? Da-da-dasar kamu sekrup!"

Mata Pahlawan Fuu yang terlihat seperti ikan mati dicelup dalam warna kebencian yang intens.

"Dasar kamu sekrup! Dasar kamu sekrup! Dasar kamu sekrup! Mengkhianati? Jauhkan aku dari omong kosong-mu! Aku tidak pernah menjadi sekutu-mu, tak pernah! Pulangkan aku! Game-ku! Manga! Anime! Kehidupan NEET-ku dengan tiga kali makan dan tidur siang seharian! "

Pahlawan Fuu yang marah mengeluarkan perasaan jujurnya.

Meskipun isinya mungkin sedikit dipertanyakan sebagai seorang manusia, itu adalah perasaan sejatinya sebagai seseorang yang secara sepihak di summoned ke dunia lain tanpa persetujuannya.

"Kalian semua mengambil mereka dariku! Butuh lima tahun waktu nyata untuk meningkatkan karakter pamungkas-ku! Aku bahkan berhasil membangun sebuah kastil setelah memberikan semuanya miliki-ku dalam bermain solo! Tapi tidak ada yang tersisa lagi aku yakin! Berkat-mu yang menculikku, aku tidak bisa menyegarkan kastilku, pasti sudah membusuk sekarang! Kembalikan waktu lima tahun-ku! Biarkan aku kembali ke duniaku! "
"Ap-apa yang kamu ..."

Si imperial knight yang tidak bisa mengerti apa yang dikatakan Pahlawan Fuu bergumam dengan kasar, "Apakah dia sudah gila."

"Kalian semua sama! Kamu menyangkal rasa nilai yang tidak bisa kamu mengerti! Apakah menyenangkan untuk memandang rendah orang-orang dari kuda-mu yang tinggi ?! Aku yakin itu! Bukankah begitu?"
"Eey, hentikan ocehan-mu!"

Komandan ksatria menarik Holy Sword Blutgang tergantung di pinggangnya.
Ini adalah sesuatu yang ditinggalkan oleh seorang pahlawan dari beberapa generasi yang lalu, ketika mereka pulang ke rumah.

"Atas nama nama Yang Mulia Kaisar, aku memohon Guardian Spirit of Saga Empire!"

Terminal City Core yang tertanam di Holy Armornya terbungkus dalam cahaya biru.

"Beri aku kekuatan untuk menjatuhkan Iblis pemakan manusia! ■ Inmagic Light Blade "

Cahaya biru bersemayam di holy sword.

"<< HERALD >> Blutgang"

Cahaya biru holy sword bersinar dengan terang setelah si komandan membacakan holy verse.

"Aku akan menempatkan semuanya ke dalam serangan ini. Secret Art ——"

Komandan knight menempatkan lebih banyak mana ke dalam pedang seolah dia membakar hidupnya.

"<< Shining Blade >>"

Sebuah bilah dari cahaya mempesona menembak keluar dari holy sword Blutgang yang diayunkan dengan seluruh wujud komandan.
Itulah teknik Finisher yang dibanggakan oleh Pahlawan Hayato Masaki.

"Lamiko-san."

――LWUHUAMZIEEA。

Sebuah giant magic circle ungu gelap muncul di depan Wanita Bullhorn.
Sesaat kemudian, bilah dari cahaya berbenturan dengan giant magic circle, memenuhi ruang pertemuan dengan bunga api dan suara menderu.

"Tolol."

Suara Pahlawan Fuu terhapus oleh suara gemuruh, mencapai telinga siapa pun.
Satu kata yang diarahkannya, si komandan ksatria tergeletak di lantai, terbelah menjadi dua dengan tekniknya sendiri yang dipantulkan oleh giant magic circle.

"Noda kotor, kan?"

Pahlawan Fuu melihat wajah si wanita bullhorn sambil mengutip semacam parodi, seolah-olah mencari persetujuannya.

"Aah, kamu masih telanjang. Mari ambil beberapa seragam maid untuk-mu di sana."

Terlepas dari perbedaan ukuran yang jelas, si wanita bullhorn tidak keberatan dengan Pahlawan Fuu saat dia mengulurkan snake hair ke arah tubuh seorang maid yang belum berubah menjadi abu.

Seragam maid menghilang dari tubuh setelah dibungkus dengan cahaya ungu gelap di ujung dari snake hair, tiba-tiba si wanita bullhorn yang telanjang memiliki seragam maid yang dipakainya. Sepertinya perbedaan ukuran telah direvisi.

Menggunakan urutan yang sama, sebuah knight armor disatukan dengan seragam maid si wanita bullhorn, mengubahnya menjadi sebuah seragam combat maid seperti fantasy.

"Hee, evolusi equipment, ya. Itu cukup menarik. Itu terlihat bagus untukmu, Lamiko-san."

——LWUHUAMZIEEA.

Si wanita bullhorn dan Pahlawan Fuu menatap satu sama lain sebelum tiba-tiba, dia meraih Pahlawan Fuu dan berbalik.

Tidak, bukan itu.

Dia menyembunyikan Pahlawan Fuu di belahan payudaranya sambil memutar tubuhnya, lalu dia mengulurkan tangannya secara diagonal —— pada arah yang berlawanan di mana gadis-gadis muncul, dan menghasilkan tiga giant magic circle secara langsung.

Hujan yang menyilaukan dari pilar-pilar cahaya datang menembus langit-langit, bentrokan dengan salah satu giant magic circle.

Setelah hujan, api biru dan merah menyapu tempat.

Sama seperti dengan bilah dari cahaya si komandan, baik pilar cahaya dan api biru dan merah terpantul kembali, membongkar seluruh langit-langit kastil bersama dengan tanah yang telah menguburnya.



"Tutup panggilan ~?"
"Fiuh, kita akan habis jika kita tidak mengirim black drone untuk mengintai duluan."

Delapan bayangan muncul dengan matahari terbenam sebagai latar belakang mereka.

"Siapa disana!"

Pahlawan Fuu bertanya.

Golden Knight Red —— Arisa mengangkat sudut mulutnya saat dia menunggu kata itu.

"Dengarkan baik-baik!"

Arisa membuat pose yang sering ditampilkan dalam acara hero ranger(power ranger?).
Mencocokkan bersamanya, Yellow, Pink, White dan juga Green dengan riang mengambil tindakan yang mereka lakukan. Black, Orange, dan Pahlawan Nanashi terlihat sedikit malu.

Pahlawan Fuu tampaknya memahami tindakan wajib itu sendiri, dia mengawasi mereka tanpa berusaha melepaskan tembakan.

"Kami adalah——"
——LWUHUAMZIEEA.

Si wanita bullhorn yang tidak mendapatkan perintah menembakkan sebuah dark purple beam dari snake hair-nya.

"Saya tidak akan membiarkanmu, jadi saya memberitahu!"

Golden Knight —— Nana mengaktifkan mode [Impregnable Castle] dari armornya dan memblokir beam.
Floating Shield yang dibuat dengan space magic menghentikan beam, menyebarkan percikan api intens ke segala rah.

retak.

Suara kecil yang tercampur dalam suara menderu mencapai telinga Nana.

"Semuanya, evakuasi tempat jadi saya memberitahu."
"Geh, serius?"

Arisa men-teleport-kan semua orang ke tempat aman menggunakan space magic.
Bagian kiri Floating Shield dari Castle berubah menjadi material seperti batu sebelum mereka jatuh.

"Yah, aku akan. Sepertinya metode biasa tidak akan bekerja pada demon lord ini."
"Castle tipe instalasi memiliki gaya gabung yang buruk dengannya, jadi saya memberitahu."
"Tidak perlu menahan untuk hari hujan kalau begitu. Pergi menyebarAbsolute Throne."
"Ya, Red. Melaksanakan pertukaran bagian."

Arisa yang telah selesai menilai si wanita bullhorn sambil berdiskusi berbalik menuju Hikaru.

"Pahlawan-sama, bisakah kamu melihat informasi si wanita bullhorn?"
"Hanya level 95, dan nama Lamiko. Rasnya tidak diketahui."
"Jadi kamu juga ... Appraisal yang dianugerahkan Dewa seharusnya bisa melihat lebih dari itu."

Baik Hikaru yang di summoned sebagai pahlawan maupun Arisa yang mendapatkan Fragmen Dewa sebagai orang bereinkarnasi berhasil menemukan informasi detail tentang si wanita bullhorn.

Mengikuti setelah Arisa dan gadis-gadis yang melayang di udara setelah teleport menjauh, laser snake hair si wanita bullhorn terbang ke arah mereka.

"Whoopsie."

Arisa warp jarak pendek bersama dengan gadis-gadis.

"Kurasa itu seri lain dari Thief God?"
"Yah, aku tidak akan terkejut jika ada yang lain selain tigaThief God Harness. Ada juga Mana Camouflage, tapi yang satu itu mengkonsumsi terlalu banyak kekuatan sihir."

Keduanya tidak memiliki keraguan bahwa si wanita bullhorn adalah seorang demon lord.
Dia jelas-jelas menggunakan Skill Unik.

"Mungkin ia minotaurs atau bullhorn giant."
"Mino-san lebih kecil dari itu dan mereka memiliki kepala banteng, jadi menurutku itu tidak benar. Adapun Bullhornkin —— aku tidak berpikir itu ada."

Si wanita bullhorn datang merayap keluar dari sisa-sisa kastil.
Bagian bawah tubuhnya ditutupi sisik dalam bentuk ekor seperti ular, bukannya kaki.

"Oh, aku rasa aku mengerti."
"Sungguh kebetulan, begitu juga aku."

Arisa dan Hikaru mendapat tebakan kuat tentang Ras si wanita bullhorn.
Bahkan dunia ini tidak memiliki banyak makhluk dengan snake hair dan setengah bagian bawah yang seperti ular(medusa).

"Unbiri ~ vabo(tidak percaya) ~"
"Oh tidak oh tidak nanodesu!"

Tama dan Pochi memberi peringatan ketika mereka melihat magic circle yang tak terhitung jumlahnya muncul di sekitar si wanita bullhorn.
Menghitung semua kemungkinan serangan, tidak ada tempat aman yang bisa mereka dapatkan dengan warp jarak pendek.

"Serangan omni-directional datang! White——"
"Ya, Red. Mengaktifkan << Absolute Throne >> jadi saya memberitahu."

Nana yang selesai menukar equipment-nya membuat deklarasi begitu dengan wajah dingin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...